29 Juli Hari Harimau Sedunia dan Cara Berpartisipasi Melestarikannya

Liputan6.com, Jakarta Hanya manusia, makhuk penghuni bumi yang melakukan perusakan terhadap “rumah”nya sendiri.

Banyak kerusakan di bumi yang ditimbulkan oleh manusia. Salah satunya adalah penebangan hutan yang mengakibatkan menurunnya jumlah habitat, tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.

Penebangan atau perusakan hutan ini selain memicu bencana alam juga memunculkan konflik antara binatang dan manusia yang menimbulkan korban pada kedua belah pihak.

Salah satu populasi yang terancam punah adalah harimau. Selain karena habitatnya berkurang, si belang ini juga menjadi salah satu hewan yang diburu. Ada keyakinan di sebagian warga bahwa bagian-bagian dari harimau bermanfaat untuk mengobati penyakit, menjaga kesehatan. Mulai dari kulit, kuku, kumis, taring dan dagingnya.

Barang-barang itu diperjual-belikan dengan harga mahal.

Di Indonesia, Provinsi Riau merupakan tempat tinggal sepertiga dari jumlah populasi Harimau Sumatera. Binatang ini telah dilindungi secara hukum, namun populasinya terus menurun hingga 70% dalam waktu 25 tahun terakhir. Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor Harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau.

29 Juli diperingati sebagai hari Harimau Sedunia atau International Tiger Day/Global Tiger Day (GTD) dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran kita semua terhadap usaha pelestarian harimau.

Caranya?

Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kelestarian habitat dan mangsa harimau, memitigasi konflik, dan tidak melakukan jual beli satwa liar maupun bagian-bagian binatang yang dilindungi.