Sukses

Waspadai, 9 Bahaya Terlalu Sering Konsumsi Seafood Bagi Kesehatan

Meskipun tergolong sebagai makanan sehat, kamu juga harus berhati-hati karena seafood juga menyimpan bahaya.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sih yang bisa menolak kalau sudah disuguhi makanan lezat dan nikmat seperti seafood. Apapun jenisnya, baik itu udang, kepiting, cumi-cumi, ikan laut, dan lainnya, semuanya memang selalu berhasil mengundang selera ya.

Baik itu diolah dengan cara direbus, dipanggang, atau digoreng, seafood selalu bisa menggugah selera. Karena rasanya yang gurih, seafood juga banyak dijadikan sebagai bahan membuat camilan.

Makanan laut ini selain lezat juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun tergolong sebagai makanan sehat, kamu juga harus berhati-hati karena seafood juga menyimpan bahaya.

Bahaya seafood ini biasa terjadi karena kandungan polutan atau logam yang sangat tinggi. Kontaminasi dari bahan berbahaya ini bisa menyebabkan masalah pada kesehatan tubuh.

Melansir dari Health clevelandclinic, Kamis (1/12/2022), berikut bahaya pada kesehatan jika terlalu banyak konsumsi seafood.

1. Mengandung Logam Berat

Bahaya seafood yang pertama yaitu karena adanya kandungan logam berat pada beberapa makanan laut.

Logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium telah ditemukan di beberapa makanan laut, terutama pada spesies yang berada di puncak rantai makanan seperti marlin, tuna, ikan todak, dan king mackerel atau surmai.

Hal tersebut dapat menyebabkan salah satu penyakit degenaratif terutama kanker

2. Mengandung Parasit

Makanan laut dapat terkontaminasi oleh patogen parasit dalam keadaan tertentu seperti polusi tinja kehidupan akuatik dan polusi air yang disebabkan oleh industri, rumah, dan restoran.

Ini khususnya terlihat pada makanan olahan ikan mentah atau setengah matang seperti sashimi dan sushi. Parasit makanan laut termasuk Anisakis simplex dan cestodes (cacing pita) dapat menyebabkan bahaya kesehatan seperti reaksi alergi, perforasi usus, diare dan nyeri di perut.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, fungsi hati yang rusak, diabetes dan orang tua sangat berisiko mengalaminya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Menyebabkan Infeksi Bakteri

Bakteri dari spesies vibrio, salmonella, shigella, Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan Bacillus cereus dapat mencemari makanan laut.

Patogen ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lambung seperti diare, mual, muntah, dan kram perut.

4. Mengandung Racun Organik

Kontaminan organik adalah bahan kimia alami atau buatan manusia seperti Persistent, Bioaccumulative Toxins (PBTs), yaitu dioksin dan senyawa seperti dioxin.

Dioksin ini akan terakumulasi di jaringan lemak ikan dan diteruskan pada kita saat kita mengonsumsinya. Lebih dari 90 persen paparan dioksin manusia terjadi melalui makanan seperti produk susu, daging, dan ikan.

Bahan kimia ini diketahui menyebabkan kerusakan kekebalan, fluktuasi hormon, dan kanker. Kondisi ini juga dapat diturunkan dari ibu ke anak melalui plasenta dan ASI.

3 dari 4 halaman

5. Mempercepat Proses Penuaan

Beberapa jenis seafood memiliki kandungan sodium yang cukup tinggi. Selain itu, menikmati seafood yang dimasak dengan rasa gurih dan asin bisa memicu terjadinya penuaan.

Bukan tanpa sebab, masakan yang mengandung sodium dapat membuat tubuh kekurangan cairan sehingga akan menyebabkan dehidrasi.

Sel-sel tubuh yang mengalami dehidrasi tentu tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Termasuk sel-sel kulit yang jika kekurangan air akan mengalami keriput.

Masing-masing seafood memiliki kandungan sodium yang berbeda-beda. Jadi, sebelum mengonsumsi ada baiknya kamu melihat dulu tabel sodiumnya, ya.

6. Gangguan Pencernaan

Pernahkah kamu mengalami sakit perut usai mengonsumsi seafood dalam jumlah banyak? Bisa jadi hal itu disebabkan karena bakteri dari seafood yang kamu konsumsi.

Bakteri dari spesies vibrio, salmonella, shigella, Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan Bacillus cereus dapat mencemari makanan laut.

Organisme patogen tersebut dapat menyebabkan sejumlah masalah terkait kesehatan lambung seperti diare, mual, muntah, bahkan hingga kram perut.

4 dari 4 halaman

7. Alami Alzheimer di Hari Tua

Nggak cuma di masa kini, efek dari mengonsumsi seafood secara berlebihan juga akan terasa di hari tua, lho.

Penyakit seperti alzheimer bisa menyerang karena kandungan zat besi yang ada dalam seafood seperti kerang. Meski zat besi memang dibutuhkan oleh tubuh, namun jika kadarnya sudah berlebihan bisa berbahaya lho. 

8. Kelebihan vitamin B12                                    

Vitamin B12 terdapat dalam seafood seperti kerang. Vitamin yang satu ini sangat baik karena berperan penting dalam terbentuknya hemoglobin. Namun, jika vitamin B12 terlalu banyak dalam tubuh kita, siap-siap kamu akan merasakan gatal di kulit, ruam-ruam di beberapa bagian tubuh, bahkan hingga diare. 

9. Liver Flukes

Liver flukes merupakan keluarga dari parasit flatworms yang dapat mengakibatkan opisthorchiasis. Infeksi ini sangat umum terjadi di negara-negara tropis di Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Eropa Timur.

Diketahui liver flukes dewasa bersemayam di dalam hati manusia atau hewan mamalia yang terinfeksi. Liver flukes akan mengonsumsi darah dan mengakibatkan pembengkakan hati, infeksi saluran empedu, batu empedu, hingga kanker hati.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.