Sukses

Wanita Ini Rela Tidak Menikah Demi Memperjuangkan Infrastruktur yang Lebih Baik di Desanya

Kisah wanita yang tidak ingin menikah karena kondisi infrastruktur yang tidak memadai.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa desa yang jauh dari pusat ibukota cenderung kurang maksimal dalam hal infrastruktur. Kondisi jalanan yang rusak, akses listrik air yang terbatas, dan kekurangan lainnya sudah menjadi makanan sehari-hari penduduk sekitar.

Pada akhirnya, masyarakat dari desa terpencil cukup banyak yang berinisiatif menyampaikan aspirasi kepada pemerintah berkaitan dengan kondisi desanya yang cukup memprihatinkan dan meminta pihaknya untuk membenahi. 

Biasanya aspirasi itu disampaikan lewat orang-orang yang mau memperjuangkan keadilan seperti wanita dari Desa H Rampura, India, Bindu RD. Ia rela tidak menikah demi memperjuangkan keadilan di desanya. 

Dirinya menyampaikan keluh kesah pada sepucuk surat kepada Kepala Menteri Negara Bagian Basavaraj Bommai

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyampaikan aspirasinya

Di dalam suratnya, Bindu menuliskan bahwa desanya tidak memiliki fasilitas dasar seperti jalan dan layanan bus. Sampai-sampai, ia berjanji tidak akan menikah sampai fasilitas dasar ini diberikan ke desanya.

Beruntung permintaannya segera ditanggapi oleh pejabat administrasi distrik Davangere dan langsung mengunjungi desa H Rampura pada hari Kamis dan menjanjikan tindakan segera mungkin melansir dari News18.

 

 

3 dari 4 halaman

Menempuh pendidikan Master

Dalam tulisannya, Bindu juga menyebutkan dia merupakan satu-satunya wanita dari desanya yang mengikuti kursus Master.

Berlatar pendidikannya, perempuan 26 tahun tak ingin menyia-nyiakan ilmunya demi memperjuangkan hak penduduk desanya.

Dari informasinya, dia menceritakan bahwa tingkat pendidikan di desanya masih minim, sekolah dasar hanya sampai kelas 5 dan jika ada yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi maka mereka harus pergi ke sekolah lain yang berjarak 14 km.

Yang menyedihkan, banyak gadis di desanya yang terpaksa putus sekolah dan hanya dia sendiri tinggal di asrama untuk menyelesaikan pendidikannya.

 

4 dari 4 halaman

Kondisi desanya

Kunjungan pun tiba. Wakil Komisaris Davangere mendatangi desanya yang berpenduduk 300 orang dan harus berjalan lebih dari 2 km untuk sampai di sana.

Setelah penilaian, pemerintah kabupaten telah mengeluarkan perintah kepada pejabat setempat untuk memulai pekerjaan pembangunan jalan pada hari Jumat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.