Sukses

Punya Penyakit Radang Gusi, Anda 9 Kali Lebih Mungkin Meninggal Karena Covid-19

Penyakit ini membuat Anda lebih rentan terhadap Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Covid-19 adalah penyakit yang masih penuh tanda tanya. Anda bisa tertular Covid dan bahkan tak pernah menyadarinya. Masih banyak yang belum diketahui tentang virus Corona sehingga sulit untuk memprediksi kapan dan di mana Anda bisa terinfeksi virus tersebut.

Sementara para ahli kesehatan telah menunjukkan dengan tepat berbagai kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Covid dengan gejala yang parah, faktor risiko baru masih ditemukan.

Faktanya, sebuah studi baru mengklaim bahwa satu kondisi umum dapat membuat Anda sembilan kali lebih mungkin meninggal karena Covid. Kondisi umum tersebut yakni memiliki penyakit gusi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Studinya

Melansir dari Bestlifeonline, sebuah studi yang diterbitkan pada 3 Februari 2021 di Journal of Clinical Periodontology mengamati 568 pasien Covid yang didiagnosis antara Februari dan Juli tahun lalu. Ketika melihat hasil dari pasien ini, para peneliti menemukan bahwa mereka yang menderita penyakit gusi hampir sembilan kali lebih mungkin meninggal akibat Covid daripada yang tidak memiliki penyakit gusi.

Meski pasien penyakit gusi tidak meninggal, mereka masih lebih mungkin mengalami komplikasi parah akibat Covid. Menurut penelitian tersebut, pasien dengan penyakit gusi 3,5 kali lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif dan 4,5 kali lebih mungkin membutuhkan ventilator.

 

3 dari 5 halaman

Akibat tingkat peradangan di tubuh

Menurut CDC, penyakit gusi, juga dikenal sebagai penyakit periodontal, menyebabkan peradangan pada gusi dan tulang yang mengelilingi gigi. Sayangnya, peradangan ini dapat menyebar ke seluruh tubuh jika tidak ditangani.

Virus Corona juga menghasilkan peradangan, dan para peneliti berpikir kombinasi ini dapat menyebabkan risiko komplikasi pada pasien Covid dengan penyakit gusi. Studi tersebut menemukan bahwa penanda darah - yang menunjukkan peradangan dalam tubuh - secara signifikan lebih tinggi pada pasien Covid dengan penyakit gusi dibandingkan mereka yang tidak.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa peradangan di rongga mulut dapat membuka pintu bagi virus corona menjadi lebih ganas," kata Lior Shapira , DMD, presiden terpilih Federasi Periodontologi Eropa, dalam sebuah pernyataan.

"Perawatan mulut harus menjadi bagian dari rekomendasi kesehatan untuk mengurangi risiko hasil COVID-19 yang parah."

 

4 dari 5 halaman

Tanda peringatan dan faktor risiko penyakit gusi

Menurut CDC, tanda-tanda peringatan penyakit periodontal termasuk bau mulut atau rasa tidak enak yang tidak kunjung hilang, rasa sakit saat mengunyah, gigi longgar atau sensitif, dan gusi yang merah, bengkak, lunak, atau berdarah. Gusi Anda mungkin juga terlepas dari gigi Anda, dan Anda juga dapat melihat perubahan dalam cara gigi Anda menyatu saat Anda menggigit.

Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, Anda harus mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan. Pastikan Anda juga mengetahui faktor umum yang dapat menyebabkan penyakit gusi, seperti merokok, diabetes, kebersihan mulut yang buruk, stres, obat-obatan, dan bahkan perubahan hormonal wanita.

 

5 dari 5 halaman

Penting untuk mencegah atau mengobati penyakit gusi selama pandemi Corona

Hubungan antara penyakit gusi dan kematian COVID ini berarti bahwa tindakan kesehatan dan kebersihan yang berkelanjutan untuk melawan penyakit gusi sangat penting selama pandemi.

Menurut CDC, bentuk penyakit gusi yang tidak terlalu parah, yang dikenal sebagai radang gusi, dapat diobati di rumah dengan kebersihan mulut yang baik — termasuk menyikat dan membersihkan gigi setiap hari — dan pembersihan profesional secara teratur.

Namun, jika Anda telah berkembang menjadi penyakit periodontitis yang lebih parah, Anda mungkin memerlukan perawatan gigi lebih lanjut seperti pembersihan dalam, pengobatan, atau operasi korektif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.