Sukses

Posisi Duduk yang Salah Saat BAB Tingkatkan Risiko Kanker Usus

Banyak penelitian telah menemukan bahwa sembelit kronis merupakan faktor risiko utama untuk kanker usus.

Liputan6.com, Jakarta - Kanker usus mengacu pada kanker yang dimulai di usus besar. Tergantung di mana kanker dimulai, kanker usus bisa disebut kanker usus besar atau rektum.

Melansir dari Times of India, Selasa (2/8/2022), faktor risiko kanker sangat luas. Banyak penelitian telah menemukan bahwa sembelit kronis merupakan faktor risiko utama untuk kanker usus.

Ada juga bukti bahwa kebiasaan toilet yang buruk atau tidak tepat juga bisa menyebabkan kanker ini. Duduk untuk mengosongkan usus lebih mungkin menyebabkan sembelit, dan kanker usus, daripada jongkok.

Jongkok adalah posisi alami untuk buang air besar karena memungkinkan grativitasi untuk melakukan sebagian besar pekerjaan. Saat Anda berjongkok, berat alami tubuhmu menekan ke kloset, jadi Anda tidak perlu mengejan.

Jongkok memungkinkan katup ileocaecal—katup antara usus kecil dan usus besar untuk menutup sendiri secara alami. Selanjutnya, puborectalis, yang merupakan otot yang menempel pada tulang kemaluan, mampu rileks lebih baik saat jongkok.

Semua ini memungkinkan pergerakan usus yang lebih mudah, tanpa banyak usaha.

Duduk di kursi toilet sebenarnya mencegah katup ileocaecal menutup dengan benar. Ini membuatmu lebih sulit untuk berhasil buang air besar.

Saat duduk di toilet, otot dasar panggul yang digunakan untuk mengontrol kandung kemih dan usus tetap mengerut. Ketika otot puborektalis tidak rileks, Anda berusaha melawannya untuk buang air besar sambil duduk.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab lain dari kanker usus

Penyebab pasti kanker usus tidak diketahui, tapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risikomu. Salah satu faktor tersebut adalah usia Anda. Hampir 9 dari 10 orang dengan kanker usus berusia 60 tahun atau lebih.

Faktor risiko lainnya adalah makanan yang Anda makan. Diet tinggi daging merah atau olahan dan rendah serat. Bisa meningkatkan risiko Anda.

Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, sekali lagi Anda bisa berisiko lebih tinggi terkena kanker usus. Hal yang sama berlaku untuk individu yang tetap tidak aktif secara fisik.

Minum alkohol dan merokok juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus. Riwayat keluarga kanker usus juga bisa menempatkan Anda pada risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

3 dari 3 halaman

Cara menghindari kanker usus

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan Anda memiliki usus yang sehat, untuk menghindari sembelit. Makan makanan sehat dengan makanan rumahan, dan hindari junk food yang tinggi lemak dan makanan olahan.

Sertakan buah dan sayuran kaya serat dalam diet harianmu, bersama dengan minum banyak air setiap hari. Makan buah-buahan seperti kiwi bisa membantu memperlancar buang iar besar secara teratur. Olahraga teratur juga bisa membantu merangsang waktu transit usus.

Dalam beberapa penelitian sebelumnya, para peneliti telah menemukan bukti bahwa pelari memiliki tumor lebih sedikit, dibandingkan dengan non-pelari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.