Sukses

4 Alasan Mengapa Orang yang Sarkastik Lebih Cerdas Menurut Penelitian

Berikut alasan mengapa orang sarkastik dikatakan sebagai orang yang cerdas.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda pernah memiliki atau bertemu dengan teman yang kerap melontarkan sindiran halus atau sarkas ke orang lain. Beberapa individu mengatakan menjadi sarkastik adalah alat emosional untuk melindungi perasaan seseorang.

Ya, pasalnya mereka menyindir tak secara terang-terangan namun secara halus. Namun tak selalu buruk, nyatanya ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa individu sarkastik lebih pintar dari yang Anda kira.

Dikutip dari Lifehack, Rabu (3/2/2021), berikut alasan mengapa orang sarkastik dikatakan sebagai orang yang cerdas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Mereka Memiliki Otak yang Tajam

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Richard Chin, dijelaskan bahwa otak manusia harus bekerja lebih keras untuk memahami sarkasme.

Itu berarti bahwa individu yang menggunakan sarkasme sering kali melatih otak mereka sedikit lebih keras daripada Anda.

3 dari 5 halaman

2. Mereka Dapat Mudah Memecahkan Masalah

Dalam artikel yang sama, dijelaskan bahwa sarkasme juga membantu seseorang memiliki keterampilan pemecahan masalah yang kreatif.

4 dari 5 halaman

3. Mereka Memiliki Keterampilan Sosial yang Baik

Dikatakan oleh John Haiman, ahli bahasa di Macalaster College, bahwa sarkasme secara praktis telah menjadi bahasa utama dalam masyarakat saat ini. Biasanya orang yang sarkastik akan menjaga percakapan tetap berjalan dan bukan orang yang berdiri dengan canggung di belakang, berpura-pura menertawakan lelucon orang lain.

5 dari 5 halaman

4. Mereka Memiliki Otak yang Lebih Sehat

Menurut peneliti di University of California San Francisco dan Neuropsikolog Katherine Rankin, kurangnya kemampuan untuk menangkap sarkasme bisa menjadi tanda peringatan dini kerusakan otak.

Ditemukan dalam sebuah penelitian bahwa subjek dengan Fronto-Temporal Dementia mengalami kesulitan untuk memahami sarkasme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.