Sukses

Kasus Covid-19 di Inggris Naik Hampir 20% dalam Sepekan

Kasus Covid-19 di Inggris telah meningkat hampir 20% dalam seminggu.

Liputan6.com, Jakarta Kasus Covid-19 di Inggris telah meningkat hampir 20% dalam seminggu, dengan satu dari 25 orang di Inggris diperkirakan memiliki penyakit tersebut pada akhir Juni, angka resmi menunjukkan. 

Menurut data terbaru dari Kantor Statistik Nasional, berdasarkan swab yang dikumpulkan dari rumah tangga yang dipilih secara acak, diperkirakan 2,71 juta orang di Inggris terinfeksi Covid-19 pada pekan yang berakhir 29-30 Juni, naik 18% pada minggu sebelumnya, ketika hampir 2,3 juta orang terkena virus.

Di Inggris saja, angka terbaru menunjukkan sekitar satu dari 25 orang terinfeksi Covid-19 pada minggu terakhir bulan Juni, dengan angka satu dari 17 di Skotlandia. Analisis lebih lanjut mengungkapkan tingkat infeksi telah meningkat di semua wilayah Inggris, dan semua kelompok umur.

Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan infeksi dengan sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5, yang telah dominan sejak pertengahan Juni,” kata Sarah Crofts, kepala keluaran analitik untuk survei infeksi Covid-19.

"Skotlandia terus memiliki tingkat infeksi tertinggi, meskipun baru-baru ini meningkat pada tingkat yang lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara Inggris lainnya,” kata Sarah dikutip dari The Guardian

Jumlah total orang di rumah sakit di Inggris yang dites positif Covid-19 mencapai 11.878 pada hari Kamis (7/7/2022), meningkat 33% dari minggu sebelumnya, sementara peningkatan juga terlihat pada jumlah orang di rumah sakit terutama karena Covid-19, dengan 3.749 pasien seperti itu di Inggris saja pada 5 Juli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus masih meningkat secara lebih luas

Dr David Spiegelhalter mengatakan kasus masih meningkat secara lebih luas dan bahwa ada "jumlah yang sangat kecil" karena pengujian tidak dilakukan pada tingkat seperti sebelumnya.

Spiegelhalter menggambarkan survei ONS sebagai salah satu sumber data yang paling dapat diandalkan dan berbicara sebelum rilis terbaru, mencatat bahwa angka minggu lalu menunjukkan lebih dari 2 juta orang di Inggris memiliki virus tersebut.

Dia mengatakan kepada program Today BBC Radio 4, “Ini tinggi. Ini tidak setinggi sebelumnya naik menjadi 8% tahun ini tapi saya pikir kita perlu melihat rawat inap.”

Sekitar seperempat dari mereka yang dirawat di rumah sakit ditemukan terinfeksi di rumah sakit, katanya, tetapi dia menambahkan bahwa semua membutuhkan perawatan ekstra dan ini menambah masalah kepegawaian di NHS.

Untungnya, tidak ada peningkatan pada ventilasi. Bukan berarti tidak ada kasus yang parah,” tambahnya.

Angka-angka terbaru dianggap sebagai bukti bagaimana virus menjadi lebih umum, dengan potensi untuk menambah tekanan lebih lanjut pada staf rumah sakit yang sudah berusaha untuk menghapus catatan simpanan operasi.

Tingkat penerimaan rumah sakit di Inggris dari orang yang dites positif Covid-19 mencapai 14,6 per 100.000 minggu lalu, naik dari 11,1 minggu sebelumnya, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).

3 dari 3 halaman

Pakar kesehatan memperingatkan jumlahnya akan terus meningkat

Penerimaan ke unit perawatan intensif (ICU) mencapai 0,4 per 100.000, naik dari 0,3. Kedua angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan April silam.

Pakar kesehatan telah memperingatkan jumlahnya kemungkinan akan terus meningkat sepanjang Juli, didorong oleh jumlah substansial dari berkurangnya kekebalan di antara orang-orang tua.

Spiegelhalter mengatakan trennya adalah peningkatan kematian berlebih non-Covid di rumah sakit daripada di rumah dan tidak jelas mengapa ini terjadi.

Data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan ada 1.540 kematian berlebih pada pekan yang berakhir 24 Juni, meskipun hanya sekitar 10% yang disebabkan oleh Covid-19.

Beberapa orang mengatakan mungkin ini adalah awal dari dampak tindakan terhadap pandemi dan gangguan dalam perawatan kesehatan dan penggunaan perawatan kesehatan oleh masyarakat,” kata Spiegelhalter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    COVID-19 omicron

  • Inggris merupakan salah satu negara yang merupakan dari bagian Britania Raya
    Inggris merupakan salah satu negara yang merupakan dari bagian Britania Raya

    Inggris