Sukses

Wanita Hamil dengan Covid-19 Tiga Kali Lebih Mungkin Alami Penggumpalan Darah

Ternyata wanita hamil dengan Covid-19 lebih berisiko alami penggumpalan darah

Liputan6.com, Jakarta Temuan terbaru ilmuwan menemukan bahwa wanita hamil yang tertular Covid dua kali lebih mungkin mengalami komplikasi serius dan tiga kali lebih mungkin menderita penggumpalan darah yang berpotensi fatal. Tak hanya itu, Covid-19 juga menggandakan risiko kelahiran prematur, sindrom gangguan pernapasan akut dan sepsis.

Data yang diambil di Inggris menemukan calon ibu yang tidak divaksinasi merupakan seperlima dari pasien yang paling sakit dalam perawatan intensif.

Para ilmuwan menemukan, pasien yang terinfeksi yang mengambil bagian dalam studi terbaru ini tiga kali lebih mungkin mengalami penggumpalan darah - yang secara medis dikenal sebagai tromboemboli.

Tromboemboli dapat menyebabkan penyumbatan di arteri utama paru-paru atau terbentuk di tempat lain dan mengancam jiwa. Secara keseluruhan, Covid meningkatkan risiko penyakit ibu yang parah dua setengah kali.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Meningkatkan risiko komplikasi

Dr Assiamira Ferrara, penulis utama studi di konsorsium perawatan yang berbasis di California Kaiser Permanente, mengatakan: "Temuan ini menambah bukti yang berkembang bahwa Covid-19 selama kehamilan meningkatkan risiko komplikasi serius."

Temuan ini didasarkan pada 43.886 wanita hamil di AS di mana 1.332 di antaranya terinfeksi.

Dr Ferrara menambahkan: "Ditambah dengan bukti bahwa vaksinasi Covid-19 aman dilakukan selama kehamilan, temuan ini akan membantu pasien dalam memahami risiko komplikasi perinatal dan perlunya vaksinasi."

"Studi ini mendukung rekomendasi untuk vaksinasi individu hamil dan mereka yang merencanakan pembuahan."

 

3 dari 5 halaman

Wanita obesitas juga lebih berisiko

Konsorsium perawatan yang berbasis di California, Kaiser Permanente, melacak peserta dari sebelum pembuahan hingga melahirkan untuk mengidentifikasi hubungan antara komplikasi sebelum dan sesudah kelahiran.

Covid didiagnosis melalui tes PCR oleh para peneliti. Kelompok yang beragam ras dan etnis itu diikuti sejak Maret 2020 hingga Maret 2021.

Mereka yang dites positif lebih mungkin berusia lebih muda, obesitas, Hispanik, memiliki banyak bayi atau tinggal di lingkungan yang miskin, kata para ilmuwan.

 

4 dari 5 halaman

Pentingnya vaksinasi

Dr Mara Greenberg, rekan penulis studi dan spesialis kedokteran ibu-janin, mengatakan: "Studi kami besar, beragam, dan mendukung perlunya vaksinasi oleh individu hamil dan mereka yang berencana untuk hamil."

"Hal terpenting yang dapat dilakukan orang untuk melindungi diri mereka sendiri dan bayi mereka adalah mendapatkan vaksinasi."

Analisis menemukan hampir enam persen pasien dengan infeksi virus corona selama kehamilan memiliki rawat inap terkait.

Para peneliti membandingkan pasien yang melahirkan sebelum dan setelah Desember 2020, saat tes Covid-19 universal pada pasien hamil dimulai.

Mereka menemukan tingkat tes positif masing-masing 1,3 dan 7,8 persen. Risiko kesehatan yang sama diterapkan pada kedua kelompok.

 

5 dari 5 halaman

Risiko meninggal saat melahirkan

Tim AS terus meneliti Covid dan kehamilan, dengan fokus pada pengobatan jarak jauh dan pemberian perawatan kesehatan selama pandemi.

Dr Monique Hedderson, rekan penulis studi lain, mengatakan: "Kami juga berencana untuk mengikuti ibu dan anak-anak untuk mempelajari kemungkinan efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang dari infeksi virus corona selama kehamilan."

Pada analisis November terhadap 200.000 wanita hamil di Prancis menemukan mereka yang terinfeksi Covid-19 memiliki kemungkinan 40 kali lebih tinggi untuk meninggal saat melahirkan, kata para ilmuwan.

Studi ini dipublikasikan di JAMA Internal Medicine.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.