Sukses

Kenali Mucus Fishing Syndrome yang Jadi Tren di TikTok

Tren TikTok kerap menjadi dampak yang besar bagi kesehatan, apa itu Mucus Fishing Syndrome?

Liputan6.com, Jakarta - Publik, khususnya para pengguna jejaring sosial belakangan ini diramaikan dengan sebuah tren yang bermula dari unggahan video seorang pengguna TikTok yang tengah mencoba memancing lendir di matanya dengan menggalinya menggunakan jari bahkan korek kuping.

Hal tersebut dilakukan hanya untuk menemukan bahwa lendir akan keluar dalam jumlah yang banyak. Perilaku ini sebenarnya menjadi masalah kesehatan yang valid bagi kebanyakan orang karena akan menimbulkan iritasi pada mata.

Menurut dokter mata, Rony Sayegh, dikutip dari Cleveland Clinic, Jumat (11/11/2022), saat Anda memancing atau mengeluarkan lendir dari mata Anda, maka akan teriritasi dan secara alami memproduksi lebih banyak lendir untuk membantu melindungi permukaannya dan menggantikannya.

Jika mata Anda sudah secara terus menerus mengeluarkan lendir, maka hal ini disebut mucus fishing syndrome

Oleh karena itu, ketahui apa saja penyebab yang menimbulkan banyak lendir mata berikut ini.

1. Mata Merah

Salah satu infeksi mata paling umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Mata merah terjadi ketika lapisan dalam kelopak mata dan lapisan luar mata meradang akibat virus.

Infeksi bakteri dan reaksi alergi juga dapat menyebabkan gejala serupa. Selain mata menjadi merah, Anda pun akan merasakan gatal dan peningkatan produksi lendir.

2. Mata Kering

Kondisi ini terjadi ketika air mata Anda tidak cukup untuk menjaga mata Anda, sehingga menyebabkan mata Anda tampak merah dan gatal.

Mata kering terkadang dapat dikaitkan dengan kelopak mata yang meradang (blepharitis). Pasalnya, mata Anda akan dibanjiri air mata darurat dan lendir berlebih jika terjadi peradangan.

“Ini adalah kondisi paling umum yang terkait dengan mucus fishing syndrome, karena mata kering adalah kondisi kronis yang dapat bermanifestasi dengan mata gatal, sehingga peningkatan produksi lendir ini terus muncul secara berulang,” ungkap Sayegh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Perilaku Berulang yang Berfokus pada Tubuh

Sejumlah gangguan yang berkaitan dengan mencabuti rambut dan menggigit kuku juga dapat menyebabkan mucus fishing syndrome, dan kebiasaan ini dapat menjadi tantangan untuk dikendalikan.

Sayegh menunjukkan bahwa beberapa pasiennya terutama dengan trikotilomania (gangguan mencabut rambut) memiliki kecenderungan untuk mencabut bulu mata mereka sendiri.

“Itu bisa membuat trauma pada permukaan mata dan memulai siklus peningkatan produksi lendir saat mata mencoba menyembuhkan dirinya sendiri,” ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Efek Samping

Meskipun konsekuensi jangka panjang dari sindrom ini masih belum jelas, namun jika dibiarkan, dapat menyebabkan infeksi dan cedera serius pada mata Anda.

“Trauma berulang dengan jari yang belum dicuci berpotensi menyebabkan infeksi mata,” kata Sayegh.

Ia juga menambahkan bahwa bekas luka pada permukaan mata atau sisi dalam kelopak mata juga bisa berpontensi lendir semakin banyak.

Yang terpenting dalam mengobati sindrom ini adalah mengendalikan kondisi mendasar yang mengarah pada peningkatan produksi lendir, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Jika Anda mengalami iritasi mata terus-menerus atau mata Anda terasa meradang, Anda harus segera menghubungi perawatan medis.

Mereka mungkin merekomendasikan penggunaan air mata buatan atau obat tetes mata anti alergi untuk mengobati berbagai kondisi yang menyebabkan mucus fishing syndrome ini.

4 dari 4 halaman

Tips Menjaga Kesehatan Mata

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa cara untuk mencegah masalah mata, antara lain:

- Hindari menyentuh area dalam mata.

- Jika Anda menggunakan lensa kontak, pastikan lensa tersebut steril. Selain itu, ganti tempat lensa Anda sesering mungkin dan cuci tangan secara menyeluruh sebelum memegang lensa Anda.

- Gunakan kacamata pelindung yang disarankan saat berolahraga atau beraktivitas yang dapat membahayakan mata Anda.

- Saat menggunakan obat tetes mata, jangan biarkan ujungnya menyentuh tangan atau wajah Anda. Hal ini berpotensi munculnya infeksi pada mata.

- Kurangi merokok, karena dapat meningkatkan risiko katarak dan kerusakan saraf optik.

- Jika Anda menghabiskan banyak waktu untuk menatap layar, pastikan setiap 20 menit atau lebih istirahatkan mata Anda dari pandangan layar. Hal tersebut guna untuk mengurangi kelelahan pada mata.

- Saat berada di luar ruangan, kenakan kacamata dengan lensa photocromic yang mana dapat menghalangi 99 hingga 100 persen radiasi UV-A dan UV-B.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.