Sukses

5 Fakta Menarik Tentang Tahun Baru Imlek yang Perlu Kalian Tahu

Masyarakat Tiongkok merayakan Tahun Baru Imlek setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru Imlek atau dikenal dengan Festival Musim Semi adalah sebuah perayaan orang China yang dilakukan setahun sekali. Pada tahun 2021, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 12 Februari. 

Acara tersebut merupakan sebuah perayaan paling penting untuk orang China. Bahkan menurut laporan chinesenewyears.net, Tahun Baru Imlek dirayakan oleh lebih dari 20% di dunia. 

Di China, perayaan ini disebut dengan Chunjie atau Festival Musim Semi. Meskipun masih dalam musim dingin, tetapi tahun baru menjadi pertanda bahwa musim dingin akan segera berakhir, dan mulai menyambut musim semi. Di saat ini semua orang mengharapkan awal yang baru serta kembali bertani dan memanen.

Tahun Baru Imlek ini juga dirayakan di negara tetangga, seperti Vietnam, Korea Selatan, dan Korea Utara. Bagi yang bukan orang China, Tahun Baru Imlek hanya sebuah perayaan. Sebenarnya, banyak fakta menarik yang harus diketahui seputar Imlek. Simak ulasan berikut ini seperti dirangkum dari chinesenewyears.net, Selasa (09/02/2021).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Hari untuk Berdoa kepada Dewa dan Melawan Monster

Tahun Baru Imlek awalnya adalah hari upacara untuk berdoa kepada dewa dan berharap membawa musim panen yang makmur. Orang China sebagai masyarakat agraria menganggap panen sebagai hal penting. Mereka juga berdoa atas nikmat yang telah diberikan.

Selain itu, Imlek juga dianggap sebagai hari untuk melawan monster. Menurut salah satu legenda, ada monster bernama Nian setiap malam tahun baru. Saat itu, banyak orang yang bersembunyi di rumah.

Tetapi, ada seorang anak laki-laki yang berani melawan monster itu dengan petasan. Esok harinya, semua orang merayakannya dengan menyalakan lebih banyak petasan. Kemudian, tradisi itu menjadi bagian penting dari Tahun Baru Imlek.

 

3 dari 6 halaman

2. Migrasi Besar-besaran

Tahun Baru Imlek menyebabkan migrasi terbesar di dunia, karena bagian terpenting dari perayaan ini yaitu berkumpul bersama keluarga besar. Setiap orang harus pulang ke rumah untuk makan malam tahun baru bersama keluarga.

Di masa modern sekarang, anak-anak yang bekerja di kota akan pulang ke pedesaan bertemu orang tuanya. Tradisi pulang kampung ini disebut Chunyun atau migrasi musim semi. Mereka biasanya sudah mempersiapkan tiket transportasi sejak dua bulan sebelumnya. Hal itu untuk menghindari kehabisan tiket.

 

4 dari 6 halaman

3. Sewa Pacar Palsu

Bertemu orang tua dan keluarga besar saat masih lajang adalah hal yang paling dihindari. Sebab hal itu dapat membuat jengkel dan merubah mood karena selalu ditanya tentang pacar.

Dalam budaya Tionghoa, memiliki anak dan mewariskan nama keluarga adalah bagian terpenting yang harus dilakukan. Sehingga mereka yang belum memiliki pasangan selalu didorong untuk segera menikah.

Di China, orang yang lajang akan menyewa pasangan saat Tahun Baru Imlek. Pasangan yang disewa akan dibawa pulang untuk bertemu keluarga. Cara itu dilakukan guna menghindari pertanyaan keluarga tentang pasangan yang selalu membuat jengkel.

 

5 dari 6 halaman

4. Tersedia Anggur Khusus

Saat Tahun Baru Imlek, banyak tersedia anggur karena orang China sangat suka minum anggur. Anggur seolah menjadi sebuah kewajiban yang harus disediakan dalam setiap acara. Dalam upacara, festival, maupun makan malam seseorang harus meminum anggur.

Oleh karena itu, pada Tahun Baru Imlek, tersedia berbagai permainan untuk minum anggur. Tetapi, jika sedang makan bersama orang yang lebih tua, seseorang harus mengikuti aturan tata krama yang berlaku. Seperti cara bersulang, memegang gelas anggur, bahkan tempat duduk.

 

6 dari 6 halaman

5. Berakhir dengan Festival Lampion

Tahun Baru Imlek diakhiri dengan Festival Lampion. Alasannya karena bulan purnama pertama di tahun Lunar adalah Festival Lampion atau Festival Yuanxiao. Fsstival Lampion merupakan pesta untuk kebebasan.

Pada zaman kuno, anak perempuan tidak diizinkan keluar sendirian. Tetapi pada malam Festival Lampion, mereka bebas ke luar rumah untuk jalan-jalan, melihat lampion, maupun melihat bulan. Di China, festival ini juga dikenal sebagai Hari Valentine.

 

Penulis:

Syifa Aulia

UPN Veteran Jakarta

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.