Sukses

Sakit Kepala Makin Parah Setelah Lakukan Ini, Anda Mungkin Kena Covid-19

Gerakan ringan ini dapat menjadi penentu Anda terinfeksi Covid-19 atau tidak

Liputan6.com, Jakarta Covid-19 memiliki gejala yang tak terhitung jumlahnya, termasuk gejala yang pernah dialami siapa saja: sakit kepala. WHO melaporkan hampir 14 persen pasien virus Corona mengalami sakit kepala sebagai salah satu gejalanya.

Namun, karena sakit kepala dapat disebabkan oleh banyak faktor berbeda yang tidak terkait Covid, Anda sebaiknya melihat lebih dekat karakteristiknya untuk melihat apakah cocok dengan gejala sakit kepala Covid.

Menurut penelitian, tes gerakan sederhana ini dapat membantu Anda. Jika sakit kepala Anda terasa lebih buruk saat Anda membungkuk, itu mungkin berarti Anda menderita Covid.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Studinya

Sebuah studi pada Mei 2020 yang diterbitkan dalam Headache: The Journal of Head and Face Pain mengatakan bahwa sakit kepala akibat Covid diamati dengan karakteristik tertentu.

Menurut para peneliti, pasien Covid melaporkan mengalami sakit kepala ringan, sedang, hingga parah yang memengaruhi kedua sisi kepala mereka dengan kualitas berdenyut atau menekan.

Mereka mengatakan sakit kepala tersebut diperburuk dengan membungkuk.

 

3 dari 6 halaman

Mengapa membungkuk membuat sakit kepala Covid makin parah?

Seema Sarin, MD, direktur lifestyle medicine di EHE Health mengatakan bahwa meskipun penyebab pasti sakit kepala Covid terasa lebih buruk saat membungkuk belum diketahui, ada satu teori yang dapat menjelaskan fenomena ini.

"Ini mungkin terkait sel virus yang menyerang ujung saraf di rongga hidung yang menyebabkan pembengkakan, hidung tersumbat, dan rasa tertekan di wajah. Saat Anda membungkuk, tekanan itu bisa meningkat," jelas Sarin.

 

4 dari 6 halaman

Teori lainnya

Chris Bodle, MD, seorang dokter pengobatan darurat bersertifikat juga menawarkan dua kemungkinan teori terkait Covid saat menulis untuk K Health, yakni dehidrasi dan batuk.

Covid dapat menyebabkan dehidrasi yang kemudian dapat menyebabkan sakit kepala dehidrasi yang meningkatkan rasa sakit saat Anda membungkuk. Tapi virus juga bisa menghasilkan batuk yang bisa berubah menjadi sakit kepala yang dipicu oleh batuk dan bentuk mengejan lainnya, seperti membungkuk.

 

5 dari 6 halaman

Perhatikan gejala virus Corona lainnya

Sama seperti dehidrasi dan batuk yang dapat dipicu oleh penyebab selain Covid, Sarin mengatakan bahwa tekanan pada wajah juga dapat terjadi dengan penyakit lain di area yang sama, seperti sinus atau pilek. Ini sebabnya Anda perlu mencari tanda-tanda lain dari Covid.

Menurut CDC, infeksi sinus lebih mungkin membuat Anda sakit pada wajah serta hidung tersumbat, bau mulut, dan lendir yang menetes ke tenggorokan. Ini bukanlah gejala umum Covid.

 

6 dari 6 halaman

Karakteristik lain sakit kepala akibat Covid

Sarin mengatakan penting untuk dicatat bahwa kebanyakan orang tak hanya akan memiliki setidaknya satu atau dua gejala virus Corona lainnya, tapi juga kebanyakan sakit kepala tak disebabkan oleh Covid. Inilah sebabnya mengapa dia menyarankan agar individu memperhatikan karakteristik lain dari sakit kepala mereka.

Ulasan kasus virus Corona pada bulan Agustus yang diterbitkan dalam jurnal Headache menemukan bahwa sakit kepala Covid sering terasa mirip dengan migrain atau sakit kepala tegang, berlangsung selama 24 jam hingga 14 hari, dan jauh lebih buruk dari sakit kepala biasanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.