Sukses

Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 5 Tahun di AS Akan Tersedia 2 Pekan Mendatang

Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak balita dapat dimulai paling cepat 21 Juni mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak balita dapat dimulai paling cepat 21 Juni jika vaksinnya dinyatakan bersih oleh regulator federal, koordinator Covid-19 Gedung Putih, Ashish Jha. 

"Kami berharap vaksinasi akan dimulai dengan sungguh-sungguh pada Selasa (21/6/2022) dan benar-benar diluncurkan sepanjang minggu itu," kata Jha kepada wartawan di briefing Gedung Putih tentang status upaya vaksinasi dilansir dari NBC News, Selasa (7/6/2022).

Penasihat Administrasi Makanan dan Obat (FDA) dijadwalkan untuk membahas vaksinasi untuk anak-anak berusia 6 bulan hingga 4 tahun selama pertemuan 14-15 Juni, dan Gedung Putih mengharapkan FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk membuat rekomendasi mereka segera setelah itu, kata Jha.

Vaksin akan mulai tiba di fasilitas perawatan kesehatan pada akhir pekan berikutnya jika disetujui, tambahnya. Orang tua selama ini telah dengan cemas menunggu vaksin Covid-19 untuk anak balita. Anak di bawah 5 tahun adalah satu-satunya yang tidak dapat disuntik saat ini. 

Gedung Putih mengharapkan untuk mulai memvaksinasi kelompok usia termuda pada awal Februari, tetapi garis waktu didorong kembali setelah Pfizer mengatakan dua dosis tidak menghasilkan respons kekebalan yang cukup kuat dalam uji coba anak-anak di bawah 5 tahun.

Vaksinasi untuk anak balita memerlukan formulasi yang berbeda dari vaksinasi untuk orang dewasa dan anak yang lebih besar. AS memiliki banyak pasokan vaksin Pfizer dan Moderna yang diformulasikan khusus untuk anak-anak balita, kata Jha.

Pemerintah federal berencana untuk membuat 10 juta dosis tersedia untuk negara bagian, apotek dan pusat kesehatan untuk dipesan mulai pekan lalu, dan dosis itu akan dikirim segera setelah suntikan disetujui oleh FDA, katanya.

Gedung Putih meminta negara bagian untuk mendistribusikan dosis pertama ke tempat-tempat dengan anak-anak dengan risiko tertinggi, termasuk rumah sakit dan daerah yang sulit dijangkau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Moderna Klaim Vaksin Covid untuk Anak Bisa Menghasilkan Respons Imun yang Kuat

Moderna mengatakan pada Rabu (23 Maret 2022), bahwa vaksin Covid-19 buatannya menghasilkan respons kekebalan yang kuat dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik pada anak-anak usia 6 bulan hingga 6 tahun. 

Dilansir dari NBC News, Jumat (25/3/2022), produsen obat itu mengatakan dua dosis vaksin 25 mikrogram, seperempat dari dosis yang diberikan kepada mereka yang berusia 18 tahun ke atas, menghasilkan respons antibodi yang serupa dengan apa yang terlihat dalam uji klinis orang dewasa.

Untuk sekitar 6.900 anak dalam uji coba, sebagian besar efek sampingnya ringan atau sedang dan tidak ada kasus kondisi jantung langka yang disebut miokarditis yang dilaporkan, kata perusahaan itu.

Perlindungan terhadap infeksi dari varian Omicron dari virus Corona rendah. Untuk anak usia 6 bulan sampai 2 tahun, khasiatnya 43,7 persen, dan pada anak usia 2 sampai 6 tahun hanya 37,5 persen. Moderna mengatakan sebagian besar infeksi ringan. Tidak ada kasus penyakit berat, rawat inap atau bahkan kematian.

Temuan ini mungkin datang sebagai kabar gembira bagi beberapa orang tua. Sebuah laporan baru-baru ini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC menemukan bahwa selama lonjakan varian Omicron, yang dimulai pada akhir Desember, tingkat rawat inap untuk bayi dan anak-anak hingga usia 4 tahun adalah sekitar lima kali tingkat selama puncak delta pada varian musim panas dan musim gugur lalu.

Vaksin Moderna harus mengurangi risiko rawat inap atau penyakit serius pada anak-anak, bahkan jika itu tidak menghentikan infeksi, kata Dr. Isaac Bogoch, spesialis penyakit menular di University of Toronto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.