Sukses

Studi: Alasan Subvarian Omicron BA.2 Bisa Sama Mematikannya dengan Delta

Para peneliti telah menemukan turunan subvarian virus Covid-19 varian Omicron yang dinamakan BA.2.

Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti telah menemukan turunan subvarian virus Covid-19 varian Omicron yang dinamakan BA.2. Karena studi laboratorium baru telah mengungkapkan bahwa subvarian Omicron BA.2 dapat menyebabkan penyakit parah seperti Delta dan varian Covid-19 yang diidentifikasi sebelumnya, ahli epidemiologi Eric Fang menyuarakan bahwa itu perlu ditingkatkan ke varian yang patut diwaspadai.

Tiga hal penting tentang varian ini juga dikenal sebagai “siluman Omicron,” yang telah diidentifikasi oleh tim Jepang adalah  BA.2, mungkin memiliki fitur yang membuatnya sulit dideteksi dan mampu menyebabkan penyakit serius. 

Dilansir dari Livemint, Senin (21/2/2022), “Siluman Omicron” ini lebih lanjut dilaporkan tahan terhadap perawatan seperti sotrovimab, antibodi monoklonal. Studi ini telah diunggah di repositori pracetak BioRxiv, namun belum ditinjau oleh rekan sejawat. Para peneliti mengatakan meskipun BA.2 dianggap sebagai varian Omicron, urutan genomiknya sangat berbeda dari BA.1. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Varian yang Patut Diwaspadai

Menyebut ini mengkhawatirkan, Fang mengimbau bahwa dengan Omicron BA.2 melonjak secara global, perlu ditingkatkan ke varian yang harus diwaspadai. Dia juga menjelaskan lebih lanjut tentang subvarian dalam serangkaian twit.

BA2 adalah berita buruk yang serius. Ini adalah transmisi yang lebih cepat daripada BA2 dan jika itu benar-benar lebih parah dan menghindar dari kekebalan sebelumnya termasuk kekebalan Omicron lama BA1— maka itu akan menjadi yang lebih buruk dari 4 dunia, kata Fang dalam sebuah twit

3 dari 5 halaman

Lebih Menular

Dia juga menunjukkan bahwa terinfeksi BA.1 menciptakan kekebalan terhadap subvarian, tetapi bukan BA.2. Fang juga mengatakan bahwa penelitian memiliki dua versi BA.2 itu sendiri.

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO juga memperingatkan bahwa BA.2 melonjak lebih cepat daripada jenis yang diidentifikasi sebelumnya. Dan jika ada gelombang Omicron lain, maka kita bisa melihat infeksi lebih lanjut dari BA.2.

Meskipun subvarian lebih menular daripada BA.1, pejabat WHO mengatakan bahwa tidak ada banyak perbedaan dalam tingkat keparahannya.

4 dari 5 halaman

Omicron Varian yang Tidak Ringan

Berkali-kali WHO telah memperingatkan bahwa Omicron tidak ringan. "Ini tidak separah Delta tetapi kami masih melihat sejumlah besar rawat inap Omicron."

WHO juga menunjukkan bahwa semua varian virus Corona lainnya, termasuk Alfa, Beta, dan Delta, terus menurun secara global saat Omicron menyingkirkannya. Di antara lebih dari 400.000 urutan virus Covid-19 yang diunggah ke database virus terbesar dunia dalam sepekan terakhir, lebih dari 98% adalah Omicron.

Sementara itu, penyebaran subvarian BA.2 tampaknya terus meningkat dan prevalensinya telah meningkat di Afrika Selatan, Denmark, Inggris, dan negara-negara lain.

5 dari 5 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron Covid-19

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Varian Omicron dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    COVID-19 omicron

  • Apa

  • Omicron BA.2

  • COVID