Sukses

Idap Sindrom Langka, Wanita Ini Hidup dengan Satu Payudara

Sindrom Poland merupakan suatu kondisi medis yang menyebabkan kurangnya perkembangan otot pada satu sisi tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita berbagi kisah dirinya yang memiliki sindrom langka setelah hanya satu payudaranya yang tumbuh selama masa pubertas.

Kisahnya bermula ketika Becaa Butcher baru menyadari payudaranya tidak tumbuh normal seperti gadis seusianya.

“Saya menyadari bahwa payudara saya memiliki ukuran yang berbeda saat remaja. Seorang teman menunjukkan kepada saya bahwa yang satu lebih besar dari yang lain dan saat itulah saya menyadari bahwa itu sangat mencolok sehingga orang lain juga bisa melihatnya,” kata Becca, seperti melansir dari Daily Star, Senin (5/4/2021).

Setelah mengetahui kondisi tubuhnya, dia pun mencari tahu bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan payudara untuk meningkatkan jaringan dan bahkan menggunakan bra yang tidak pas untuk meratakannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memeriksakannya ke Dokter

Setelah menyadari hal itu, dia pun segera memeriksakannya ke dokter. 

“Saya meminta bantuan dokter saya, tapi mereka mengatakan kepada saya bahwa dada saya normal dan pada akhirnya akan tumbuh seperti bagaimana beberapa gadis mendapatkan menstruasi lebih lambat dari yang lain,” lanjutnya.

Namun, karena ragu dengan pernyataan dokter, dia pun mencari tahu di Google dan menemukan foto seseorang yang payudaranya terlihat persis seperti miliknya.

“Saya melihat bahwa mereka memiliki kondisi yang disebut sindrom Poland, jadi saya membawa temuan saya ke dokter,” ucap Becca.

Sindrom Poland merupakan suatu kondisi medis yang menyebabkan kurangnya perkembangan otot pada satu sisi tubuh. Kondisi ini umumnya ditandai oleh kurangnya otot-otot dinding dada, serta jari-jari berselaput pada sisi tubuh yang sama. 

3 dari 3 halaman

Ditawakan Payudara Gratis

Setelah didiagnosis sindrom Poland, dokter menawarkan payudara gratis untuknya di NHS. Namun, dia menolaknya karena tidak ingin mengubah dirinya sendiri.

"Saya tahu sebagian besar perempuan akan mengambil kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan payudara gratis, tetapi saya tidak ingin mengubah diri saya sendiri. Saya hanya ingin tahu mengapa dada saya berubah bentuk," tambah Becca.

Sejak Becca didiagnosis, dia telah mencoba untuk meningkatkan kesadaran dan membantu orang lain yang memiliki kondisi serupa agar merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.