Sukses

Buat Video Prank Perampokan, Pria Ini Tak Sengaja Tewas Tertembak

Gara-gara buat video prank, pria di Amerika tewa ditembak.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Saat ini, ada begitu banyak video prank yang diunggah individu diberbagai media sosial. Video prank biasanya berisi tentang aksi seseorang yang mengerjai orang lain untuk tujuan hiburan.

Namun sayangnya, banyak kasus yang menunjukkan video prank berujung gagal dan bahkan menelan korban jiwa. Hal ini yang juga dialami seorang pria berusia 20 tahun di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Pria bernama Timothy Wilks meninggal dunia usai ditembak di tempat parkir Urban Air Trampoline dan Adventure Park sekitar pukul 21.25 Jumat (5/2/2021) malam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tewas Ditembak

Menurut pernyataan Departemen Kepolisian Metropolitan Nashville dikutip dari Washington Post, Selasa (8/2/2021), ketika petugas tiba David Starnes Jr yang berusia 23 tahun mengakui bahwa dia telah menembak Wilks.

Hal ini dilakukan karena dia dan orang lain berada dalam bahaya. Menurut pernyataan polisi, Wilks dan seorang temannya mendekati sekelompok orang, termasuk Starnes, dengan membawa pisau daging.

3 dari 4 halaman

Hanya Prank

Rupanya “perampokan” itu dilakukan Wilks sebagai lelucon untuk video YouTube-nya. Hal itu dikatakan oleh teman Wilks kepada detektif.

Starnes memberi tahu polisi bahwa dia tidak tahu tentang prank tersebut. Tidak ada penangkapan yang dilakukan, dan polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah Starnes bertindak untuk membela diri.

 

4 dari 4 halaman

Kasus Serupa

Prank perampokan kerap menjadi konten populer di YouTube, dengan beberapa video mendapatkan jutaan penonton.

Pada Agustus lalu, saudara kembar bernama Stokes didakwa dengan kejahatan dan pelanggaran ringan sehubungan dengan prank perampokan bank yang mereka rekam untuk 6 juta subscribers mereka. Namun pengacara keduanya mengatakan bahwa mereka tidak melakukan kejahatan apa pun dalam pembuatan video mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.