Sukses

Ini 7 Perpustakaan Tertua Pembentuk Peradaban Dunia

Intip beberapa potret perpustakaan tertua di Dunia sebagai sumber perubahan peradaban.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini perpustakaan telah bertransformasi menjadi lebih modern. Ada e-lib alias perpustakaan digital yang menjadi salah satu sarana mencari informasi dengan mudah dan cepat. Sebelum bertransformasi menjadi lebih modern, ada masanya perpustakaan sangat terbatas dan tidak secanggih hari ini.

Sejak ditemukannya tulisan, berbagai institusi yang bergerak untuk menghimpun dan melestarikan sumber-sumber tulisan didirikan. Ruang-ruang arsip menyimpan berbagai koleksi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perdagangan, administrasi, dan kebijakan luar negeri. Ruang-ruang tersebut kini dapat kita sebut sebagai perpustakaan.

Jauh sebelum zaman internet, perpustakaan merupakan pulau-pulau pengetahuan yang membentuk peradaban.  Catatan-catatan zaman dahulu banyak yang ditulis menggunakan media tanah liat yang hingga kini masih bertahan dan jumlahnya ternyata makin banyak. Bahkan, lebih banyak dari dokumen yang terbuat dari kulit sekalipun.

Bagi para sejarawan, hal-hal tersebut adalah harta karun yang memberikan pandangan tentang masa lalu dan untuk perkembangan masa depan. Kini, beberapa arsip dan perpustakaan yang sudah berdiri sejak lama telah hancur dan hanya menyisakan jejak-jejak dokumen.

Walaupun sebagian lainnya berhasil bertahan, perpustakaan itu hanya bertahan sebagai reruntuhan. Tapi, sebagian kecil ada yang bertahan selama berabad-abad dan masih dalam keadaan utuh hingga hari ini. Mengutip Britannica, berikut adalah tujuh perpustakaan tertua di dunia mulai dari zaman perunggu hingga yang berada di dalam gua-gua Buddha yang tersembunyi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Bogazköy Archive – Kekaisaran Het

Selama zaman Perunggu, Anatolia tengah adalah rumah bagi orang-orang berkuasa dalam kepemimpinan Kekaisaran Het. Di tengah-tengah reruntuhan bekas ibu kota mereka di Hattusha, 25.000 lempeng tanah liat ditemukan.

Arsip berusia sekitar 3.000 hingga 4.000 tahun ini memberikan para sejarawan informasi yang tak ternilai harganya tentang negara kuno tersebut. Informasi yang terkandung mulai dari hubungan perdagangan, catatan sejarah kerajaan, hingga perjanjian damai dengan kekuatan regional lainnya.

3 dari 8 halaman

2. Perpustakaan Ashurbanipal, Kekaisaran Asyur

Dinamakan sesuai dengan nama raja besar terakhir dari Kekaisaran Asyur, Ashurbanipa, perpustakaan Mesopotamia ini menampung lebih dari 30.000 lempeng tanah liat. Koleksi dokumen tersebut dianggap sebagai sumber materi sejarah paling berharga di dunia oleh beberapa orang.

Perpustakaan ini didirikan pada abad ke-7 SM di ibu kota Asyur, Niniwe, dan masih beroperasi hingga kota itu ditaklukkan oleh bangsa Skit dan Medes pada 612 SM. Kemungkinan besar perpustakaan ini berisi berbagai macam teks yang lebih besar dalam gulungan kulit, papan lilin, dan mungkin papirus, yang sayangnya tidak bertahan hingga saat ini.

4 dari 8 halaman

3. Perpustakaan Alexandria, Mesir

Dibangun pada masa pemerintahan Ptolemy II Philadelphus, kompleks ini dibuka antara tahun 286 hingga 285 SM dan menyimpan sejumlah dokumen yang mengejutkan. Salah satunya adalah 400.000 gulungan kertas di puncaknya.

Berlawanan dengan kepercayaan kontemporer, perpustakaan ini mengalami kemunduran yang panjang. Bangunan utama diperkirakan hancur pada abad ketiga Masehi.

5 dari 8 halaman

4. Perpustakaan Hadrian – Yunani

Salah satu kaisar Romawi terbesar dan paling terkenal adalah Hadrian. Selama 21 tahun memimpin kekaisaran, ia mengunjungi hampir setiap provinsi Romawi. Dia memiliki kecintaan yang sangat kuat terhadap Yunani dan berusaha menjadikan Athena sebagai ibu kota budaya kekaisaran.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia menginstruksikan pembangunan sebuah perpustakaan di polis yang melahirkan demokrasi. Perpustakaan yang didirikan pada 132 Masehi ini terlihat mengikuti gaya arsitektur forum khas Romawi.

Bangunan itu rusak parah selama Sack of Athena pada 267 Masehi, tetapi diperbaiki pada abad-abad berikutnya. Perpustakaan ini pada akhirnya rusak dan menjadi reruntuhan yang terlihat saat ini.

6 dari 8 halaman

5. Library of Celsus – Turki

Reruntuhan indah perpustakaan Celsus dapat ditemukan di kota kuno Ephesus, sekarang bagian dari Selçuk, Turki.

Perpustakaan yang didirikan pada 110 Masehi oleh konsul Gaius Julius Aquila ini adalah perpustakaan terbesar ketiga di Kekaisaran Romawi dan merupakan salah satu dari sedikit bangunan sejenis yang masih bertahan dari zaman kuno.

Bangunan ini rusak berat akibat kebakaran pada 262 Masehi, meskipun tidak jelas apakah kebakaran itu diakibatkan oleh penyebab alami atau invasi Gothic.

Fasadnya berdiri dengan gagah sampai gempa bumi pada abad ke-10 dan ke-11 meninggalkannya dalam keadaan hancur juga.

7 dari 8 halaman

6. Saint Catherine’s Monastery – Mesir

Mesir mungkin paling dikenal karena piramida dan kuil-kuil kunonya yang menakjubkan, tetapi biara Ortodoks Timur yang terletak di Semenanjung Sinai ini adalah keajaiban sejati. Situs Warisan Dunia UNESCO didirikan pada 565 Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Timur Justinian I.

Saint Catherine bukan hanya biara Kristen terpanjang yang terus menerus dihuni di dunia, tetapi juga memiliki perpustakaan tertua di dunia yang terus beroperasi.

Beberapa karya menonjol yang dimilikinya adalah 'Codex Sinaiticus' abad ke-4 dan salah satu koleksi terbesar ikon Kristen awal.

8 dari 8 halaman

7. University of Al-Qarawiyyin – Maroko

Masjid Qarawiyyin adalah bangunan keagamaan Islam terbesar di Maroko, Afrika Utara, yang dapat menampung hingga 22.000 jemaah. Masjid ini juga merupakan pusat dari Universitas abad pertengahan awal, yang didirikan pada 859 Masehi.

Universitas ini dianggap oleh banyak orang sebagai institusi pendidikan tinggi tertua yang terus berjalan di dunia. Perpustakaan pertama yang dibangun khusus ditambahkan selama abad ke-14 dan merupakan salah satu fasilitas yang paling lama beroperasi di antara yang sejenis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.