Sukses

Apakah Olahraga Lari Aman Bagi Ibu Hamil? Ini Kata Ahli

Aktivitas fisik secara normal boleh dilanjutkan pada wanita dengan kehamilan sehat dan dianggap normal atau aman.

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga lari termasuk bentuk latihan terbaik. Karenanya, Anda dapat membangun daya tahan tubuh, memperkuat otot, membuat perasaan lebih bahagia hingga menjernihkan pikiran. Walaupun berlari memiliki manfaat positif bagi kesehatan seseorang, tetapi apakah itu cukup aman jika dilakukan oleh wanita hamil?

Saat berlari, tubuh akan mengalami goncangan yang cukup kuat. Banyak klaim yang menyatakan bahwa guncangan sedikit dikala hamil dapat berbahaya bagi janin, apalagi pada wanita dengan kehamilan lemah.

Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), mengemukakan bahwa aktivitas fisik secara normal boleh dilanjutkan pada wanita dengan kehamilan sehat dan dianggap normal atau aman. Ini termasuk olahraga jogging atau berlari.

Sebuah studi 2018 yang dilakukan pada 1.300 wanita hamil, menemukan fakta bahwa tidak ada kaitan atau hubungan antara berlari dengan persalinan dini, dan atau keguguran. Sebaliknya, berlari selama kehamilan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, memperkuat otot, dan membantu peregangan tubuh menjadi lebih lentur.

“Wanita yang berlari bisa mendapatkan jumlah berat badan yang lebih sehat selama kehamilan. Ini memungkinkan memiliki bayi yang lahir dengan berat lahir yang sehat,” kata Sherry A. Rose, MD, OB/GYN dan pakar kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, CA.

“Olahraga juga mengurangi atau mencegah wanita terkena diabetes gestasional, yang dapat menyebabkan komplikasi bahaya pada bayi atau janin,” papar Dr Rose, seperti mengutip dari Verywellfit, Rabu (3/8/2022).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dibutuhkan konsultasi pada dokter kandungan sebelum menjalankan rutinitas olahraga

Setiap wanita hamil memiliki kekuatan fisik yang berbeda. Bahkan tak jarang wanita mengalami kehamilan yang lemah, sehingga olahraga tidak disarankan baginya.

Melakukan olahraga seperti berlari salah satunya, memang dibutuhkan selama masa kehamilan. Namun, demi menjaga keamanan ibu dan buah hati tentu diperlukan rekomendasi (konsultasi) pada dokter kandungan.

“Jogging dapat membawa keuntungan tidak hanya untuk Anda, tetapi juga bayi. Wanita yang berolahraga selama kehamilan memiliki perasaan sejahtera secara keseluruhan yang dapat ditransfer ke kesejahteraan bayi,” kata Rose. 

“Olahraga selama kehamilan meningkatkan otot polos pembuluh darah jantung bayi. Telah terbukti bahwa program ini dapat mengurangi kerentanan bayi terhadap penyakit jantung selama masa hidupnya. Namun, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut sebelum ibu hamil memutuskan untuk berlari,” tegas Rose lebih lanjut.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Potensi risiko berlari selama kehamilan

Tentu saja, berlari dengan bayi di perut Anda bukan tanpa risiko. “Kehamilan memengaruhi keseimbangan dan koordinasi wanita. Membawa beban ekstra, terutama pada area perut, membuat pusat gravitasi ibu hamil menjadi sangat tidak stabil. Bahkan wanita yang berpengalaman dengan olahraga dapat secara mengejutkan terpengaruh oleh perubahan fisik selama kehamilan yang membuat goyah,” catat Rose. 

Jatuh adalah salah satu risiko utama berlari selama kehamilan. “Olahraga yang membuat ibu hamil berisiko jatuh atau tersandung dapat menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan pada bayi. Setiap jatuh yang tidak terduga bisa membahayakan bagi ibu dan bayi,” kata Rose. 

Berkonsultasi dengan tenaga profesional sangat disarankan apabila Anda mantap ingin berolahraga selama masa kehamilan. Ini juga menyangkut masalah keamanan dan kondisi tertentu seperti, jantung, paru-paru, preeklamasi, dan plasenta previa. Berlari dapat memperburuk risiko komplikasi kesehatan selama kehamilan, jika dilakukan tanpa pantauan dokter.

4 dari 5 halaman

Tips berlari aman selama kehamilan

Saat hamil, hampir seluruj jenis olahraga akan memerlukan modifikasi atau tips tertentu. Penyesuaian ini perlu dilakukan untuk menjaga keamanan bayi dan ibu. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Perhatikan perlengkapan olahraga

Sepatu lari adalah keharusan untuk melindungi sendi dan menopang kaki Anda. Beli sepatu dengan ukuran yang lebih besar, karena kaki mungkin akan membengkak selama kehamilan.

Selain sepatu yang nyaman, Anda juga memerlukan pengikat perut untuk menjaga posisi bayi selama berolahraga. Pengikat ini juga dapat meminimalisir guncangan selama Anda berlari atau hanya bergerak normal sekalipun.

Selanjutnya adalah bra. Anda perlu berinvestasi pada pakaian dalam terutama bra, sebab payudara akan mengalami pembengkakan selama hamil. Memilih bra yang tepat akan meminimalisir ketidaknyamanan saat Anda jogging.

2. Pilih berlari di dalam ruangan

Udara ruang terbuka memang baik bagi ibu hamil. Namun, banyak risiko saat olahraga dilakukan di tempat umum. Treadmill bisa menjadi pilihan yang lebih aman daripada jogging di jalan yang sibuk, di mana cuaca buruk dan lalu lintas bisa meningkatkan risiko cedera.

 

 

5 dari 5 halaman

Tips selanjutnya

 

3. Hidrasi dan nutrisi tubuh

ACOG merekomendasikan minum 8 hingga 12 gelas air per hari saat hamil, tetapi jika berlari membuat Anda cukup haus melebihi pedoman ini, maka minumlah sesuai tingkatan rasa haus Anda. Pastikan membawa air selama Anda berolahraga atau berpergian, karena ibu hamil biasanya akan mengalami kehausan yang cukup intens.

4. Pertimbangkan kombo lari dan berjalan

Tidak ada salahnya menggabungkan jogging Anda dengan berjalan selama kehamilan, terutama ketika perut semakin membesar.

“Berlari ataupun berjalan dengan nyaman, keduanya sama-sama memiliki manfaat baik. Ini akan meningkatkan detak jantung Anda, dan memberikan yang Anda butuhkan untuk tetap sehat. Power walking atau berjalan sebentar-sebentar di tengah lari adalah solusi bagus ketika Anda mulai merasa kehabisan napas,” kata pelatih pribadi Holly Roser, CPT.

Anda juga dapat menambah kalori ekstra ke makanan harian selama masuk trimester kedua dan ketiga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.