Sukses

Profil Zakaria Aboukhlal, Pemain Muda Maroko di Piala Dunia 2022 yang Rutin Jadi Imam

Maroko menghadirkan para pemain muda untuk berlaga di Piala Dunia 2022, salah satunya adalah Zakaria Aboukhla yang ternyata rutin jadi imam salat hingga melantunkan ayat Al-Qur'an

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan Grup F Piala Dunia 2022 kian memanas. Timnas Maroko secara mengejutkan berhasil menekuk Timnas Belgia dengan skor 2-0 pada Minggu malam, 27 November 2022. Gol yang berhasil dilayangkan oleh Maroko dicetak oleh Romain Saiss dan Zakaria Aboukhlal.

Kemunculan Zakaria Aboukhlal menjadi salah satu daftar pencetak gol bukan menjadi satu-satunya hal yang jadi perhatian terhadap pemain bernomor punggung 14 itu. Pemain kelahiran 2000 ini ternyata juga dikenal rutin menjadi imam, bahkan melantunkan ayat Al-Qur'an dengan suaranya yang merdu.

Zakaria Aboukhlal dinilai tidak hanya memiliki ajaran agama yang baik, tetapi juga memiliki performa yang optimal. Hal ini ia tunjukkan dengan menyambar operan Ziyech dari sisi kanan Belgia yang menghasilkan keberhasilan bagi timnas Maroko untuk membekuk Belgia.

Mengutip The Guardian, Senin (28/11/2022), kemenangan 2-0 atas Belgia menjadi kemenangan terbesar Timnas Maroko sepanjang sejarah keikutsertaannya di turnamen Piala Dunia. Sebagai bentuk perayaan Maroko, para pemain Maroko pun melakukan sujud syukur bersama-sama di Stadion Al Thumama, Qatar. 

Kini, The Atlas Lion –julukan Maroko– menduduki peringkat kedua klasemen sementara Grup F Piala Dunia 2022 Qatar dengan perolehan 4 poin dan total 2 gol.

Maroko menggantikan Belgia di puncak Grup F dan akan lolos ke fase gugur untuk pertama kalinya sejak 1986, jika mereka dapat menghindari kekalahan melawan Kanada pada Kamis mendatang.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tokoh Muda Panutan

Tidak hanya piawai mencetak skor, nama Zakaria Aboukhlal melambung di media sosial karena merupakan seorang panutan yang agamis.

Di usianya 22 tahun, Zakaria Aboukhlal diakui sebagai imam salat di masjid dan seorang qari –sebutan bagi pembaca atau pelantun bacaan Al-Qur'an– dengan suara yang merdu.

Akun Twitter @islamculturel kemudian mengabadikan momen Aboukhlal dengan latar belakang masjid ketika dirinya sedang menjadi imam salat berjamaah.

3 dari 4 halaman

Karier Bola Zakaria Aboukhlal

Mengutip Ligue1.com, Aboukhlal lahir di Rotterdam, Belanda, dari ayah berkebangsaan Libya dan ibu yang berasal dari Maroko pada 18 Februari 2000 silam. Ia lahir dari keluarga yang memang memfasilitasi minatnya pada sepak bola.

Ibunya, Lamya Aboukhlal, adalah mantan juara atletik Afrika bersama Maroko, sementara ayahnya, Tarek, mendirikan klub amatir pada tahun 2008 untuk tempat anaknya bermain.  

Aboukhlal kecil kemudian menghabiskan delapan tahun di akademi Willem II bersama Frenkie de Jong sebelum pindah ke PSV Eindhoven pada 2018. Adapun pada Juni 2022, Zakaria Aboukhlal, secara resmi telah bergabung dengan klub Prancis Toulouse FC dari klub Belanda AZ Alkmaar.

Aboukhlal bergabung dengan AZ Alkmaar pada musim panas 2019.Pemain internasional Maroko itu kemudian mencetak 12 gol dan membuat satu assist dalam 88 penampilan bersama klub Belanda tersebut.

Kerja keras Aboukhlal saat menjadi bagian dari Touluse FC kemudian dianggap sebagai hal yang menguntungkan bagi pemain berbakat itu untuk mendapatkan waktu bermain reguler menjelang partisipasi Atlas Lions Maroko di Piala Dunia 2022.

Setelah pengundian putaran final Piala Dunia, FIFA, badan sepak bola dunia, mendaftarkan Aboukhlal di antara lima pemain muda Maroko yang diharapkan tampil baik di turnamen tersebut.

4 dari 4 halaman

Selebrasi Kemenangan Timnas Maroko

Setelah berhasil memetik kemenangan atas Belgia, selebrasi yang dilakukan oleh negara muslim ini dilakukan dengan sujud syukur di lapangan. Selain itu, sejumlah pemain juga lari ke tribun penonton untuk menghampiri keluarganya.

Mengutip Daily Mail UK, setelah unggul dengan skor 2-0 di babak kedua, timnas Maroko pun juga melakukan selebrasi di ruang ganti. Para pemain pun turut bernyanyi dan bersorak untuk merayakan hasil jerih payah mereka untuk melawan timnas Belgia.

Perayaan dari para pemain tercermin oleh para penggemar di luar lapangan di Doha, saat mereka menari dan bernyanyi dalam kemenangan mereka atas tim bertabur bintang asuhan Roberto Martinez itu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.