Sukses

4 Alasan Melajang Berbahaya Bagi Kesehatan

Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang hidup melajang dapat berbahaya bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar orang lebih menikmati masa-masa ketika melajang dibandingkan ketika memiliki pasangan. Tak heran banyak yang memilih untuk hidup melajang. Mereka menganggap bisa membangun kehidupan sosial, karier, serta hubungan keluarga yang hebat.

Namun sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang hidup melajang dapat berbahaya bagi kesehatan. John Cacioppo, seorang psikolog dari University of Chicago menemukan keterkaitan antara kesendirian dan efek buruknya bagi kesehatan.

Dalam penelitian tersebut dikatakan jika seseorang melajang dalam jangka waktu yang cukup lama, akan menimbulkan pengerasan pada arteri. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik.

Bukan cuma itu, mental seseorang yang sendirian lebih mudah tertekan, menjadi stres dan mudah depresi. Tak hanya itu masih ada lagi beberapa alasan mengapa melajang dampak berdampak buruk, dikutip dari Yourtango berikut ulasannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Orang yang sudah menikah memiliki masalah kesehatan lebih sedikit

Menurut sebuah studi oleh Journal of the International Association for Relationship Research, para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan pasangan yang sudah menikah, pria dan wanita lajang memiliki tingkat depresi, kecemasan, gangguan mood, masalah penyesuaian, dan bentuk tekanan psikologis lainnya yang lebih tinggi.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa orang yang berada dalam hubungan romantis mengalami kesejahteraan yang lebih besar daripada mereka yang lebih memilih untuk melajang.

3 dari 5 halaman

2. Orang yang menikah dikatakan hidup lebih lama

Para ilmuwan menemukan bahwa orang sedang berada dalam sebuah hubungan atau sudah menikah dinilai memiliki potensi hidup jauh lebih panjang daripada ia yang memilih untuk hidup sendiri.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti UCLA Robert Kaplan, yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology and Community menyatakan bahwa pernikahan dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih lama. Yang lebih mengkhawatirkan, dalam penelitian ini tertulis bahwa orang yang memilih hidup sendiri memiliki peluang besar terkena penyakit jantung.

4 dari 5 halaman

3. Orang-orang dalam hubungan yang serius lebih bahagia

Sebuah studi tahun 2015 dari Kantor Statistik Nasional Inggris berjudul "Measuring National Well-Being: Our Relationships," meminta peserta untuk menilai kepuasan hidup dari 0 (sama sekali tidak puas) hingga 10 (sangat puas). Sementara 58 persen dari mereka yang disurvei memiliki hubungan serius (baik menikah atau tinggal bersama) melaporkan kepuasan hidup yang tinggi (baik 9 atau 10) dan hanya 21 persen orang lajang yang melaporkan hal yang sama.

5 dari 5 halaman

4. Orang yang melajang miliki pola tidur buruk

Sebuah artikel di Wall Street Journal menampilkan temuan Dr. Wendy M. Troxel, asisten profesor psikiatri dan psikologi di University of Pittsburgh. 

Dr. Troxel menerbitkan sebuah makalah yang menyatakan bahwa wanita yang berada dalam hubungan jangka panjang memiliki pola tidur yang lebih baik daripada wanita lajang.

Satu hipotesis menunjukkan bahwa berada dalam sebuah hubungan asmara yang sehat dapat meningkatkan rasa aman dan aman, sehingga dapat menurunkan kadar kortisol. Hormon kortisol sendiri merupakan hormon yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap stres . 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.