Sukses

4 Tanda Perilaku Bunuh Diri yang Kerap Tidak Disadari dan Apa yang Sebaiknya Dilakukan

Berikut ini tanda perilaku bunuh diri yang kerap tidak disadari

Liputan6.com, Jakarta Pada tanggal 10 September setiap tahun, organisasi dari seluruh dunia berkumpul untuk meningkatkan kesadaran penting tentang pencegahan bunuh diri, pada hari yang dikenal sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia.

Bunuh diri tetap menjadi topik kontroversial, namun pesannya tetap integral. Angka kasus kematian akibat bunuh diri di Indonesia tergolong masih tinggi.

Dalam satu tahun rata-rata kematian akibat bunuh diri mencapai 700 kasus. Hal ini disampaikan oleh Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vensya Sitohang.

Pria hampir tiga kali lebih mungkin meninggal karena bunuh diri dibandingkan dengan wanita, tetapi insiden di kalangan wanita terus meningkat sejak 2017.

Jika Anda khawatir seseorang akan bunuh diri, penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, dan tanda-tanda peringatan yang harus diwaspadai.

Menurut Samaritans, menanyakan seseorang apakah mereka ingin bunuh diri, itu tidak akan memperburuk keadaan.  Bahkan, bukti menunjukkan itu bisa "melindungi mereka".

Namun, jika seseorang merasa seperti ini, akan sulit untuk menghubungi mereka. Berikut adalah beberapa tanda peringatan utama, dan apa yang harus Anda lakukan jika Anda menemukannya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gejala kecenderungan bunuh diri

Beberapa gejala yang lebih mungkin menunjukkan kecenderungan bunuh diri meliputi:

  1. Ingin ditinggal sendiri
  2. Perilaku merusak diri sendiri termasuk peningkatan penggunaan alkohol atau narkoba, mengemudi secara sembrono atau seks yang tidak aman
  3. Mengambil risiko yang tidak perlu
  4. Perasaan tenang yang tiba-tiba

 

Indikasi lain yang kurang diketahui dapat mencakup:

  • Berbicara tentang merasa putus asa atau tidak memiliki tujuan
  • Berbicara tentang merasa terjebak atau berada dalam rasa sakit yang tak tertahankan
  • Berbicara tentang menjadi beban bagi orang lain
  • Bertindak cemas, gelisah, atau sembrono
  • Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Menarik diri atau merasa terisolasi
  • Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang membalas dendam
  • Menampilkan perubahan suasana hati yang ekstrem

 

"Jika Anda khawatir tentang seseorang, cobalah untuk membuat mereka berbicara dengan Anda," kata NHS.

Badan kesehatan itu menambahkan: "Ajukan pertanyaan terbuka seperti: 'Bagaimana perasaan Anda tentang ...?'

“Jangan khawatir tentang mendapatkan jawaban hanya dengan mendengarkan apa yang dikatakan seseorang dan menganggapnya serius dapat lebih membantu.”

3 dari 3 halaman

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.shoppingmode google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam shoppingmode Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.