Sukses

Meski Jarang, Penerima Vaksin Moderna Dikatakan Memiliki Risiko Peradangan Jantung

Vaksin Covid-19 dua dosis Moderna dikaitkan dengan risiko peradangan jantung yang lebih tinggi daripada vaksin Pfizer.

Liputan6.com, Jakarta Vaksin Covid-19 dua dosis Moderna dikaitkan dengan risiko peradangan jantung yang lebih tinggi daripada vaksin Pfizer. Tetapi manfaat dari suntikan kedua vaksin ini dikatakan lebih besar daripada risikonya, menurut panel ahli dari luar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Dilansir dari CNBC, Komite Penasihat CDC untuk Praktik Imunisasi telah bertemu untuk berdiskusi terkait risiko pengembangan miokarditis setelah menerima vaksin Moderna atau Pfizer.

Miokarditis adalah peradangan otot jantung yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, menurut National Heart, Lung and Blood Institute. Meskipun miokarditis paling sering terjadi setelah infeksi virus, CDC telah menemukan hubungan antara peradangan jantung dan vaksinasi dengan suntikan Moderna dan Pfizer.

Risiko miokarditis setelah vaksinasi Covid paling tinggi pada remaja laki-laki dan laki-laki muda setelah vaksin mRNA dosis kedua, teknologi yang digunakan oleh Moderna dan Pfizer. Gejala berkembang dalam beberapa hari setelah vaksinasi, termasuk nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar dan kelelahan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikaitkan dengan Risiko Miokarditis

Meskipun jarang, vaksin Pfizer dan Moderna keduanya dikaitkan dengan risiko miokarditis. Namun, risikonya lebih tinggi setelah dosis kedua vaksin Moderna pada orang berusia 18 hingga 39 tahun, menurut program pengawasan keamanan CDC, yang mengumpulkan data dari sembilan organisasi perawatan kesehatan di delapan negara bagian.

Untuk setiap 1 juta dosis kedua yang diberikan, penerima vaksin Moderna memiliki 10,7 kasus tambahan miokarditis dan perikarditis dibandingkan orang yang mendapat Pfizer, menurut penelitian tersebut. Perbedaannya bahkan lebih tinggi pada pria yang mengalami 21,9 kasus kelebihan miokarditis dan perikarditis dengan suntikan kedua Moderna, sedangkan wanita mengalami 1,6 kasus tambahan.

Namun, tidak ada perbedaan gejala yang dialami oleh orang-orang yang mendapat suntikan kedua perusahaan itu. Sebagian besar pasien berada di rumah sakit selama satu hari dan tidak ada yang dirawat di perawatan intensif, menurut penelitian tersebut.

3 dari 4 halaman

Lebih Besar Manfaatnya

Otoritas kesehatan masyarakat di Ontario, Kanada, menemukan bahwa tingkat miokarditis lima kali lebih tinggi untuk pria berusia 18-24 tahun setelah dosis kedua vaksin Moderna daripada vaksin Pfizer.

Tingkat miokarditis juga lebih tinggi di antara orang-orang dalam kelompok usia yang sama yang menerima Pfizer sebagai dosis pertama dan Moderna sebagai dosis kedua daripada orang yang mendapat dua suntikan Pfizer.

Sara Oliver, seorang pejabat CDC, mengatakan lebih banyak kasus miokarditis akan terjadi setelah vaksin Moderna, tetapi suntikan perusahaan juga akan mencegah lebih banyak rawat inap Covid daripada vaksin Pfizer. 

Manfaat vaksin mRNA masih jauh lebih besar daripada potensi risikonya,” kata Oliver.

4 dari 4 halaman

Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.