Sukses

Tanggal 3 Desember Diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional

Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 3 Desember.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 3 Desember. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga Negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Disabilitas Internasional sejak tahun 1992.

Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini juga sebagai komitmen untuk mewujudkan hak dan keadilan bagi penyandang disabilitas di seluruh dunia.

Sejarah Hari Disabilitas Nasional

Setiap tanggal 3 Desember, Hari Disabilitas Internasional atau International Day of Persons with Disablities akan diperingati oleh masyarakat dunia. Peringatan ini bertujuan untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di segala bidang.

Hari Disabilitas Internasional pertama kali dicetuskan pada 1992 oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Peringatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan budaya di semua negara di dunia.

Pada 1970, Inggris akhirnya mengesahkan Undang-undang Orang Sakit Kronis dan Penyandang Disabilitas. UU ini memuat pengakuan untuk hak-hak para penyandang disabilitas. Mulai dari penyediaan bantuan kesejahteraan, perumahan, dan hak yang sama atas fasilitas rekresasi dan pendidikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Disabilitas Nasional

Pada 1970, Inggris akhirnya mengesahkan Undang-undang Orang Sakit Kronis dan Penyandang Disabilitas. UU ini memuat pengakuan untuk hak-hak para penyandang disabilitas. Mulai dari penyediaan bantuan kesejahteraan, perumahan, dan hak yang sama atas fasilitas rekresasi dan pendidikan.

Pada 1983 hingga 1992, The United Nations Decade of Disabled Person digelar agar pemerintah dan organisasi global dapat mengambil langkah untuk meningkatkan aspek kehidupan para difabel di seluruh dunia.

Pada 14 Oktober 1992, Hari Disabilitas Internasional atau International Day of Disabled Persons ditetapkan oleh Majelis Umum PBB. Penetapan ini betujuan untuk memobilisasi dukungan untuk isu-isu kritis yang berkaitan dengan para penyandang disabilitas dan meningkatkan kesadaran tentang isu disabilitas.

Pada 18 Desember 2007, Majelis Umum PBB mengubah nama International Day of Disabled Persons menjadi International Day of Person with Disabilites. Nama baru ini pun digunakan sejak 2008 hingga saat ini.

3 dari 4 halaman

Tema Hari Disabilitas Internasional 2022

Pada 2022, tema untuk Hari Disabilitas Internasional adalah ‘Transformative solutions for inclusive development: the role of innovation in fuelling an accessible and equitable world’. Secara harafiah adalah, Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif: peran inovasi dalam mendorong dunia yang dapat diakses dan adil.

Perayaan dan pengakuan pada penyandang disabilitas sejalan dengan janji Agenda 2030 yang disetujui semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pembangunan Berkelanjutan tanpa meninggalkan siapa pun.

"Selama bertahun-tahun, hari ini telah berfokus pada berbagai masalah untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang disabilitas dan untuk mengumpulkan dukungan bagi martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang cacat," jelas WHO.

"Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat integrasi para penyandang cacat dalam berbagai aspek kehidupan," sambung pernyataan organisasi tersebut.

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Aksebilitas

Bagian besar lainnya dari Hari Disabilitas Internasional adalah menyebarkan kesadaran akan banyak efek positif dari mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam masyarakat.

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi para penyandang cacat di masyarakat saat ini adalah marginalisasi dan pengucilan. Karena berbagai alasan, mereka sering kali tertutup dari aspek-aspek kunci masyarakat dalam hal lingkaran sosial, tempat kerja, kehidupan budaya dan banyak lagi.

Ini sangat mengisolasi dan dapat sangat memengaruhi kesehatan mental mereka yang dikecualikan. Itu mengapa Hari Disabilitas Internasional penting digunakan sebagai cara untuk mendorong masuknya semua orang dalam semua aspek kehidupan.

Tingkatkan Aksesibilitas & Inklusi

Di tempat kerja atau di tempat umum lainnya, beberapa rintangan umum dapat mencegah karyawan penyandang disabilitas untuk melakukan yang terbaik. 

Mulai dari jalur kursi roda hingga pembaca layar, hingga toilet yang dapat diakses, penting untuk melayani karyawan dengan segala kemampuan dan mempertimbangkan bagaimana suatu tempat umum dapat berdampak pada penyandang disabilitas. Pada Hari Penyandang Disabilitas Internasional ini, ciptakan lingkungan yang dapat diakses oleh semua orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.