Fakta Unik Piala Dunia 2022: Ternyata Ini Alasan Kaus Kaki Para Pesepak Bola Berlubang

Liputan6.com, Jakarta - Lubang-lubang pada kaus kaki pemain sepak bola menjadi salah satu penampakan yang mencuri perhatian selama pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar. Sebelumnya, jika pernah menonton Inggris bermain sepak bola, kita mungkin pernah menemukan beberapa pemain dengan lubang di kaus kaki mereka.

Meskipun terkesan aneh, ternyata lubang pada kaus kaki mereka ini memegang alasan kesehatan di balik penampilannya. Lubang-lubang tersebut mempunyai maksud untuk mencegah para pemain sepak bola supaya tidak mengalami kram otot. Ini karena kram otot disebabkan oleh kurangnya sirkulasi darah pada bagian betis pemain.

Kebanyakan orang mungkin akan menganggap kalau lubang di kaus kaki tersebut disebabkan pemain yang terlalu sering memakai kaus kaki sampai berlubang. Dugaan ini pun terbukti keliru, sebab menurut artikel dari iflscience (06/12/2022), mereka biasanya akan mendapatkan sepasang kaus kaki yang baru setiap memulai pertandingan.

Namun, karena kaus kaki ini baru, mereka jadi belum terlalu longgar dan sangat ketat saat dikenakan. Apa pun yang terlalu ketat atau sempit pada kaki pemain dapat memengaruhi performa mereka saat bertanding dan bisa menyebabkan gangguan. Sementara itu, kaus kaki yang terlalu sempit juga berpotensi menyebabkan kram otot pada betis.

Jadi, untuk menghindari kemungkinan kram otot, pemain sepak bola sering kali akan meminta gunting dan memotong beberapa bagian pada kaus kakinya yang terasa terlalu ketat. Lubang-lubang pada kaus kaki ini kemudian akan membuat karetnya menjadi melonggar sedikit.

Timnas Brasil kembali dipusingkan dengan cedera pemainnya yang kali ini menimpa Gabriel Jesus dan Alex Telles. Keduanya mengalami cedera lutut ketika brasil menghadapi Kamerun hingga harus ditarik keluar lapangan. Jesus dan Telles dipastikan absen di...

2 dari 4 halaman

Lubang Kaus Kaki Milik Bukayo Saka

Fans noticed holes in the back of Bukayo Saka's socks (AFP)

Pemain muda Arsenal, Bukayo Saka tampak melubangi kaus kakinya dalam pertandingan timnas Inggris yang berhadapan dengan timnas Iran beberapa waktu lalu. Penampakan ini ditemukan oleh para penonton bermata elang yang mampu melihat lubang-lubang di kaus kaki Bukayo Saka.

Ini merupakan bentuk upaya Saka dalam mengurangi keketatan kaus kaki yang membuat otot kakinya menjadi tegang, lalu mencegah agar tidak mengalami masalah pada otot. Kaus kaki bisa menjadi penyebab pemain sepak bola kesulitan menerima aliran darah kebagian kaki karena terhambat oleh kaus kaki yang sempit.

3 dari 4 halaman

Tren Kaus Kaki Bolong oleh Kyle Walker

Kyle Walker with holes in the back of his socks (AFP)

Pemain sepak bola Inggris, Kyle Walker merupakan pemain yang pertama kali terlihat memiliki lubang di kaus kakinya kala pertandingan Manchester City yang kalah dari Liverpool dalam Liga Champions 2018.

Tren ini pun kemudian berlanjut ditemukan pada kaus kaki Danny Rose, pemain Inggris yang saat itu sedang bermain di Piala Dunia 2018. Danny Rose membuat lubang di bagian belakang kaus kakinya, mengikuti jejak Arthur Masuaku dari West Ham dan rekan Inggrisnya, Kyle Walker.

4 dari 4 halaman

Penyebab Lain Kram Otot

Foto: Tak Kenal Sakit, 5 Pemain Top yang Tetap Bermain Meski Sedang Cedera — Beberapa jam sebelum final Piala Dunia 1998, penyerang Brasil, Ronaldo dilaporkan mengalami maslah kebugaran hingga keluar busa dari mulutnya. Sempat dilarikan ke rumah sakit, ia tetap memaksakan masuk ke lapangan untuk bermain. Sayangnya Brasil harus kalah dari Prancis. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Di samping dari ketatnya kaus kaki, ternyata kram otot juga bisa terjadi karena kekurangan air. Melansir Jerusalem Post (06/12/2022), hal ini disebabkan tubuh kita sebabgian besar terdiri dari air, yaitu sekitar 60 persen, yang sangat penting untuk menjaga kadar garam dalam sel-sel tubuh, termasuk sel-sel otot pada tingkatan yang tepat.

Air juga penting untuk menjaga kadar magnesium dan potasium pada tubuh manusia. Mineral-mineral ini membantu mengendalikan dan mempertahankan mekanisme penyembuhan sel-sel otot dan mencegah kontraksi berlebihan pada sel-sel tersebut, yang dapat mengakibatkan kram.