Sukses

Tak Biasa, Suku di Indonesia Ini Miliki Mata Biru bak Orang Eropa

Bocah asal suku Buton ini memiliki warna bola mata yang tak biasa. Simak ulasannya bawah ini

Liputan6.com, Jakarta - Anda tentu tak asing jika melihat orang Eropa memiliki mata berwarna biru. Namuan bagaimana dengan orang di Indonesia?

Umumnya sebagian besar orang di Indonesia berbola mata hitam dan cokelat. Namun ada satu suku yang sangat unik di Indonesia lantaran masyarakatnya memiliki bola mata berwarna biru.

Mereka adalah masyarakat suku Buton. Masyarakat suku Buton sangat unik lantaran memiliki mata berwarna biru terang dan berkulit coklat. 

Berdasarkan Discover ASEAN, suku Buton dapat ditemukan di provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton. Memang mayoritasnya orang Asia dominan memiliki mata berwarna coklat hingga hitam, kecuali beberapa memiliki mata abu-abu dan cokelat.

Namun, suku Buton dikenal memiliki mata biru cerah. Seorang fotografer bernama Korchnoi Pasaribu pun berhasil menangkap momen yang menunjukkan betapa indahnya warna mata yang dimiliki masyarakat suku Buton. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warna Mata yang Tak Biasa

Mata biru cerah masyarakat suku Buton sangat mencolok di antara kulit coklat mereka. Berdasarkan Pacific Press Agency, mata biru mereka disebabkan oleh kelainan genetik langka yang disebut Sindrom Waardenburg, yakni kelainan genetik langka yang menyebabkan mata menjadi berwarna biru dan kemerahan.

3 dari 3 halaman

Kelainan sejak lahir

Sindrom Waardenburg yaitu kelainan bawaan sejak lahir. Tak hanya dapat memengaruhi warna bola mata, kelainan genetik ini juga dapat memengaruhi warna kulit, rambut, mata, dan bentuk wajah bayi sejak lahir.

Salah satu ciri khas utama dari sindrom Waardenburg ini ialah warna mata yang berbeda satu sama lain. Seperti yang banyak dialamai masyaraikat suku Buton yaitu satu mata berwarna biru dan satu lagi berwarna hitam atau coklat.

Penulis

Fayola Gishlaine

Universitas Multimedia Nusantara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.