Sukses

Hati-Hati, Ini 5 Penyakit yang Patut Diwaspadai Saat Musim Hujan

Musim hujan membuat berbagai jenis mikroba mudah berkembang biak, hal itu menyebabkan beberapa penyakit sering datang saat musim penghujan.

Liputan6.com, Jakarta - Prakiraan musim hujan di Indonesia tahun 2022 ini datang lebih awal dibandingkan pada normalnya. Melansir situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa (18/10/2022), awal musim hujan di Indonesia terjadi di bulan September hingga November 2022. Lalu, puncak musim penghujan diprakirakan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023.

Musim hujan ini erat kaitannya dengan sejumlah penyakit, pasalnya berbagai jenis mikroba mudah berkembang biak di musim hujan. Penyakit-penyakit yang datang di musim ini umumnya ditularkan melalui empat medium, yaitu nyamuk, air, udara, dan makanan yang tercemar.

Mengutip dari laman resmi yankes.kemenkes.go.id, saat musim hujan tubuh lebih mudah terserang penyakit akibat perubahan suhu pada lingkungan. Daya tahan tubuh yang tidak sehat semakin membuat bakteri dan virus berkembang hingga menyebabkan penyakit.

Ada beberapa penyakit yang kerap mengintai saat musim hujan. Berikut ini lima penyakit yang sering menyerang di musim hujan yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/10/2022):

1. Influenza

Melansir yankes.kemenkes. go.id, influenza adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat. Diketahui, virus ini dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus atau air liur yang dapat ditularkan melalui mulut, hidung, dan tangan yang menyentuh benda terkontaminasi.

Gejala terkena influenza yaitu penderita akan merasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu, lemas, lesu, bersin-bersin, dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi. Cara mencegahnya yaitu dengan istirahat dan olahraga yang cukup, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mencuci tangan, serta memakai masker saat flu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala demam tinggi dan flu. Pada saat musim penghujan ini memang perkembangbiakan nyamuk meningkat. Cara mencegah penyakit demam berdarah yaitu dengan melakukan 3M plus yaitu menguras bak mandi, menutup tempat air, dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

3 dari 5 halaman

3. Diare

Penyakit diare merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer tiga kali atau lebih dalam sehari. Diare ini disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit.

Diare disebabkan oleh bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella, dan lain-lain. Untuk mencegahnya, cuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir, buang air besar pada tempatnya, dan menjaga kebersihan serta kesehatan makanan.

4 dari 5 halaman

4. Demam Tifoid

Melansir Klikdokter, demam tifoid dipicu oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini sering kali menyebar melalui makanan yang tidak ditutup dengan baik, atau dari makanan basi maupun air yang tercemar.

Gejala penyakit ini yaitu adanya demam, nyeri perut, diare, atau konstipasi (sembelit). Kondisi yang sangat berat dari penyakit ini bisa melibatkan gangguan berbagai organ hingga menyebabkan kematian.

Cara utama untuk memutus rantai penularan demam tifoid yaitu dengan kebersihan pengolahan makanan. Pastikan makanan yang akan masuk ke tubuh terjaga kebersihannya.

5 dari 5 halaman

5. Leptospirosis

Penyakit leptospirosis yang sering terjadi di musim hujan diakibatkan adanya genangan air yang kotor atau pun lumpur. Penyakit ini dapat menyerang manusia dan binatang.

Penyebab dari penyakit ini yaitu bakteri Leptospira. Bakteri tersebut menyebar melalui urine binatang yang terinfeksi, masuk ke dalam air atau tanah, dan dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bulan.

Gejala dari leptospirosis yaitu demam tinggi, nyeri kepala, meriang dan lainnya. Untuk mencegah infeksi leptospirosis yakni menghindari berenang di air tawar, membersihkan dan menutupi luka kulit dengan perban tahan air, serta meminum air yang direbus atau air mineral kemasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.