Sukses

Waspada, Temukan Benjolan Kuning di Kulit Seperti Ini Tanda Jantung Anda dalam Bahaya

Benjolan seperti ini menandakan Anda dapat mengalami masalah pada jantung

Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesehatan jantung Anda jelas penting, tetapi begitu juga dengan waspada terhadap tanda bahaya bahwa segala sesuatunya mungkin tidak dalam kondisi yang baik.

Tak hanya mewaspadai tanda-tanda darurat sakit jantung seperti nyeri dada, nyeri lengan, atau keringat dingin, ada juga beberapa tanda fisik bahwa kesehatan jantung Anda mungkin bermasalah dalam jangka panjang.

Faktanya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jantung Anda bisa dalam bahaya jika Anda menemukan tanda ini pada kulit Anda.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pentingnya mengendalikan kadar LDL di darah

CDC memperingatkan bahwa menjaga kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dalam aliran darah Anda terkendali adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung, terutama dalam menurunkan risiko serangan jantung atau stroke.

Sayangnya, memiliki jumlah kolesterol LDL yang tinggi — yang merupakan kolesterol "jahat" versus kolesterol "baik" high-density lipoprotein (HDL) — biasanya tidak disertai gejala dan harus dipantau melalui tes darah rutin.

 

3 dari 6 halaman

Benjolan kuning bisa jadi pertanda Anda memiliki kolesterol tinggi

Tetapi CDC memperingatkan bahwa peringatan fisik tentang kolesterol tinggi muncul di tubuh dalam beberapa kasus. Menurut CDC, "Kadang-kadang, beberapa orang mengembangkan pertumbuhan kekuningan pada kulit mereka yang disebut xanthomas, yang merupakan simpanan kaya kolesterol. Orang dengan xanthomas mungkin memiliki kadar kolesterol tinggi."

 

4 dari 6 halaman

Benjolan biasanya muncul di bagian tubuh tertentu

Menurut Rumah Sakit Mount Sinai, xanthomas adalah benjolan pada kulit yang ukurannya bisa berkisar dari kurang dari satu sentimeter hingga lebih dari tujuh sentimeter. Lesi ini dapat muncul di mana saja di tubuh tetapi biasanya terlihat di siku, persendian, tendon, lutut, tangan, kaki, atau bokong. Jika ada di mata, mereka disebut xanthelasma.

Sebuah studi tahun 2018 juga menemukan bahwa sementara xanthomas biasanya tidak bergejala, mereka juga bisa gatal atau nyeri dalam beberapa kasus. Dan karena mereka sering kali merupakan tanda peringatan dari masalah kesehatan yang mendasarinya, disarankan untuk menghubungi dokter Anda jika Anda melihatnya sehingga mereka dapat mendiagnosis kondisi Anda dengan benar.

 

5 dari 6 halaman

Melakukan pemeriksaan rutin adalah cara terbaik untuk menghindari kolesterol tinggi

CDC memperingatkan bahwa banyak indikator kolesterol tinggi tidak muncul sampai keadaan darurat medis besar seperti serangan jantung atau stroke. Karena itu CDC merekomendasikan untuk memeriksanya dengan tes darah setidaknya sekali setiap lima tahun.

CDC juga menyarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak jenuh untuk membantu menjaga kolesterol Anda. Ini sering kali mencakup makanan yang terbuat dari hewan seperti mentega, keju, atau daging merah.

Sebaliknya, cobalah untuk meningkatkan asupan makanan berserat tinggi seperti oatmeal dan kacang-kacangan. Mereka juga menyarankan lemak tak jenuh sehat yang ditemukan dalam makanan seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

 

6 dari 6 halaman

Gejala terkait kulit lainnya yang merupakan tanda potensi masalah jantung

Ketika datang ke tanda peringatan dermatologis potensial, bukan hanya xanthomas yang bisa berarti jantung Anda dalam bahaya. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 5 Maret di Chinese Medical Journal, psoriasis adalah faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular dan dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular yang merugikan, seperti serangan jantung.

Menurut Healthline, kondisi kulit ini akibat reaksi berlebihan sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan sistemik dalam tubuh. Sayangnya, peradangan inilah yang membuat orang berisiko.

"Peradangan kronis telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke," kata Kevin R. Campbell, MD, ahli penyakit dalam dan ahli jantung di Cano Health, kepada Everyday Health.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.