Sukses

Menggigit Kuku hingga Pensil, 9 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Merusak Kesehatan Gigi

Kebiasaan yang bisa membuat gigi dan gusi rusak.

Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan buruk sangat mudah untuk dikembangkan, namun sayangnya sulit untuk dihentikan. Tanpa disadari, kebiasaan makan manis yang tampak biasa dan normal ternyata bisa menjadi malapetaka bagi kesehatan gigi Anda.

Tidak menjaga kebersihan mulut merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan pada gigi ataupun gusi. Rupanya menggosok gigi saja tidak cukup, tanpa dental floss oral, plak dan bakteri dapat menumpuk di gigi dan gusi sehingga menyebabkan peradangan serta infeksi yang cukup serius.

Selain jarang menyikat gigi, faktor penyebab kerusakan pada gigi justru datang dari kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari bahkan terus-menerus. Apa sajakah kebiasaan yang dimaksud?

Melansir dari Goldenstatedentistry, Rabu (29/6/2022), berikut kebiasaan buruk yang dapat merusak dan membahayakan kesehatan gigi Anda.

1. Mengigit kuku

Mengigit kuku tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, tetapi itu dapat merusak gigi Anda. Mengigit kuku membutuhkan tekanan kuat yang menyebabkan retakan halus pada gigi, merusak email gigi, dan membuatnya rentan terhadap pembusukan.

Apabila Anda ingin terhindar dari kebiasaan tersebut, usahakan agar kuku tetap pendek. Dengan begitu, godaan untuk mengigit kuku akan hilang untuk sementara. Berusahalah menahan hasrat itu demi melindungi gigi Anda.

2. Menggunakan gigi sebagai alat (membuka botol atau plastik)

Ketika Anda menggunakan gigi untuk sesuatu yang lain di luar fungsinya, seperti membuka tutup botol, memotong label atau membuka plastik, itu dapat merusak email gigi dan menyebabkan masalah gigi lainnya.

Jika Anda harus menggunakan gigi selain untuk mengunyah makanan, Anda harus perhatikan hal-hal berikut demi meminimalisir kerusakan. Pertama, hindari penggunaan gigi depan karena lebih rentan terhadap kerusakan. Kedua, gunakan sentuhan atau tekanan pelan, sebab mengigit terlalu kuat dapat menyebabkan gigi terkelupas bahkan retak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mengunyah es batu hingga mengigit pena

3. Mengunyah es batu

Kekakuan dan suhu dingin es dapat menyebabkan gigi patah dan menghancurkan tambalan atau restorasi gigi lainnya. Untuk menghindari kebiasaan ini, minumlah menggunakan sedotan atau menghindari minuman dingin dengan menggunakan es batu.

4. Mengigit atau mengunyah benda asing (seperti pena atau pensil)

Tanpa disadari, mungkin Anda kerap mengigit pensil, atau kacamata ketika berkonsentrasi pada tugas yang sulit. Kebiasaan buruk ini memberi banyak tekanan pada gigi dan menyebabkan gigi retak atau bergeser.

Selain itu, benda-benda tersebut juga dapat membawa kuman yang dapat menyebabkan infeksi pada mulut dan gusi Anda. Alih-alih mengunyah benda asing, lebih baik Anda menggantinya dengan permen karet atau sayuran bebas gula agar mulut tetap terisi.

5. Mengisap jempol

Kebiasaan mengisap jempol pada pada saat gigi sudah tumbuh pemanen dapat berisiko mengubah struktur gigi maupun rahang. Kebiasaan menghisap jempol pada anak harus di waspadai ketika anak menginjak usia 4-5 tahun.

3 dari 6 halaman

Menggertakkan gigi hingga menggosok terlalu keras

6. Menggertakkan gigi

Menggertakkan gigi dapat terjadi pada siang hari atau saat Anda tertidur. Kebiasaan ini biasanya muncul ketika Anda merasa stres dan cemas. Menggertakkan gigi dapat membuat gigi rusak, menghitam bahkan membusuk.

7. Merokok

Merokok tidak hanya berdampak pada jantung dan paru-paru, tetapi juga dapat merusak kesehatan mulut Anda. Merokok bisa menimbulkan risiko kesehatan gusi yang lebih ekstrim. Selain itu, merokok menyebabkan perubahan warna gigi, bau mulut, kehilangan rasa, kerusakan gigi, dan kanker mulut.

8. Minum Alkohol

Alkohol memiliki efek samping yang cukup buruk, tak hanya kesehatan organ tubuh tapi juga mulut Anda. Alkohol akan mengeringkan mulut sehingga mencegah air liur membasuh bakteri jahat pada mulut, dan mengakibatkan bau mulut serta gigi berlubang.

