Sukses

Sering Tak Disadari, Kenali Gejala Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Kolesterol tinggi akan mempengaruhi jantung dan organ tubuh lainnya dan menempatkannya pada komplikasi ireversibel.

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi tidak memiliki gejala yang terlihat. Hanya saat Anda melakukan tes darah, Anda baru mengetahui bahwa kadar kolesterol dalam darahmu telah melewati ambang batas.

Kolesterol tinggi akan mempengaruhi jantung dan organ tubuh lainnya dan menempatkannya pada komplikasi ireversibel.

Namun, seiring bertambahnya usia jika seseorang memeriksa kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat atau melakukan gaya hidup yang lebih sehat, kolesterol tinggi bisa ditunda.

Kolesterol tinggi menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah. Seiring waktu karena akumulasi yang tumbuh, timbunan lemak tumbuh dalam ukuran dan akhirnya mencapai tingkat di mana mereka bisa memblokir arteri dan karenanya menghalangi aliran darah.

Terkadang timbunan lemak ini pecah dan membentuk gumpalan yang bisa menyebabkan serangan jantung atau bahkan stroke.

Karena peningkatan kadar kolesterol, ada kemungkinan tubuh akan menunjukkan jenis respons tertentu. Menurut para ahli, salah satu respons tersebut adalah nyeri dada.

Kita sering mengasosiasikan nyeri dada dengan lambung. Sering kali kita melihat orang meminum pil gas atau menelan antasida ketika mereka merasa sedikit tidak nyaman di dada.

Dokter menyarankan, jika rasa sakit seperti itu terjadi dalam jangka waktu yang lama, seseorang tidak boleh hanya terus mengonsumsi pil gas dan sebaliknya berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes darah.

Nyeri dada juga bisa disertai dengan tekanan berat di dada atau perasaan penuh atau sesak di dada.

Begitu deposisi lemak dimulai di arteri yang memasok darah ke jantung, ada kemungkinan seseorang akan mengalami nyeri dada lebih sering.

Secara bertahap orang-orang ini akan mengalami semua gejala lain yang terkait dengan penyakit arteri koroner.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanda gejala kolesterol tinggi yang muncul di kaki

Ketahui beberapa tanda-tanda kolesterol tinggi yang muncul di kaki.

1. Kaki dingin

Kadar kolesterol yang tinggi bisa membuat kaki atau tungkai Anda terasa dingin, bahkan saat musim panas. Ini menjadi indivikator bahwa Anda memiliki PAD, meskipun tidak berarti PAD saja.

Namun, jika Anda merasa seperti satu kaki atau kaki dingin, tapi tidak pada yang lain, sudah saatnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Perubahan warna kulit

Penurunan aliran darah akibat kolesterol tinggi juga bisa mengubah warna kulitmu. Itu karena sel-sel tidak mendapatkan nutrisi yang tepat karena berkurangnya aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen.

Mencoba mengangkat kaki, misalnya, bisa membuat kulit terlihat pucat, tapi menggantungnya dari meja bisa menyebabkan kulit tampak ungu atau kebiruan.

 

 

3 dari 3 halaman

3. Kram di malam hari

Kram kaki yang intens saat tidur adalah gejala umum lain dari kadar kolesterol tinggi yang merusak arteri tungkai bawah. Kondisi ini akan memburuk pada malam hari saat tidur.

Orang dengan PAD akan mengalami kram atau kejang saat tidur, paling sering di tumit, kaki depan, atau jari kaki. Menggantung kaki dari tempat tidur atau duduk bisa menjadi pilihan untuk meredakannya, yang memungkinkan gravitasi membantu aliran darah ke kaki.

4. Nyeri kaki

Nyeri kaki menjadi salah satu gejala PAD yang paling umum. Ketika arteri kaki Anda tersumbat, jumlah darah kaya oksigen yang dibutuhkan tidak mencapai bagian bawahmu. Itu bisa membuat kaki Anda terasa berat dan lelah.

Kebanyakan individu dengan kadar kolesterol tinggi mengeluhkan rasa sakit yang terbakar di tungkai bawah. Seseorang bahkan akan merasakan sakit di bagian mana pun dari kaki, dari betis ke paha atau bokong, dan di satu atau kedua kaki.

Hal ini paling sering terjadi dari mengambil bagian dalam aktivitas fisik seperti berjalan, jogging dan memanjat tangga.

Ketidaknyamanan ini biasanya hilang saat Anda beristirahat dan akan dirasakan lagi saat Anda mulai menggerakan kaki lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.