Sukses

Selain Covid-19, 4 Penyakit Ini Sangat Menular dan Perlu Diwaspadai

Meski Covid-19 sedang merajalela, namun Anda perlu waspada terhadap penyakit lainnya juga.

Liputan6.com, Jakarta - Meski Covid-19 sedang merajalela, namun Anda perlu waspada terhadap penyakit lainnya juga. Penyakit pernapasan karena Covid-19 bertanggung jawab atas kematian tertinggi di seluruh dunia. 

Hal tersebut sesuai laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), “Penyakit pernapasan adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Sekitar 65 juta orang mengalami penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan 3 juta meninggal setiap tahun, membuat itu penyebab utama kematian ketiga di dunia.”

Penyakit pernapasan seperti TBC, pneumonia, influenza sangat menular. Setiap tahun banyak nyawa yang hilang akibat penyakit ini.

Penyakit-penyakit ini telah menyerang banyak individu setiap musim dan sangat penting untuk memahami gejalanya dan diobati sebelum terlambat. Untuk itu, ketahui beberapa penyakit yang sangat menular dan perlu diwaspadai selain Covid-19, seperti melansir dari Times of India, Senin (14/3/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Peneumonia

Pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus infuenzae tipe b (Hib), virus pernapasan syncytial dan Pneumocystis jiroveci adalah jenis umum patogen yang menyebabkan pneumonia. Penyakit ini menyumbang 14% kematian pada anak setiap tahun. 

Pneumonia sangat menular. Menurut WHO, virus dan bakteri yang biasa ditemukan di hidung atau tenggorokan anak, bisa menginfeksi paru-paru jika terhirup.

Mereka juga bisa menyebar melalui tetesan udara dari batuk atau bersin. Selain itu, pneumonia bisa menyebar melalui darah, terutama selama dan segera setelah lahir.

Gejala umum pneumonia adalah sesak napas atau nyeri saat bernapas. Kantung kecil yang ada di paru-paru yang disebut alveoli diisi dengan nanah dan cairan yang membatasi kapasitas pernapasan seseorang.

Gejala pneumonia lainnya adalah nyeri dada, batuk, kelelahan, suhu tubuh rendah, mual, diare, muntah, berkeringat dan kedinginan.

3 dari 5 halaman

2. Tuberkulosis

Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit paru-paru. Sering disebut TB, penyakit ini adalah pembunuh menular teratas di dunia menurut WHO. 

“Sebanyak 1,5 juta orang meninggal karena TB pada tahun 2020 (termasuk 214.000 orang dengan HIV). Di seluruh dunia, TB adalah penyebab kematian ke-13 dan pembunuh menular nomor dua setelah Covid-19 (di atas HIV/AIDS),” laporan WHO pada Oktober 2021.

Sekitar setengah dari kasus TB yang ditemukan di seluruh dunia ditemukan di Bangladesh, Cina, Indonesia, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Afrika Selatan.

Jika didiagnosis sejak dini, maka TB bisa diobati dan disembuhkan.

TBC terlihat ketika batuk darah dan lendir berlangsung selama lebih dari tiga minggu. Gejala TBC antara lain nyeri dada, kesulitan bernapas, penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan, demam, keringat malam dan kedinginan. 

4 dari 5 halaman

3. Influenza

Influenza atau flu sangat erat kaitannya dengan Covid hingga gejala yang berbeda dari kedua penyakit itu terlihat. Ada empat jenis virus influenza musiman, tipe A, B, C dan D sehingga menjadikannya beban penyakit sepanjang tahun. 

“Di seluruh dunia, epidemi tahunan ini diperkirakan menyebabkan sekitar 3 hingga 5 juta kasus penyakit parah, dan sekitar 290.000 hingga 650.000 kematian akibat pernapasan,” kata laporan WHO.

Gejala umum flu adalah demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, kelelahan, pilek dan sakit tenggorokan. Jika batuk berlangsung lebih dari 2 minggu, seseorang harus menjalani tes flu.

Meskipun banyak orang pulih dari penyakit ini, tapi ini bisa serius pada banyak orang lain dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

5 dari 5 halaman

4. Campak

Penyakit menular lain yang merenggut hampir 1.40.000 kematian di seluruh dunia pada tahun 2018 adalah campak.

Campak disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxorius dan ditularkan melalui kontak langsung dan udara. 

Demam tinggi, yang biasanya dimulai 10-12 hari setelah terpapar virus, pilek, batuk, mata berair, bintik-bintik putih kecil di dalam pipi adalah beberapa gejala umum campak.

Setelah beberapa hari infeksi, ruam muncul di wajah dan leher yang menghilang 5-6 hari kemudian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.