9. Menyikat terlalu keras

Menyikat gigi secara agresif dapat mengiritasi gusi, menyebabkan gusi menyusut, mengikis email gigi dan membuat gigi lebih sensitif. Untuk mencegah menyikat gigi terlalu keras, pilih sikat gigi dengan bulu lembut dan pastikan untuk mengganti sikat setiap 3-4 bulan, atau ketika bulu sudah terlihat usang.

4 dari 6 halaman

6 Kebiasaan Sederhana yang Bantu Menjaga Kesehatan Gigi

Kebersihan gigi memiliki dampak besar pada kesehatan individu secara keseluruhan. Tapi cara menyikat gigi sehari-hari yang sederhana dan berbagai produk yang biasa digunakan pun tidak cukup untuk kesehatan gigimu.

Itulah mengapa sangat penting untuk merawat gigi kita dengan benar mengikuti cara terbaik dan rekomendasi dari para ahli dan dokter gigi.

Untuk itu, ketahui beberapa tips mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mencegah agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Penasaran apa saja kebiasaan sederhana yang bantu menjaga kesehatan gigimu? Berikut ulasannya seperti melansir dari Bright Side.

1. Mulailah menyikat gigi dari yang paling sulit

Ada banyak teknik untuk membersihkan gigi, tapi hanya sedikit yang cukup aman untuk digunakan sehari-hari. Pertama-tama, dokter menyarankan untuk selalu memulai dengan tempat yang paling sulit dan diakhiri dengan yang mudah.

Namun, banyak dari kita melakukan yang sebaliknya dan mulai menyikat gigi depan menghadap ke bagian dalam gigi, padahal banyak area penting yang perlu didahulukan untuk disikat. 

Biasakan untuk memulainya dengan bagian bekalang mulut dan kemudian gerakan ke bagian luar gigimu. Lalu selesaikan dengan permukaan kunyah.

5 dari 6 halaman

Cara merawat kesehatan gigi

2. Menyikat tanpa pasta gigi

Jika Anda tidak yakin pasta gigi mana yang akan digunakan, mulailah menyikat sampai kering tanpa pasta gigi atau air. Bulu sikat gigimu sendiri bisa menggangu bakteri.

Pasta gigi hanyalah alat tambahan. Sebenarnya, para peneliti telah menunjukkan bahwa menyikat kering mengurangi penumpukan plak, pendarahan dan radang gusi minimal 50%.

3. Menggunakan obat kumur

Tentu saja, obat kumur tidak bisa menggantikan menyikat gigi dan flossing. Ini tidak akan membantu dalam menyingkirkan semua bagian besar bakteri pada gigi dan gusimu.

Tapi bagaimanapun, itu adalah manfaat kesehatan mulut tambahan yang baik. Waktu terbaik untuk menggunakannya adalah setelah menyikat gigi secara menyeluruh.

4. Jangan menyikat gigi segera setelah makan

Segelintir individu memiliki kebiasaan menyikat gigi segera setelah makan. Padahal menyikat gigi setelah makan bukanlah hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk kesehatan gigimu.

Itu sebabnya setelah Anda makan atau mengonsumsi buah atau soda, lebih baik menunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi.

6 dari 6 halaman

Cara merawat kesehatan gigi lainnya

5. Jangan terlalu sering menyikat

Kita harus menyikat gigi setidaknya dua kali sehari karena melakukannya sekali sehari tidak cukup untuk menjaga kebersihannya.

Bagaimanapun, beberapa individu suka menyikat gigi tiga kali sehari, atau bahkan lebih. Dan meskipun masih mungkin untuk menyikat gigi secara berlebihan, kemungkinan besar akan merusaknya dengan teknik yang buruk daripada menyikatnya terlalu sering.

Jika Anda menyikat terlalu sering, enamel Anda bisa aus yang bisa menyebabkan gigi sensitif. Juga, mereka akan tampak lebih kuning dari biasanya karena dentin kuning di belakang email Anda akan menjadi lebih terlihat. Dalam beberapa kasus, ini bisa berakhir dengan resesi gusi.

6. Makan lebih banyak makanan renyah

Makanan segar dan renyah mengandung banyak serat sehat dan merupakan pilihan terbaik untuk gigimu. Di antara mereka, buah-buahan mentah kaya akan serat, sayuran dan kacang-kacangan menempati urutan pertama.

Mereka bisa membersihkan gigi, merangsang produksi air liur, menghidrasi mulut dan juga mengurangi pertumbuhan bakteri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.