Sukses

Sadar Akan Risikonya, Ini 3 Alasan Seseorang Memilih Sibuk

Simak dampak dari terlalu sibuk terhadap kehidupan berpasangan

Liputan6.com, Jakarta - Kesibukan sering kali dilihat oleh sebagian masyarakat sebagai lambang kehormatan atau penanda harga diri.

Seseorang yang sangat sibuk dinilai memiliki waktu yang produktif dan bahagia, karena dengan kesibukan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Namun, tahukah kamu, terdapat beberapa dampak buruk yang akan terjadi pada hubungan kamu dengan orang yang disayang jika kamu terlalu sibuk dengan kegiatanmu?

Melansir laman Verywellmind, Jumat (18/11/2022) jika kamu terlalu sibuk, orang yang berada di sekitar kamu mungkin akan merasa kesepian, dan merasa ditolak. 

Jadwal kamu yang padat, membuat kamu sedikit berinteraksi dengan orang yang kamu sayang. Dengan kurangnya interaksi, komunikasi yang terjalin pun akan sangat minim. Hal ini akan menimbulkan banyaknya prasangka, dan konflik. 

Terlebih lagi jika hal ini terjadi pada saat kamu memiliki pasangan. Pasangan kamu mungkin akan merasa terisolasi dan memiliki kesalahpahaman. 

Tidak memiliki waktu untuk melakukan interaksi dengan pasangan akan membuat kamu dan pasangan seperti orang asing yang tinggal satu rumah. 

Pasangan suami istri atau yang memiliki keterikatan, membutuhkan waktu dan usaha dari kedua belah pihak agar komunikasi dan hubungan terjalin baik-baik saja.

Jika hanya salah satu pihak saja yang aktif berkomunikasi, maka satu yang lainnya akan merasa tertekan, tidak nyaman, stres dan capai.

Itulah salah satu dampak negatif jika terlalu sibuk bekerja atau sibuk dengan kegiatannya, bagi yang memiliki pasangan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Seseorang Menyukai Aktivitas Sibuk

Lebih lanjut, ternyata ini alasan seseorang suka melakukan kesibukan menurut penelitian. Kesibukan dipengaruhi oleh persepsi dan penilaian orang lain.

Tingkat kesibukan seseorang sangat terkait dengan harga diri mereka, serta bagaimana orang lain memandang status dan derajat sosial mereka. 

Seseorang yang sibuk dengan kegiatan dan dihadapkan dengan beberapa pilihan, merasa bahwa dirinya dibutuhkan, dan menjadi seseorang yang penting. Hal inilah yang dimaksud dengan meningkatkan harga diri mereka. 

Di zaman sekarang, seseorang yang sibuk bekerja, terlalu banyak bekerja, dan sangat kekurangan waktu luang dianggap memiliki status sosial yang tinggi. 

3 dari 4 halaman

Sibuk sebagai Pelarian

Membuat diri menjadi sibuk terkadang adalah pilihan seseorang. Tidak jarang seseorang bukan hanya karena tuntutan pekerjaan yang membuatnya sibuk.

Akan tetapi, sengaja mencari kesibukan untuk menghindari atau menghilangkan perasaan dan situasi yang menyakitkan. 

Jika kamu sangat sibuk, kamu tidak akan terganggu dengan sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman.

Kesibukan dianggap sebagai sebuah pelarian yang tepat untuk mendistraksi (mengalihkan perhatian atau fokus) perasaan atau kenyataan pahit yang tengah dihadapi. 

4 dari 4 halaman

Sibuk VS Produktif

Sibuk dengan produktif adalah hal yang berbeda. Saat kamu sibuk, kamu tidak bisa merasakan waktu kamu terpakai sesuai dengan yang kamu harapkan.

Sedangkan, kalau kamu menjadi produktif kamu akan memiliki batasan dan merasa semuanya bisa terkendali antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, hal ini juga biasa disebut sebagai work life balance. 

Jika waktu yang kamu miliki lebih banyak untuk bekerja, berarti kamu hanya terlalu sibuk, bukan produktif. Kamu tidak perlu sibuk untuk menjadi produktif.

Untuk menjadi produktif, kamu hanya perlu lakukan tugas dan menyelesaikannya saja. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.