Sukses

Pria Ini Bagikan Pengalaman Traumatis Terinfeksi Cacar Monyet: Seperti Dikuliti dengan Pengupas Kentang

Pria ini membagikan pengalaman traumatis terinfeksi cacar monyet: seperti dikuliti dengan pengupas kentang

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu, 24 Juli 2022, resmi menetapkan cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini telah melalui berbagai pertimbangan sejak satu bulan lalu.

"Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutip mengutip keterangan WHO.

Faktanya, meski bisa sembuh sendiri, cacar monyet cukup mengganggu bagi orang yang terinfeksi. Bahkan, seorang pria telah menggambarkan pertempuran 'traumatisnya' dengan cacar monyet yang 'secara harfiah terasa seperti seseorang mengambil pengupas kentang ke kulit Anda'.

Luke Shannahan, dari Texas, AS, mengungkapkan bahwa dia baru tahu bahwa dia telah terpapar virus ketika dia diberitahu oleh Departemen Kesehatan Dallas melalui panggilan dan pelacakan.

Sebelum diberitahu bahwa dia menderita cacar monyet, Luke telah menghadiri pesta biliar, bersosialisasi dengan teman-teman, dan pergi ke pertunjukan musik - dengan semua kontak dekat sekarang dinyatakan positif.

Ini berarti Luke telah dipaksa untuk mengasingkan diri selama tiga minggu terakhir dan dia menggambarkan gejalanya sebagai "seperti berada di neraka".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Seperti dikuliti dengan pengupas kentang

Dia mengatakan kepada Houston's KHOU 11: "Anda memiliki lepuh yang meradang dan meletus kapan saja saat menyentuh sesuatu."

"Rasanya benar-benar seperti seseorang membawa pengupas kentang ke kulit Anda. Seluruh rasa sakit itu konstan."

Luke percaya gejala cacar monyet "100 kali lebih buruk" daripada gejala Covid, yang dia alami musim panas lalu.

Meskipun Luke telah divaksinasi cacar monyet, dia telah memperingatkan ruam seluruh tubuh yang menghebohkan yang melepuh dan menyebabkan dia kesakitan yang luar biasa - bersama dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

Dia mengakui: “Ini adalah pengalaman paling traumatis yang pernah saya alami. Ini sakit paling parah yang pernah saya alami.”

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

3 dari 4 halaman

Dapat menginfeksi siapa saja

Virus, yang dapat menyebar melalui cairan tubuh dan melalui bersosialisasi dengan kontak dekat, sebagian besar telah menyebar di kalangan pria gay hingga saat ini.

Namun, dilaporkan Texas baru saja mengidentifikasi kasus pertamanya pada seorang wanita.

Dan Luke ingin meningkatkan kesadaran akan virus ini karena dapat mempengaruhi semua orang - bukan hanya pria gay.

“Ini tentu menjadi hal yang harus kita perhatikan,” katanya.

"Ini bukan hanya penyakit gay, ini bukan sesuatu yang hanya mempengaruhi pria gay yang berhubungan seks dengan pria."

"Ini jelas sesuatu yang dapat mempengaruhi semua orang," tutupnya.

 

Kenali Gejala Cacar Monyet yang Kerap Tak Disadari

 

Karena kasus cacar monyet sedang meningkat, penting untuk bisa mengidentifikasi gejala secara tepat waktu untuk mengendalikan penularan penyakit dan mencari pengobatan yang tepat waktu untuk dirimu sendiri.

Namun masalahnya, beberapa gejala awal penyakit ini sulit dikenali sebagai gejala cacar monyet. Sebab gejala-gejala ini cukup umum dan bisa dengan mudah diabaikan sebagai tanda-tanda penyakit lain.

Kurangnya pengujian dan identifikasi gejala bisa lebih meningkatkan penularan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengenali tanda bahaya dari gejala cacar monyet.

Melansir dari Times of India, Minggu (24/7/2022), menurut NHS UK, dibutuhkan sekitar 5-21 hari untuk gejala awal cacar monyet muncul. Beberapa di antaranya termasuk demam, menggigil, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, kelelahan dan pembengkakan kelenjar.

Selain gejala seperti flu ini, perubahan pada kulit juga bisa muncul. Namun, ini bisa disalahartikan sebagai tanda-tanda infeksi lain seperti herpes, moluskum atau sifilis.

4 dari 4 halaman

Gejala lainnya

Tanda-tanda awal infeksi lainnya mungkin bersembunyi di lokasi yang sulit dilihat, seperti bagian dalam anus. Hal ini bisa menyebabkan infeksi menyebar ke orang lain karena pengidap tidak menyadari infeksi mereka sendiri.

Selain itu, gejala ruam yang khas biasanya berkembang sekitar satu hingga lima hari setelah gejala awal. Ruam biasanya dimulai pada wajah, dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya juga.

Ruam terlihat seperti bintik-bintik yang terangkat yang kemudian berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan. Lepuh ini pada akhirnya akan rontok selama dan setelah proses pemulihan.

Jika Anda mengalami ruam, segera konsultasikan dengan dokter untuk perawatan yang diperlukan. Pasien juga disarankan untuk mengisolasi diri di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.