Sukses

4 Gaya Orang Saat Marah, Kamu Termasuk yang Mana?

Ada empat tipe orang saat marah, yaitu agresif, pasif, pasif-agresif, dan asertif.

Liputan6.com, Jakarta Amarah merupakan salah satu jenis emosi yang paling sering dirasakan oleh seseorang. Meskipun begitu setiap orang memiliki gaya marah yang berbeda, lho.

Rasa marah adalah reaksi alami ketika seseorang frustrasi, kecewa, sakit hati, tidak dihormati, hingga dikhianati. Namun, kemarahan yang timbul tak selalu berupa ledakan emosi melainkan bisa lebih halus dan berbahaya.

Berikut adalah 4 gaya utama yang biasanya diekspresikan seseorang ketika sedang marah, seperti dikutip dari Purewow, Selasa (20/10/2020).

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Kemarahan Agresif

Seorang psikoterapis dan pakar amarah, Beverly Engel, mengatakan bahwa orang dengan amarah agresif cenderung mengungkapkan amarah secara langsung dan kuat. Selain itu, seseorang dengan amarah agresif ingin mengendalikan orang atau situasi dan tak ingin menerima jawaban apa pun dari lawannya.

Ia menggunakan teknik untuk memanipulasi orang lain agar merasa bersalah dan mundur. Ciri-ciri orang dengan kemaran agresif antara lain, sarkasme, penghinaan, ancaman, hingga pelecehan.

Untuk mengatasi amarah yang meledak-ledak, Anda bisa mencari tahu darimana asal amarah tersebut dan menyalurkannya ke dalam amarah yang sehat. Selain itu, Brene Brown menyarankan teknik mindfulness agar tetap tenang dan fokus. Hal ini terbukti dapat menurunkan detak jantung dan menstabilkan tekanan darah.

 

3 dari 5 halaman

2. Kemarahan Pasif

Seseorang dengan kemarahan pasif akan menyembunyikan rasa amarah yang sebenarnya. Ia akan terlihat santai dan tetap menyenangkan di hadapan orang lain. Meskipun tampak baik-baik saja, kemarahan pasif lebih sering menyebabkan masalah kesehatan yang serius karena terdapat amarah yang terpendam.

Beberapa gaya kemarahan pasif yang timbul secara fisik adalah menjadi diam, menjauh dari situasi, mengisolasi diri, hingga berperilaku komplusif terhadap makanan atau berbelanja sebagai pembalasan dendam. Sementara akibat yang timbul dari sisi emosi adalah rasa bersalah, takut, merasa kesal, dan tertekan.

Meskipun kemarahan pasif tak menyakiti orang sekitar, hal tersebut justru merusak perasaan dan cara mengekspresikan diri Anda. Untuk mengatasinya, Anda dapat membuat jurnal dan mengekspresikan emosi yang sedang dirasakan tanpa takut akan menyakiti orang lain.

 

4 dari 5 halaman

3. Kemarahan Pasif-Agresif

Seseorang dengan gaya kemarahan pasif-agresif tak selalu menghindari konflik dan tidak juga meledak-ledak saat sedang marah. Gaya amarah ini ditandai dengan memendam emosi negatif sehingga emosi yang dipendam tersebut akan secara tidak sadar terungkap melalui kata-kata atau tindakan.

Ciri-ciri seseorang dengan kemarahan pasif-agresif adalah tidak suka bicara lugas, tidak percaya diri, sering menggunakan sindiran atau sarkasme, berat hati jika disuruh atau dimintai tolong, dan berharap bahwa orang lain bisa memahami isi pikiran dan perasaannya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan orang dengan gaya pasif-agresif, yaitu mencari tahu penyebab perilaku Anda, memahami polanya, berpikir sebelum bertindak, dan jujur dalam mengutarakan maksud dan perasaan Anda.

 

5 dari 5 halaman

4. Kemarahan Asertif

Gaya kemarahan asertif dianggap sebagai bentuk kemarahan yang paling sehat. Seseorang dengan gaya marah ini akan tegas dan secara terbuka mengekspresikan dirinya dengan tetap menghormati orang-orang di sekitarnya.

Ciri-ciri orang dengan kemarahan asertif adalah mengungkapkan tanpa menyalahkan orang lain, tidak membuat pernyataan yang mengancam atau intimidasi, siap bertanggung jawab atas kesalahannya, dan berusaha menyelesaikan konflik secara timbal balik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.