Sukses

Jadi Lokasi Piala Dunia 2022, Ini Hal-Hal yang Perlu Diketahui sebelum Berwisata ke Doha

Selain menonton pertandingan Piala Dunia, pengunjung juga bisa menikmati berjalan-jalan di Doha.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia 2022, Qatar berhasil menarik perhatian masyarakat internasional. Memanfaatkan delapan stadion di ibu kota Qatar, yaitu Doha, negara ini menggelar 64 pertandingan Piala Dunia.

Seluruh stadion berjarak sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan dari satu sama lain. Namun, di samping menonton pertandingan olahraga internasional tersebut, para penggemar bola yang melakukan perjalanan ke Doha juga dapat melakukan lebih dari sekadar menikmati acara perhelatan turnamen sepak bola akbar tersebut.

Ibu kota Qatar memang tidak sama terkenalnya dengan Dubai. Namun, banyak wisatawan mengatakan mereka lebih memilih Doha karena ukurannya yang lebih kecil, tetapi tetap memiliki banyak landmark lokal yang bisa dijelajahi.

Di samping sisi futuristik Doha, kota ini juga terkenal dengan arsitektur tradisional yang indah, seperti Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai salah satu masjid nasional Qatar. Ada juga pasar Souq Waquif tempat turis bisa menemukan rempah-rempah, suvenir, dan makanan khas Timur Tengah.

Namun, sebelum berkunjung ke Doha, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui turis luar negeri. Pertama-tama adalah mengenai keamanan. Mengutip situs Far and Wide (28/11/2022), pengunjung perlu berhati-hati dengan barang-barang yang mereka bawa, karena pencopetan sering terjadi, terutama di tempat ramai seperti Souq Waquif.

Khususnya untuk wisatawan perempuan, Doha diketahui sebagai kota yang tidak aman untuk mereka karena sering terjadi kekerasan seksual yang menargetkan kaum wanita. Selain itu, negara ini juga tidak cocok untuk dikunjungi wisatawan yang termasuk dalam komunitas LGBT.

Hal ini disebabkan karena Qatar termasuk sebagai negara yang melarang homoseksualitas. Homoseksualitas di Qatar itu ilegal dan dapat dihukum penjara di sana. Meskipun mereka diperbolehkan untuk masuk ke dalam negara tersebut, ini tidak bisa menjamin keamanan mereka.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aturan Berpakaian di Qatar

Masyarakat di Doha masih banyak yang mengenakan pakaian tradisional. Namun, wisatawan tidak diwajibkan untuk mengikuti hal ini. Mengingat Qatar merupakan negara Muslim, masyarakat di sana tergolong tradisional. Mengenakan pakaian yang terlalu banyak menampilkan kulit adalah tabu.

Jadi, wisatawan disarankan untuk mengenakan pakaian seperti celana panjang atau legging di balik rok yang dipakai. Wisawatan juga perlu menghindari potongan dalam kemeja dan lindungi bahu. Selain itu, pria juga harus menghindari menggunakan celana pendek.

Akan tetapi, peraturan-peraturan tersebut berbeda tergantung tempatnya. Ketika di hotel-hotel atau klub pribadi, wisatawan bisa mengenakan pakaian bebas dan tidak perlu khawatir akan kesopanan. Pakaian tertutup hanya diwajibkan ketika mereka berada di ruang publik, khususnya tempat ibadah seperti masjid.

3 dari 4 halaman

Jangan Lakukan Ini Di Qatar

Sama dengan negara-negara Muslim lain, masyarakat Qatar juga memiliki pendekatan tradisional terhadap gender. Pria dan wanita tidak boleh bersentuhan kecuali mereka memiliki hubungan keluarga. Lebih jauh lagi, pria tidak boleh berbicara dengan wanita yang bukan bagian dari keluarganya.

Selain itu, minum minuman beralkohol juga dilarang di Doha. Jika wisatawan bukan seorang Muslim, mereka bisa mendapatkan minuman seperti itu di hotel, klub, dan restoran yang melayani kerumunan internasional.

Peraturan ini juga sempat ditetapkan tanpa pengecualian untuk acara pertandingan Piala Dunia. Namun, untuk beberapa alasan Qatar menunjukkan sikap baru yang hanya melarang penjualan alkohol di stadion, kecuali area perusahaan yang ekslklusif untuk orang kaya.

 

4 dari 4 halaman

Makanan yang Patut Dicoba di Qatar

Makanan khas Timur Tengah selalu ramai akan rempah-rempah dan bumbu yang harum. Daging dan sayuran menjadi dua hal yang paling sering diolah, bersama dengan buah-buahan kering dan kacang-kacangan sebagai camilan.

Beberapa rekomendasi makanan yang bisa dinikmati wisawatan di Doha adalah machbous, hidangan nasional Qatar yang dibuat dengan daging, sayuran, dan nasi yang dimasak perlahan.

Selain itu, ada juga bubur mathrooba yang dapat dinikmati setelah menonton pertandingan yang intens. Wisatawan juga mencoba ghuzi, daging domba panggang yang dimakan bersama nasi dan juga hidangan laut di Doha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.