Sukses

5 Tradisi Unik Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia

Berikut ini deretan tradisi unik Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia,

Liputan6.com, Jakarta - Maulid Nabi 2021 jatuh pada tanggal 19 Oktober 2021. Umumnya saat merayakan Maulid Nabi ada beberapa tradisi yang dilakukan di berbagai daerah di Tanah Air. 

Ragam tradisi itu umumnya didasarkan pada kebiasaan dan adat istiadat daerah setempat. Berikut ini deretan tradisi Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia yang mungkin belum Anda ketahui dikutip dari berbagai sumber. 

1. Muludhen

Muludhen merupakan tradisi Maulid Nabi yang kerap digelar oleh warga di Pulau Madura, Jawa Timur.

Muludhen biasanya diisi dengan pembacaan barzanji (riwayat hidup Nabi) dan sedikit selingan ceramah keagamaan yang menceritakan kebaikan Sang Nabi semasa hidupnya untuk dijadikan sebagai pegangan hidup.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Kirab Ampyang

Tradisi Maulid Nabi di Indonesia selanjutnya adalah Kirab Ampyang yang digelar di Desa Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Tradisi ini digelar dengan menyajikan makanan yang dihiasi dengan ampyang atau nasi dan kerupuk yang diarak keliling desa sebelum menuju ke Masjid Wali At Taqwa di desa setempat.

Setelah sampai di Masjid Wali, makanan serta hasil bumi yang sebelumnya diarak keliling desa itu didoakan oleh ulama setempat, untuk selanjutnya dibagi-bagi ke warga setempat.

3 dari 5 halaman

3. Bungo Lado

Selanjutnya ada tradisi Maulid Nabi Bungo Lado yang digelar di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Bungo lado merupakan pohon hias berdaunkan uang yang biasa juga disebut dengan pohon uang.

Nantinya masyarakat dari beberapa desa akan membawa bungo lado. Pohon uang dari beberapa dusun itu kemudian akan dikumpulkan.

Uang yang terkumpul akan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah. Tradisi maulid ini biasanya digelar secara bergantian di beberapa kecamatan.

4 dari 5 halaman

4. Panjang Jimat

Selanjutnya keraton Cirebon merayakan Maulid Nabi dengan melaksanakan Panjang Jimat. Upacara Panjang Jimat umumnya dihadiri ribuan masyarakat yang berdatangan dari berbagai daerah.

Peringatan Maulid Nabi juga turut digelar di makam Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Makam tersebut juga dipadati oleh ribuan orang yang sengaja ingin menghabiskan waktu pada malam Maulid Nabi.

5 dari 5 halaman

5. Ngalungsur Pusaka

Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tradisi Maulid Nabi dirayakan dengan melaksanakan upacara Ngalungsur.

Ngalungsur merupakan proses upacara ritual di mana barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog/Kian Santang) setiap setahun sekali dibersihkan atau dicuci dengan air bunga-bunga dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat yang difokuskan di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.