Sukses

Studi: Pasangan yang Menghabiskan Uang Lebih Sedikit untuk Pernikahan, Hubungannya Lebih Langgeng

Penelitian menunjukkan pasangan yang menghabiskan uang lebih sedikit untuk pernikahan, hubungannya lebih langgeng

Liputan6.com, Jakarta Memikirkan pernikahan sebagai sesuatu yang hanya terjadi sekali seumur hidup — adalah mantra yang dapat menghilangkan batas anggaran apa pun. Apakah gaun atau cincin yang sama yang Anda impikan di luar anggaran Anda? Tidak masalah, itu adalah pengorbanan yang layak untuk sesuatu yang akan bertahan selamanya.

Tetapi sebelum Anda terjun ke dunia kredit dan utang, sebaiknya Anda mengetahui hal ini terlebih dahulu.

Pernikahan yang mahal tidak menjamin pernikahan yang langgeng

Sementara seluruh industri pernikahan mencoba meyakinkan kita untuk menghabiskan sebanyak mungkin untuk pernikahan yang seperti dongeng, para profesor di Emory University dan National University of Singapore memutuskan untuk melihat apakah ada hubungan antara biaya pernikahan dan durasi pernikahan.

Orang-orang berutang dan itu menjadi beban sesudahnya

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa beban keuangan adalah masalah utama yang diperdebatkan oleh pasangan. Dan itu adalah alasan kedua (tepat setelah selingkuh) yang mengarah pada perceraian.

Jadi, keajaibannya cukup sederhana — pernikahan kecil tidak menghasilkan (atau hampir tidak) berhutang, dan ada masalah yang kurang serius untuk diperjuangkan dan alasan yang tidak terlalu serius yang akan membuat Anda berpisah.

Tapi temuan ini bukan satu-satunya yang ditemukan selama penelitian. Para profesor juga menemukan bahwa ada hal yang dapat membantu Anda tetap bersama.

Bulan madu dapat membuat persatuan Anda bertahan lama

Dan jika Anda tidak ingin memiliki banyak orang di sekitar, Anda bisa berinvestasi dalam bulan madu. Liburan yang menyenangkan tampaknya menambah persatuan yang bertahan lama — 63% responden penelitian menganggap bahwa pasangan yang memutuskan untuk melarikan diri untuk bertualang bersama lebih mungkin untuk tetap bersama dalam jangka panjang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cara untuk menghindari patah hati

1. Bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda

Anda memang ingin seseorang menghibur Anda dan menjadi matahari bagi bulan Anda, tetapi menunjukkan bahwa Anda bergantung pada mereka itu pasti akan membuat takut siapa pun. Anda juga memberi mereka kendali untuk mengendalikan kebahagiaan Anda, jadi mengapa Anda melakukannya pada diri sendiri? Ambil alih, bertanggung jawablah pada kebahagiaan diri sendiri.

2. Memilih

Pilih orang yang tepat, fokus pada apa yang benar-benar Anda butuhkan dalam jangka panjang. Anda seharusnya bersama seseorang yang ingin memberi Anda waktu dan atas kemauannya sendiri. Berikan waktu Anda untuk seseorang yang berharga.

3. Carilah kepentingan bersama

Setiap orang memiliki minat yang berbeda sehingga memiliki banyak kesamaan tidak selalu menjadi skenario. Cobalah untuk mencari 2-3 minat yang sama sehingga Anda dapat mengikatnya. Bisa berupa kopi sederhana, buku tertentu, permainan, pertunjukan, restoran, dll.

3 dari 5 halaman

4. Perjelas beberapa batasan

Mengurung diri, misalnya. Anda tidak harus teritorial, atau agresif. Tetapkan hukum yang Anda inginkan, seperti bagaimana Anda ingin diperlakukan dengan menjadi orang itu sendiri.

5. Jangan abaikan nilai-nilai Anda

Beban pengalaman patah hati di masa lalu akan membuat seseorang belajar jadi pasangan yang baik. Moral dan nilai-nilai seseorang memiliki banyak bobot dalam memajukan hubungan apa pun. Periksa apakah dia berbagi hal yang sama, apa yang dia butuhkan, keinginan dan kebiasaannya. Ini penting karena dapat menular ke masa depan Anda bersama termasuk dalam mengasuh anak.

4 dari 5 halaman

3 Tips Mengatasi Patah Hati Menurut Pakar

1. Terima bahwa apa yang dilakukan sudah selesai dan Anda tidak bisa mengubahnya

Sadarilah bahwa hukum karma mengendalikan apapun yang terjadi. Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dalam hidupmu, bersukacitalah.

Untuk mengatasi rasa sakit, jika berbicara dengan orang lain membantumu, bicaralah. Selain bekerja, cobalah untuk tetap sibuk, seperti membaca dan melukis, untuk menghindari hal-hal negatif.

Sebab, pikiranmu akan terus menciptakan pikiran yang membuatmu sengsara. Jadi, jangan biarkan pikiran negatifmu menguasaimu.

5 dari 5 halaman

2. Jangan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihanmu

Masa depan menjadi milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi mereka. Jangan menyerah, sadarilah bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.

Kita tidak bisa mengontrol jalan tempat kita mengendari mobil, tapi kita memiliki kendala penuh atas mobil kita. Kita bisa pergi cepat atau lambat, belok kiri atau kanan.

Pada akhirnya, semua yang kita lakukan adalah masalah pilihan. Pilih untuk menerima penyebab patah hati dan move on.

3. Belajarlah untuk melepaskan

Bagi individu yang berada di jalan spiritual, mereka menyadari bahwa semua ini adalah drama. Seseorang bisa datang dan pergi, kita bahkan seperti aktor dalam sebuah pertunjukkan yang melakukan perannya masing-masing.

Ketika kita datang ke dunia ini, apakah kita membawa seseorang atau sesuatu bersama kita? Ketika kita pergi, apakah kita akan membawa sesuatu atau siapa pun bersama kita? Kita datang dengan tangan hampa, kita akan kembali dengan tangan hampa. Lalu, bagaimana kita mengatakan “milikku,” atau “milikmu.”

Hubungan juga bersifat sementara. Tubuh kita juga tidak bertahan selamanya. Kita harus belajar untuk hidup dengan ketertarikan yang terpisah, menyadari bahwa tidak seorang pun yang bisa menjadi milik kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.