Sukses

Kenali Sport Fan Depression, Rasa Duka saat Tim Favorit Kalah dan Cara Menanganinya

Jangan disepelekan, kekalahan tim kesayangan ternyata dapat membawa duka mendalam loh, ini penjelasan dan cara menanganinya.

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia jadi ajang mendukung timnas dari negara favorit. Pesta olahraga empat tahunan ini jadi kian semarak dan menyenangkan apabila tim yang kita dukung maju ke babak selanjutnya.

Namun, bagi mereka yang begitu loyal terhadap tim kesayangan, kekalahan tim dalam laga tentu membuat perasaan jadi tidak enak. Tidak jarang, kekalahan tim yang didukung membuat suasana hati jadi gloomy hingga sedih untuk waktu tertentu dan kondisi ini disebut sebagai sport fan depression. 

Mengutip Thrive Works, Rabu (7/12/2022), sport fan depression digambarkan sebagai kesedihan mendalam yang merupakan hasil investasi, baik secara psikologis, emosional, dan fisik akibat kekalahan tim yang didukung. Pada dasarnya, spor fan depression bisa dirasakan secara bersamaan.

Terkadang, suporter yang sangat berinvestasi berisiko mengalami gejala depresi ketika tim atau atlet yang didukung kalah dalam pertandingan besar.

Gejala-gejala ini bisa menyebabkan bahaya yang serius, berupa stres, tak nafsu makan, hingga badan lemas karena tim idola tak memenuhi ekspektasi.

Kabar baiknya, terdapat teknik efektif yang dapat membantu untuk pulih dari rasa pilu bagi para penggemar olahraga. Berikut Liputan6.com himpun tips untuk fans yang merasakan sedih pasca pertandingan olahraga.

1. Ambil Langkah Mundur

Semarak laga prestisius layaknya Piala Dunia 2022 membuat pertandingan ini terdengar seperti hal terpenting yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Kekalahan yang getir akan membuat situasi ini menjadi peristiwa yang sangat emosional, dan ini adalah masalahnya.

Tentunya kekalahan tim unggulan terasa menyebalkan, tetapi ingatlah bahwa 99,9 persen dari hidupmu tidak terpengaruh dan tidak berubah akibat kekalahan itu. Mengambil langkah mundur akan memberimu perspektif yang lebih luas untuk menempatkan kekalahan ini di tempat yang semestinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Tetap Bersosialisasi

Orang yang merasa sedih atau tertekan memiliki kecenderungan untuk mengisolasi diri.

Selain itu, jika musim olahraga sudah berakhir, kamu mungkin kekurangan waktu yang telah dijadwalkan sebelumnya setiap minggu atau beberapa hari untuk berkumpul dengan teman-teman.

Tentunya, penarikan diri dari pergaulan sosial hanya akan memperburuk suasana hati seseorang. Jadi, berusahalah untuk menjaga kehidupan sosial tetap kuat, bahkan jika kamu merasa tidak sanggup melakukannya.

3 dari 5 halaman

3. Isi Rasa Kosong

Cari hobi baru, buat rutinitas baik, dan jangan lupa untuk miliki pola pikir yang realistis. Jika kamu adalah penggemar fanatik dan musim telah berakhir, kamu akan melihat kekosongan pasca musim.

Kamu perlu mengisi rasa kosong ini dengan hal-hal lain. Caranya, temukan sesuatu yang lain yang akan kamu nikmati, baik itu sebuah proyek, hobi, kelompok, atau acara untuk terlibat di dalamnya. 

4 dari 5 halaman

4. Berbicara Mengenai Kekosongan

Membicarakan perasaan sedih dan sesak bagi sesama penggemar olahraga akan membantu untuk memproses kekecewaan yang dirasakan. Baiknya, berkomunikasilah dengan penggemar lain yang memiliki perasaan yang sama.

Berkomunikasi dengan penggemar lainnya dapat membantu seseorang untuk tidak merasa sendiri. Kamu mungkin akan merasa bosan dan terlalu banyak berbicara tentang kekalahan dan mengubah topik menjadi apa yang akan dilakukan tim favoritmu tahun depan. 

5 dari 5 halaman

5. Biarkan Berlalu

Depresi penggemar olahraga mungkin juga dapat digambarkan dengan perasaan yang menyakitkan dan mengganggu, khusunya ketika memiliki waktu luang yang banyak. Dalam kebanyakan kasus, kamu akan merasa lebih baik dalam beberapa hari.

Meskipun demikian, perhatikan jika kondisi ini sudah beberapa hari dan kamu tidak merasa lebih baik hingga  memengaruhi tidur, pekerjaan, dan hubungan kamu.  

Konselor dan perawatan professional mungkin perlu dipertimbangkan untuk tetap menjaga mental kamu sehat dan aman. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.