Sukses

Merasa Seperti Terjatuh dalam Tidur dan Tersentak, Ini Sebabnya

Pernahkah Anda mengalami sensasi tersentak dalam tidur seperti akan terjatuh? Ini sebabnya

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bangun tiba-tiba di tengah malam, hampir melompat dari tempat tidur karena Anda merasa seperti jatuh ke dalam lubang besar? Atau Anda pernah mengalami sentakan, tetapi Anda tidak begitu memahami apa yang telah terjadi?

Jika salah satu dari ini terdengar tak asing, jangan khawatir, kemungkinan Anda baru saja mengalami apa yang para ilmuwan ketahui sebagai hipnagogis atau Hypnic jerks.

Melansir dari Brightside, berikut ini penjelasannya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sentakan dan perasaan jatuh

Saat kesadaran meninggalkan tubuh kita saat kita tertidur, otak mulai bekerja secara berbeda dari saat kita bangun. Selama transisi dari bangun ke tidur ini, sesuatu yang dikenal sebagai hypnic jerk dapat terjadi.

Hypnic jerk adalah gerakan tiba-tiba yang menyerupai kedutan, perasaan yang kita dapatkan ketika tiba-tiba ada sesuatu yang membuat kita takut.

Gerakan aneh ini adalah hasil dari spasme mioklonik, kedutan otot atau sekelompok otot yang tiba-tiba dan tidak disengaja yang dapat terjadi sendiri atau berurutan, dengan atau tanpa pola. Cegukan, misalnya, adalah bentuk kejang mioklonik lain yang sangat umum.

Hypnic jerks biasanya terdiri dari kontraksi tunggal dan berhubungan dengan sensasi jatuh, permulaan mimpi (baik visual atau auditori), atau halusinasi hipnagogik yang jelas (dihasilkan saat orang tersebut tertidur).

 

3 dari 5 halaman

Apa yang menyebabkan perasaan itu

Hypnic jerks biasanya terjadi saat seseorang tertidur. Kedutan ini biasanya menyebabkan kebingungan tentang kapan sebenarnya tidur dimulai dan apakah kita sedang bermimpi atau tidak.

Meskipun penyebabnya tidak terlalu jelas dan informasi yang tersedia terbatas, para ilmuwan percaya bahwa ini mungkin terjadi karena beberapa alasan:

Aktivitas fisik: Berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur dapat merangsang tubuh Anda secara berlebihan dan membuatnya sangat sulit untuk tidur lebih awal.

Kecemasan dan stres: Tidur dengan banyak kekhawatiran dapat membuat otak Anda aktif lebih lama dari yang dibutuhkan, yang pada gilirannya dapat menyebabkannya mengirim sinyal peringatan bahkan saat tubuh sedang tidur.

Kafein dan stimulan lainnya: Ini dan produk stimulan lainnya memengaruhi kemampuan tubuh untuk tidur secara alami dan mendapatkan tidur malam yang nyenyak.

Kurang tidur: Gangguan tidur lain dan kebiasaan tidur yang buruk mungkin juga terkait dengan kejang ini.

Selain kemungkinan penyebab ini, ada teori menarik lain dengan perspektif evolusi yang menjelaskan mengapa hentakan hipnik terjadi.

Menurut penelitian dari University of Colorado, sentakan ini bisa jadi merupakan refleks kuno yang terjadi ketika relaksasi alami otot saat tidur disalahartikan oleh otak sebagai risiko terjatuh dari pohon tempat nenek moyang kita dulu tidur.

 

4 dari 5 halaman

Tidak selalu membangunkan Anda

Intensitas hypnic jerk bisa bervariasi. Saat ini terjadi, tak selalu membuat Anda terkejut.

Terkadang, kedutannya ringan dan tidak mengganggu tidur. Namun, jika Anda tidur berdua dengan pasangan, mereka mungkin menyadarinya.

Adakalanya, kontraksi otot tidak hanya membangunkan kita, tetapi membuat kita dalam keadaan shock selama beberapa detik. Beberapa orang bahkan merasa seolah-olah didorong dari tempat tidur. Perasaan ini ditekankan jika kita bermimpi jatuh dari gedung atau tempat tinggi lainnya.

 

5 dari 5 halaman

Kapan harus mengunjungi dokter

Kabar baiknya, ini bukan kelainan serius atau komplikasi. Faktanya, ini jarang menjadi pertanda adanya masalah yang lebih besar. Menurut penelitian, antara 60% dan 70% orang menderita kejang ini tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

Biasanya, jika Anda mengalami tersentak seperti ini, Anda tidak perlu pergi ke dokter. Namun, dianjurkan untuk melakukannya ketika ini sangat sering terjadi sehingga memengaruhi kemampuan untuk tertidur atau tertidur. Dalam kasus tersebut, spesialis akan dapat mengesampingkan gangguan neurologis atau tidur yang berpotensi memerlukan pengobatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.