Sukses

Miliki Warna Kulit Sangat Berbeda, 2 Bocah Ini Ternyata Anak Kembar

Meskipun merupakan saudara kembar, tapi keduanya memiliki warna kulit yang sangat kontras.

Liputan6.com, Jakarta - Anak kembar umumnya memiliki penampilan yang sangat mirip. Namun, berbeda dengan anak kembar bernama Zavied dan Zakari dari Virginia ini. Bagaimana tidak, meski kembar tapi keduanya memiliki warna kulit yang sangat berbeda.

Meskipun keduanya saudara kembar, tapi Zakari berkulit gelap sementara Zavied memiliki kulit seputih salju dan rambut keemasan setelah dilahirkan dengan kondisi albinisme.

Dorian Johnson, ibunya, telah mengungkapkan bahwa dia merasa sakit hati lantaran hampir setiap hari orang-orang menilai Zavied sebagai anak angkat hanya karena warna kulitnya.

Wanita 25 tahun itu menceritakan bagaimana orang-orang menolak untuk percaya bahwa kedua anaknya itu adalah kembar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kerap Dikira Anak Adopsi

“Ketika kami pergi ke toko, atau di mana pun di depan umum, orang-orang memandangnya secara berbeda dan beberapa orang bertanya apakah putra berkulit putih saya diadopsi. Mereka bertanya apakah dia benar-benar milikku dan sebagai ibu itu sangat menyakitkan,” kata Dorian dikutip dari Metro, Kamis (29/10/2020).

3 dari 4 halaman

Mengalami Kondisi Albinisme

Zavied dan Zakari lahir pada 11 Februari tahun 2018. Beberapa hari kemudian dokter memberi tahu Dorian dan pasangannya, Michael Stepney, 28, bahwa Zavied memiliki jenis albinisme yang paling umum yaitu albinisme okulokutaneus.

Kondisi ini mempengaruhi sekitar satu dari 20 ribu individu di seluruh dunia sejak lahir dan mereka yang dilahirkan dengan kondisi tersebut mengalami pengurangan tingkat pigmentasi pada kulit, rambut dan iris mata mereka.

4 dari 4 halaman

Sempat Takut Anaknya Akan Diintimidasi

Pengidap albinisme biasanya memiliki kulit yang sangat cerah dan rambut pirang putih atau emas. Kondisi tersebut diturunkan dan jika kedua orangtua membawa gen yang salah, maka ada satu dari empat kemungkinan anak mereka akan lahir dengan kondisi tersebut.

Namun karena si kembar tidak identik, hanya satu dari dua anak yang mungkin mewarisi gen yang salah dari orang tua mereka.

“Ketika dokter menyuruh kami duduk untuk memberi tahu kami tentang Zavied, saya langsung menangis,” kata Dorian.

“Saya tahu saya harus mengajarinya untuk mencintai dirinya sendiri dengan cara yang berbeda dan unik dan saya pikir itu akan menjadi tantangan. Saya kira saya takut dia akan diintimidasi oleh anak-anak lain di sekolah karena dia berbeda.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.