Sukses

Menurut Psikolog, Ini Alasan Sebenarnya Wanita Berselingkuh

Berikut ini alasan sebenarnya mengapa wanita berselingkuh menurut psikolog

Liputan6.com, Jakarta Hubungan romantis jangka panjang adalah beberapa yang paling bermakna yang dapat kita kembangkan. Tapi jangan salah: ini membutuhkan banyak pekerjaan.

Dari memastikan pasangan Anda merasa dicintai dan dipahami hingga membagi pekerjaan rumah dan tanggung jawab mengasuh anak dengan cara yang Anda berdua inginkan, komunikasi adalah kuncinya.

Jika Anda mengabaikan hal-hal ini—dan, terkadang, bahkan jika Anda tidak melakukannya—perselingkuhan bisa terjadi. Dan itu, tentu saja, bisa berarti bencana. Anda tentu tidak ingin hal ini terjadi di hubungan asmara yang tengah dijalani.

Wanita selingkuh karena kurangnya koneksi emosional

Menurut para ahli, termasuk psikolog dan terapis, alasan utama mengapa wanita selingkuh dalam hubungan adalah karena kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi.

"Keterikatan emosional adalah dasar kepuasan dalam hubungan apa pun," kata Lea McMahon, LPC, konselor berlisensi dan asisten profesor psikologi. "Wanita mendambakan perhatian, dukungan, cinta, dan perhatian. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, mereka merasa frustrasi dan kesal."

Mengapa lebih berdampak pada wanita daripada pria?

Lalu, mengapa kurangnya koneksi emosional amat berdampak kepada wanita ketimbang pada pria? McMahon mengatakan itu karena wanita cenderung menempatkan nilai yang lebih tinggi pada aspek hubungan mereka.

"Pria sering melepaskan masalah seperti kurangnya keterikatan emosional dan kurangnya komunikasi sambil paling fokus pada kebutuhan fisik," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada banyak alasan mengapa perselingkuhan terjadi

Tak heran, alasan orang selingkuh pun beragam dan kompleks. Satu studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Research bertujuan untuk menjelaskan masalah ini.

Di dalamnya, 495 partisipan yang pernah selingkuh dengan pasangannya diminta mengungkapkan alasannya.

Analisis tanggapan mereka menemukan delapan alasan utama: kemarahan (misalnya, mengatakan "Pasangan utama saya sebelumnya tidak setia"), harga diri ("Saya ingin merasa lebih baik tentang diri saya sendiri"), komitmen rendah ("Saya tidak terlalu berkomitmen untuk pasangan utama saya"), faktor situasional satu kali ("Saya mabuk dan tidak berpikir jernih"), penelantaran ("pasangan utama saya secara emosional jauh"), hasrat seksual untuk orang yang mereka selingkuhi, kebutuhan seksual keragaman, dan kurangnya cinta dalam hubungan utama mereka.

Penelitian menemukan bahwa rata-rata wanita cenderung lebih lama berselingkuh daripada pria. Mereka juga lebih cenderung mengakui perselingkuhannya kepada pasangannya.

 

3 dari 4 halaman

Komunikasi sangat penting untuk memperbaiki masalah ini

Jika ada masalah dengan hubungan emosional—atau apa pun—dalam hubungan Anda yang Anda takuti dapat menyebabkan perselingkuhan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah berbicara dengan pasangan Anda.

"Manusia bukanlah pembaca pikiran," kata Noelle Benach, LCPC, terapis seks di Space Between Counseling Services.

"Terkadang pasangan kita membutuhkan pengingat dan arahan untuk merawat kita. Mengomunikasikan kebutuhan Anda secara langsung dengan cara yang tegas adalah salah satu cara untuk mempengaruhi kemungkinan terpenuhinya kebutuhan Anda."

Sisihkan waktu khusus untuk berbicara dengan pasangan Anda tentang masalah yang dihadapi dan lihat apakah Anda berdua dapat menemukan solusi yang efektif.

 

4 dari 4 halaman

Cobalah terapis pasangan

Terkadang, suatu masalah terlalu besar untuk Anda atasi sendiri. Jika itu masalahnya, pertimbangkan untuk mencari terapis pasangan.

"Terapi pasangan dapat memberi Anda dan pasangan Anda ruang yang aman untuk mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan Anda dengan beberapa alat untuk melakukannya dengan lebih efektif," kata Benach.

"Pastikan untuk mencari terapis pasangan yang memiliki pelatihan khusus dalam bekerja dengan hubungan."

Dengan belajar menyampaikan kebutuhan Anda dengan bantuan dari seorang profesional, Anda akan dapat menemukan kepercayaan dan koneksi kembali satu sama lain—dan lebih cocok untuk menavigasi setiap rintangan di jalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.