Sukses

5 Gejala yang Membedakan Sakit Kepala Anda karena Covid-19 atau Bukan

Ternyata ada beberapa gejala yang membedakan sakit kepala Anda karena Covid-19 atau bukan. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 telah mengubah cara orang melihat gejala penyakit ringan sekalipun. Sebagai contoh, sakit kepala. Biasanya, Anda akan beranggapan bahwa flu sebagai sumber sakit kepala Anda.

Namun, tidak lagi kini. Sesuatu yang umum seperti sakit kepala kini dapat menjadi peringatan gejala neurologis Covid yang paling umum.

Lalu, bagaimana cara membedakan sakit kepala biasa dengan sesuatu yang terkait Covid? Satu studi baru menjawab hal tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Studinya

Hasil studi tersebut diterbitkan dalam The Journal of Headache and Pain. Para peneliti dari Universitas Istanbul di Turki mensurvei 3.196 pasien tanpa Covid dan 262 pasien dengan diagnosis Covid yang dikonfirmasi tentang gejala mereka.

Mereka menemukan bahwa ada lima tanda utama bila sakit kepala Anda disebabkan oleh Covid. Apa saja? Melansir dari Bestlifeonline, ini dia.

 

3 dari 7 halaman

1. Kepala Anda seperti berdenyut-denyut

Banyak orang akan mendeskripsikan sakit kepala sebagai "berdenyut" padahal sebenarnya mereka cuma sakit biasa. Faktanya, "sakit kepala berdenyut" yang mencakup sensasi berdenyut bisa terkait dengan Covid.

Menurut para peneliti, sakit kepala akibat Covid akan menunjukkan karakteristik yang berbeda seperti kualitas denyut, tekanan, dan bahkan tusukan. Sementara sakit kepala ringan lebih jarang dikaitkan dengan virus tersebut.

 

4 dari 7 halaman

2. Sakit kepala Anda berlangsung lebih dari 72 jam

Studi yang sama menemukan bahwa sakit kepala yang berlangsung setidaknya selama lebih dari 72 jam, mungkin disebabkan oleh Covid. Hal ini apabila dibandingkan sakit kepala yang sembuh lebih cepat.

Sebanyak lebih dari 10 persen responden yang positif Covid melaporkan durasi minimun tersebut, dibandingkan dengan empat persen pasien sakit kepala yang tak terkait dengan Covid. Mereka yang mengidap Covid juga mungkin mengalami sakit kepala tegang yang lebih pendek selama sakit, tetapi ini biasanya terkait dengan ketegangan fisik akibat batuk parah.

 

5 dari 7 halaman

3. Anda juga mengalami gejala sensorik atau gastrointestinal

Meski sakit kepala terkadang muncul sebagai gejala paling awal dari Covid, ada dua jenis gejala lain yang seringkali mengikutinya. Sakit kepala terkait Covid lebih erat kaitannya dengan anosmia/ageusia (hilangnya indra penciuman dan perasa) dan keluhan tak nyaman di perut.

Jika Anda menyadari bahwa sakit kepala Anda disertai dengan gejala-gejala itu, sudah waktunya untuk melakukan tes Covid.

 

6 dari 7 halaman

4. Sakit kepala Anda tak mempan dengan obat penghilang rasa sakit

Kadang-kadang, rasa sakit kepala Covid akan merespons obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan acetaminophen. Namun, tim peneliti mencatat adanya hubungan antara sakit kepala yang melawan efek obat analgesik dan diagnosis Covid.

Jika sakit kepala Anda berlanjut meski telah mengonsumsi obat bebas, itu bisa menjadi tanda awal virus Corona.

 

7 dari 7 halaman

5. Anda berjenis kelamin laki-laki

Peneliti menemukan bahwa pria positif Covid dua kali lebih mungkin melaporkan sakit kepala daripada wanita yang positif Covid.

"Pada kelompok positif COVID-19, tingkat laki-laki [melaporkan sakit kepala] adalah 48,1 persen (126 dari 262 pasien), sedangkan pada kelompok negatif COVID-19 tingkat ini adalah 31 persen (991 dari 3196 peserta), menunjukkan perbedaan gender yang signifikan, "tulis para peneliti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.