Sukses

Dikira Bubur Bayi, Bocah Ini Masuk Rumah Sakit Setelah Makan Hand Sanitizer

Bocah itu salah diberi hand sanitizer yang dikira bubur bayi oleh neneknya

Liputan6.com, Jakarta Ketidak hati-hatian bisa berujung celaka. Itulah yang dialami oleh seorang bayi berusia 18 bulan setelah sang nenek mengira memberikan bubur bayi.

Logan, putra Nikki Teixeira harus masuk rumah sakit karena hal tersebut. Ternyata alasan sang nenek memberikan cucunya hand sanitizer karena pembersih tangan tersebut bergambar tokoh kartun ‘Troll World Tour’, sehingga ia mengira itu adalah bubur bayi.

Setelah Logan makan beberapa suap, kulitnya mulai memerah dan mulai batuk yang membuat sang nenek curiga. Sadar bahwa itu hand sanitizer, nenek Logan pun segera menelepon tetangganya dan kemudian 911.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Untuk anaknya yang sudah sekolah

Teixeira mengatakan bahkan dalam 5 menit, putranya itu sudah tidak sadarkan diri dan baru sadar setelah paramedis yang akan membawanya ke rumah sakit tiba.

Melansir mirror.co.uk, Kamis (24/9/2020), menurut pernyataan Teixeira, dia membeli hand sanitizer tersebut untuk anak tirinya, yang berusia 7 tahun, agar dibawa ke sekolah.

3 dari 4 halaman

Memperingatkan orang tua lainnya

Ibu yang tinggal di Manitoba, Kanada itu pun segera memperingatkan orang tua lainnya tentang kekeliruan tersebut melalui akun Facebook pribadinya. "Tolong JANGAN beli hand sanitizer lucu ini dari Wal-Mart, yang bisa dengan mudah disalahartikan sebagai makanan," tulisnya di postingan Facebook.

Diketahui postingan Teixeira pada 25 Agustus itu mendapatkan banyak perhatian dari para pengguna Facebook lainnya.

Dalam unggahannya itu, ia juga mengungkapkan keinginan agar produk itu tak dijual kembali meskipun terdapat peringatan "Jangan di Makan" pada kemasan tersebut.

4 dari 4 halaman

Direspons produsen

Dalam menanggapi kasus tersebut, Smart Care, perusahaan produk tersebut, telah menarik barang tersebut dari toko.

"Karena keselamatan adalah prioritas No. 1 kami, kami akan mengganti kemasan ini untuk menghilangkan kesalahpahaman atau kekhawatiran," kata juru bicara perusahaan tersebut kepada outlet berita.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.