Sukses

Selesai Isoman, Putri Candrawathi Peluk Ferdy Sambo Saat Hadiri Sidang Lanjutan di PN Jaksel

Ferdy Sambo menyambut Putri Candrawathi di ruang sidang dengan peluk dan cium kening.

Liputan6.com, Jakarta Pasca terpapar Covid-19, Putri Candrawathi kembali hadir secara langsung pada sidang keenam dalam agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Selasa (29/11/2022).

Putri Candrawathi hadir mengenakan pakaian bernuansa monokrom atau hitam putih dengan rambut terurainya. Ferdy Sambo langsung berdiri menyambut kehadiran Putri Candrawathi dan memberikan salam tangan serta kecupan di kening istrinya. 

Perlu diketahui, dalam agenda pemeriksaan saksi hari ini Senin (29/11/2022), Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengundang 17 saksi, namun yang datang hanya 9 saksi saja.

"Yang dateng 9 orang dari 17 saksi yang kita panggil, 9 orang yang dateng," jelas Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengutip live streaming Youtube Kompas TV, Selasa (29/11/2022).

Sembilan saksi tersebut diantaranya:

1. Martin Gabe Sahata

2. Ridwan Soplanit

3. Rifaizal Samual

4. Arsyad Daiva Gunawan

5. Danu Fajar Subekti.

6. Tedi Rohendi

7. Sulap Abo

8. Hendra Budi Argana

9. Reinhard Reagend Mandey 

Rupanya, kehadiran Putri Candrawathi saat sidang lanjutan ini juga mendapat perhatian warganet di sosial media (sosmed) maupun para wartawan di ruang sidang. Penasaran? Berikut ulasannya dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Wartawan dan Warganet saat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Berpelukan

Lagi-lagi kehadiran Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo pada sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Joshua menjadi sorotan publik. Ferdy Sambo langsung berdiri saat mengetahui istrinya hadir.

Putri Candrawtahi akan memasuki ruang sidang ketika kemudian Ferdy Sambo mengulurkan tangannya untuk disalami oleh sang istri. Tak lama, Ferdy Sambo langsung memeluk serta mengusap dan mencium kening Putri Candrawathi. 

Para wartawan dan masyarakat yang hadir langsung di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menyoraki "huuu" dan "Cieee cieee" saat melihat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo berpelukan. 

Salah satu akun Tiktok @breakingnews66, memposting momen romantis tersebut dan dibanjiri komentar oleh warganet. Beberapa komentar diantaranya:

"Wartawannya bisa aja bikin ngakakkkk," tulis @bobon06.

"Dgn ada nya kasus ini jd mesra mrk ya," tulis @user9243987952840.

"Eheem eheeem eee yang lagi bucin," tulis @tetepbojomu.

"Tetap semangat pak FS dan ibu PC semoga segera bertemu dengan Alm Josua," tulis @djefrihutapea.

"Walaupun suami istri beda situasi," tulis @sriatun6138.

 

 

3 dari 4 halaman

Warganet Salah Fokus dengan Penampilan Putri Candrawathi

Tak hanya momen kemesraan keduanya, akun tersebut juga memposting video Putri Candrawathi saat sampai di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan untuk mengikuti sidang lanjutan. Video tersebut pun membuat warganet salah fokus dengan penampilan istri mantan Kadiv Propam Polri tersebut. Berikut beberapa komentar, diantaranya:

"Tas nya ada bnyak amplop coklat," tulis @narwa1012

"Udah lupa cara ikat rambut," tulis @pacar.kaamu

"Umur 50 tapi serasa masih ABG," tulis @adelia_hyfa

"Modis amat jeng," tulis @717bdg

"Haha abis nyalon nih," tulis @_popicecoklat13

4 dari 4 halaman

Saksi Kaget Diperintah Bawa Senjata dan Rompi Anti Peluru ke Rumdin Sambo, Apa Ada Teroris?

Mantan Kabag Gakkum Provost Divpropam Polri, Kombes Pol Susanto Haris dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Dalam persidangan, Susanto menceritakan dirinya merasa kaget ketika diperintah untuk membawa senjata laras panjang dan body face atau rompi anti peluru ke rumah dinas (Rumdin) Ferdy Sambo di Kompleks Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Perintah itu didapat Susanto ketika menghadap ke ruangan atasannya mantan Kepala Biro Provos Polri Brigjen Benny Ali selepas mengerjakan presentasi pemaparan untuk jajaran Biro Provost pada Jumat (8/7/2022) sore.

"Kemudian jam 17.20 WIB, kami dipanggil oleh Spri Pak Karo Provost Brigadir Made disuruh menghadap segera ke ruang Karo Provost di lantai dasar," kata Susanto saat sidang di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).

Saat memasuki ruangan kerja Karo Provost, Susanto lantas mendapatkan perintah untuk bersiap berangkat ke rumah dinas Ferdy Sambo dengan membawa senjata laras panjang dan rompi anti peluru.

"Saya menghadap dengan berpakaian dinas dan memakai sandal karena habis salat Jumat. 'Perintah Ndan'. 'Segera ke rumah Kadiv, saya ditelepon Pak Kadiv Propam untuk segera Pak Kadiv ada penembakan. Bawa Senjata pajang dan body face," kata Susanto bercerita saat di ruangan Benny Ali.

Susanto mengaku kaget dengan perintah tersebut, hingga mengira apakah ada kasus teroris di rumah pimpinannya. Sebab, dia disuruh datang dengan membawa persiapan lengkap senjata api laras panjang dan rompi antipeluru.

"Saya pikir kok bawa senjata pajang dan body face? Apa ada teroris, apa ada anggota yang marah," kata Susanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.