Sukses

Radiasi dan Radioaktif pada Tubuh, Berbahayakah?

Beredar kabar pisang merupakan sumber radiasi, lalu, berbahayakah radiasi?

Liputan6.com, Jakarta - Kata radiasi mungkin membuat orang takut. Sebagian besar mengira, radiasi dapat mengubah kita menjadi pahlawan super seperti Hulk. Lalu, benarkan semua yang ada di sekitar kita adalah radioaktif, bahkan makanan yang kita makan? 

Termasuk, baru-baru ini ada kabar bahwa pisang sebenarnya radioaktif. Lalu, apa artinya?

Pertama, radiasi. Mengutip Science Alert, Senin (8/11/2022) Radiasi adalah energi yang bergerak dari satu titik ke titik lainnya, baik sebagai gelombang atau partikel. Kita terpapar radiasi dari berbagai sumber alami dan buatan setiap harinya. 

Radiasi kosmik dari Matahari dan angkasa, radiasi dari bebatuan, radiasi dari tanah, serta radioaktivitas dari udara yang kita hirup. Semuanya merupakan sumber radiasi alami. 

Pisang adalah contoh umum dari sumber radiasi alami. Pisang mengandung kadar potasium yang tinggi, dan sejumlah potasium ini bersifat radioaktif. Tetapi, Anda tidak perlu berhenti memakan pisang.

Namun, sumber radiasi buatan biasanya berasal dari perawatan medis dan sinar-X, ponsel, serta saluran listrik. 

Banyak orang sering terkecoh antara radiasi dan radioaktivitas. Meskipun keduanya saling terkait, tetapi keduanya berbeda.

Radioaktivitas mengacu pada atom yang tidak stabil yang mengalami peluruhan radioaktif. Energi dilepaskan dalam bentuk radiasi saat atom mencoba mencapai kestabilan, atau menjadi non-radioaktif. 

Radioaktivitas suatu bahan menggambarkan tingkat di mana ia meluruh, dan proses yang digunakan untuk meluruh. Jadi, radioaktivitas dapat dianggap sebagai proses di mana unsur dan bahan mencapai tingkat kestabilan dan radiasi adalah energi yang dilepaskan sebagai hasil dari proses tersebut. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Radiasi Pengion dan Non-pengion

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda tahu terkait radiasi dan radioaktif yang erat dengan hidup kita sehari-hari. Tergantung pada tingkat energinya, radiasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis.

Radiasi pengion memiliki energi yang cukup untuk menghilangkan elektron dari atom, yang dapat mengubah komposisi kimiawi suatu bahan.

Contoh radiasi pengion termasuk sinar-X dan radon (gas radioaktif yang ditemukan di bebatuan dan tanah).

Selain itu, sinar gama, sinar X, dan sinar ultravielet yang berenergi tinggi dari spektrum elektromagnetik bersifat pengion. 

Radiasi pengion tidak dapat dideteksi oleh indera manusia, jadi instrumen pendeteksi radiasi seperti pencacah Geiger harus digunakan untuk menunjukkan keberadaannya dan mengukurnya.

Radiasi non-pengion memiliki energi yang lebih sedikit tetapi masih dapat menggairahkan molekul dan atom, yang menyebabkan mereka bergetar lebih cepat.

Sumber umum radiasi non-pengion termasuk ponsel, saluran listrik, dan sinar ultraviolet (UV) dari Matahari.

3 dari 4 halaman

Radiasi Berbahaya?

Radiasi sebenarnya tidak selalu berbahaya. Tergantung pada jenis, kekuatan, dan berapa lama Anda tepapar.

Umumnya, semakin tinggi tingkat energi radiasi, semakin besar kemungkinannya untuk menyebabkan bahaya. Contohnya, kita tahu bahwa paparan berlebihan terhadap radiasi pengion dapat merusak jaringan dan DNA manusia. 

Kita juga tahu bahwa radiasi non-pengion seperti sinar UV dari Matahari dapat berbahaya juga terpapar dalami intensitas yang cukup tinggi. Hal tersebut yang dapat menyebabkan luka bakar, kanker, atau kebutaan. 

Badan-badan ahli internasional dan nasional memberikan pedoman untuk memastikan keselamatan dan perlindungan radiasi terhadap manusia dan lingkungan.

Untuk radiasi pengion, kita dapat menjaga dosis radiasi karena hal tersebut masih dapat dikontrol. 

Untuk radiasi non-pengion, kita dapat menjaga paparan di bawah batas keselamatan. Misalnya, dalam kasus radiasi UV dari Matahari, kita dapat melindungi diri kita menggunakan tabir surya dan pakaian ketika indeks UV mencapai ke tingkat tinggi.

4 dari 4 halaman

Radioaktif Pada Tubuh, Berbahaya?

Meskipun ada risiko yang jelas terkait dengan paparan radiasi, penting juga untuk mengenali manfaatnya. Salah satu contoh umum dari hal ini adalah penggunaan radiasi dalam pengobatan modern.

Pencitraan medis menggunakan teknik radiasi pengion, seperti sinar-X dan CT scan, serta teknik radiasi non-pengion, seperti ultrasonografi dan magnetic resonance imaging (MRI).

Jenis-jenis teknik pencitraan medis ini memungkinkan dokter untuk melihat apa yang terjadi di dalam tubuh dan sering kali mengarah pada diagnosis yang lebih dini dan kurang invasif. Pencitraan medis juga dapat membantu menyingkirkan penyakit serius.

Radiasi juga dapat membantu mengobati kondisi tertentu, dapat membunuh jaringan kanker, mengecilkan tumor atau bahkan digunakan untuk mengurangi rasa sakit.

Jadi, apakah tubuh kita juga radioaktif? Jawabannya adalah ya, seperti segala sesuatu di sekitar kita dan kita juga memiliki sedikit radioaktif. Meski begitu, ini bukan sesuatu yang perlu kita khawatirkan.

Tubuh kita dibangun untuk menangani radiasi dalam jumlah kecil. Hanya, jangan berharap radiasi ini akan mengubah Anda menjadi pahlawan super dalam waktu dekat, karena itu pasti fiksi ilmiah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.