Sukses

Doa Nuzulul Quran Bahasa Arab, Latin, Terjemahan, Tata Cara Itikaf, dan Amalan Rasulullah

Berikut ini doa nuzulul quran dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya

Liputan6.com, Jakarta Dalam bulan puasa terdapat salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, yakni Nuzulul Quran yang dikenal sebagai momen turunnya Al-Quran. Pada malam Nuzulul Quran, umat Islam dianjurkan untuk banyak melakukan ibadan dan amalan.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah memanjatkan doa Nuzulul Quran. Berikut ini bacaan doa Nuzulul Quran tersebut:

اللهم نور قلوبنا بنور هدايتك كما نورت الارض بنور شمسك ابدا ابدا برحمتك يا ارحم الراحمين

Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur aan, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur aan.

Artinya: “ Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Alquran, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Alquran, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Alquran , selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Alquran, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Alquran."

 

Tata Cara Itikaf saat Nuzulul Quran

Di saat malam Nuzulul Quran, biasanya umat Islam melakukan itikaf di masjid secara bersama-sama. Tentunya saat itikaf di masjid tidak hanya berdiam diri saja, tetapi ada serangkaian ibadah yang dilakukan. Berikut adalah tata cara itikaf saat Nuzulul Quran:

1. Membaca doa.

2. Membaca dzikir.

3. Bersholawat pada Nabi Muhammad saw.

4. Membaca Al-Quran dan hadis.

5. Dilarang untuk berkata dan berbuat hal-hal yang tidak bermanfaat selama menjalankan itikaf.

6. Mengharapkan ridho dari Allah SWT semata dan disertai dengan niat yang lurus.

7. Sedikit mengonsumsi makanan, minuman, dan tidur agar lebih khusyu menjalaninya.

8. Menjaga kebersihan dan kesucian diri, serta tempat yang dijadikan itikaf.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Amalan saat Nuzulul Quran

Selain membaca doa Nuzulul Quran Arab dan artinya serta melakukan itikaf, ada beberapa amalan yang bisa sahabat kerjakan pada saat Nuzulul Quran. Bahkan amalan ini pun juga dilakukan oleh Nabi Muhammad saw semasa hidupnya. Amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah membaca Al-Quran seperti dijelaskan dalam hadis berikut:

“ Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya."

Selain itu, Nabi Muhammad saw juga membaca Al-Quran dalam sholatnya seperti dijelaskan dalam hadis Bukhari berikut:

“ Pada suatu malam di bulan Ramadan, aku sholat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai sholat-nya dengan membaca takbir."

Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Baqarah dari awal hingga akhir dan melanjutkannya dengan surat Ali-Imran sampai akhir. Dan dilanjutkan lagi dengan membaca surat An-Nisa.

“ Selanjutnya Rasulullah membaca surat Al-Baqarah, saya pun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Saya pun kembali mengira beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al-Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir.

Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa' hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan. Sejak usai dari shalat Isya' pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu shalat subuh telah tiba beliau hanya shalat empat rakaat."

3 dari 4 halaman

Doa Saat Perjalanan Mudik, Wajib Diamalkan Agar Diberi Keselamatan dan Perlindungan

Pemerintah akhirnya memperboleh masyarakat kembali melakukan tradisi mudik ke kampung halaman saat hari raya Idul Fitri.

Pada tahun 2020 dan 2021, masyarakat tidak diperbolehkan mudik karena situasi pandemi Covid-19. Jadi, ini menjadi tahun pertama mudik lebaran berlangsung di tengah Covid-19. 

Perjalanan mudik tidak hanya membutuhkan waktu satu sampai dua jam, melainkan berjam-jam. Bahkan ada yang mudik sampai hitungan hari.

Selama perjalanan, tentu tidak ada yang bisa menjamin keselamatan. Hanya Allah SWT yang dapat memberikan jaminan itu. Setiap muslim sangat dianjurkan mengucapkan doa berikut saat melakukan perjalanan. 

Melansir dari Nu, Sabtu (23/4/2022), surat Al-Ikhlas ini diamalkan oleh seorang sahabat yang diafirmasi oleh Rasulullah SAW atau disebut sebagai sunah Taqririyyah. 

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4

 

Qul huwallâhu ahad. Allâhus shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan ahad.Artinya,

“Katakanlah, ‘Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.’”

4 dari 4 halaman

Doa memulai perjalanan mudik

Berikut doa yang bisa Anda baca saat memulai perjalanan mudik lebaran ke kampung halaman.

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ اصْحَبْنَا بِنُصْحِكَ وَاقْلِبْنَا بِذِمَّةٍ اللَّهُمَّ ازْوِ لَنَا الْأَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ 

Allahumma antas shaahibu fis safari wal khaliifata fil ahli, allahumma ashbahnaa bi nushhika waqbilnaa bi dzimmatin, allahumma azwilnal ardha wa hawwin 'alainas safara, allahumma inni a’uudzu bika min wa’tsaa-i wa ka-aabatil munqalabi. Artinya,

"Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan pengurus keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lelahnya perjalanan sedihnya pemandangan dan kepulangan buruknya dalam harta dan keluarga."

 

Adapun doa yang bisa dibaca saat berkendara.

الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.Artinya,

"Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.