Sukses

Umat Muslim Wajib Tahu, Ini Niat Puasa Dzulhijjah Lengkap dengan Keutamaannya

Berikut ini adalah niat serta keutamaan puasa Dzulhijjah yang wajib diketahui umat muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Sebentar lagi seluruh umat muslim akan memasuki bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah atau 2022 Masehi. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam bulan Dzulhijjah terdapat hari istimewa bagi umat muslim yaitu Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban. 

Para umat muslim dan muslimah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah saat memasuki sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Mulai dari memperbanyak membaca Alquran, dzikir, sedekah dan sejumlah amalan sunah lainnya. Terlebih lagi umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan puasa sunah Dzulhijjah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."

Lantas puasa Dzulhijjah 2022 jatuh pada tanggal berapa? Puasa sunnah Idul Adha 2022 terdiri dari puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Jika merujuk pada metode Hisab atau kalender Islam yang sudah beredar, tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H akan jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022 mendatang.

Dengan begitu, puasa sunah 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah dapat dimulai dari tanggal 30 Juli hingga 8 Juli 2022. Meskipun demikian, umat muslim masih harus menunggu sidang isbat dari Kementerian Agama (Kemenag) pada Rabu, 29 Juni 2022.

Niat Puasa Dzulhijjah sama seperti puasa pada umumnya, membaca atau melafalkan niat puasa Dzulhijjah dilakukan pada malam hari. Di mana waktu membaca niat puasa Dzulhijjah adalah sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar.

Melansir dari NU Online, Rabu (29/6/2022), terdapat tiga macam bacaan niat puasa Dzulhijjah sesuai dengan tanggalnya. Adapun bacaan niat puasa Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

1. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1-7

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ

Artinya:

"Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ."

2. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah)

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ

Artinya:

"Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ."

3. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ

Artinya:

"Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, tentunya berpuasa di bulan Dzulhijjah mempunyai beberapa keutamaan tersendiri. Berikut keutamaan puasa Dzulhijjah yang wajib diketahui umat muslim:

Pahala Dilipatgandakan

Umat Islam yang menjalani puasa di bulan Dzulhijjah akan mendapatkan pelipatan pahala ketika memperbanyak ibadah dan berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْ الْقَدْرِ

Artinya:

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar." (HR At-Trmidzi).

Dihapus Dosanya

Menjalani ibadah puasa sunah pada tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) mampu membantu umat Islam menghapus dosa selama dua tahun. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

 صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya:

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus karena puasa Arafah yaitu dosa kecil. (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

Dibebaskan dari Siksa Neraka

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya:

"Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Amalan yang Disukai Allah SWT

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang 1-7 Dzulhijjah diperlihatkan dalam sebuah hadis Ibnu 'Abbas. Dia menceritakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah)."Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968)

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Puasa Sunah Sebelum Iduladha

Salah satu puasa sunnah sebelum Iduladha yang disunahkan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah ialah puasa 7 hari di awal bulan Ddzulhijah. Puasa sunah sebelum Iduladha tersebut di mulai dari tanggal 1 Ddzulhijah hingga 7 Ddzulhijah.

Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, "Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti 10 hari ini (di bulan Dzulhijjah)." Dalam hadis yang disebutkan mengenai puasa sunnah sebelum Iduladha, puasa 7 hari ini bisa ditambah dengan 2 hari puasa lain, yaitu niat puasa Tarwiyah dan Arafah.

Puasa 7 hari di awal Dzulhijjah dianggap memiliki nilai dan sejarah tersendiri. Dikutip dari laman Zakat.co.id, hal yang menjadikan puasa 7 hari di awal Ddzulhijah dianjurkan ialah sejarah hari-hari menjelang Iduladha yang penuh keistimewaan.

Seperti yang dicatat Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Iduladha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam. Hari pertama di bulan Ddzulhijah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Ddzulhijah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.

Di hari ketiga bulan Ddzulhijah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan yaitu Yahya. Hari keempat merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari keenam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Terakhir, hari ketujuh Ddzulhijah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.