Sukses

Kurang Tidur atau Tidur Terlalu Banyak Itu Tak Sehat, Segini Jumlah Pasnya

Kurang tidur memang tak baik bagi kesehatan, tapi terlalu banyak juga ternyata tak baik. Lalu berapa jam sebaiknya tidur pada malam hari?

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bahwa kurang tidur dapat memengaruhi kesehatan Anda. Namun ternyata, tidur terlalu sedikit bukan satu-satunya masalah.

Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa tidur terlalu banyak juga dapat memengaruhi kesehatan Anda. Jadi, berapa jumlah tidur yang tepat?

Menurut penelitian tersebut, enam hingga delapan jam sebenarnya adalah waktu tidur yang tubuh Anda butuhkan setiap malam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Studinya

Studi pada Maret itu dilakukan oleh para peneliti dari American College of Cardiology. Para peneliti mengamati pola tidur hampir 2.000 peserta dan menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam dan mereka yang tidur lebih dari delapan jam memiliki kemungkinan lebih untuk mengalami penumpukan plak di arteri karotis mereka.

Ini merupakan dua pembuluh darah besar di leher. Sementara mereka yang tidur tujuh sampai delapan jam tak mengalami hal tersebut.

"Terlalu sedikit tidur tampaknya buruk bagi kesehatan Anda, tapi terlalu banyak tampaknya juga berbahaya," ujar Evangelos Oikonomou, MD yang terlibat dalam penelitian tersebut seperti dilansir dari Bestlifeonline.

 

3 dari 5 halaman

Kurang tidur lebih berbahaya

Akan tetapi, bagaimanapun kurang tidur pada akhirnya lebih berbahaya daripada terlalu banyak tidur. Mereka yang tidur kurang dari enam jam mengalami peningkatan 54 persen dalam penumpukan plak.

Di sisi lain, mereka yang tidur lebih dari delapan jam mengalami peningkatan 39 persen. Meski signifikan, tapi tak setinggi bila Anda kurang tidur.

 

4 dari 5 halaman

Bahaya penumpukan plak di pembuluh darah

Bagaimanapun, penambahan plak ekstra adalah sesuatu yang harus diperhatikan dengan serius. Menurut Mayo Clinic, penumpukan plak di arteri karotis dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular.

Ini dikarenakan arteri bertanggung jawab untuk mengirimkan darah ke otak dan kepala Anda. Sehingga tugasnya akan menjadi sulit saat plak menyumbat pembuluh darah. Untuk diketahui, CDC melaporkan bahwa hampir 140 ribu orang Amerika meninggal akibat stroke setiap tahunnya.

 

5 dari 5 halaman

Kebiasaan tidur masih dapat diubah

Untungnya, Oikonomou menununjukkan bahwa Anda masih bisa melakukan perubahan.

"Tak seperti faktor risiko penyakit jantung lainnya seperti usia atau genetik, kebiasaan tidur bisa disesuaikan," katanya.

Pada titik ini, Oikonomou mengatakan tak banyak yang diketahui mengapa penumpukan plak dipengaruhi oleh pola tidur. Sebab, para peneliti belum sepenuhnya memahami hubungan antara tidur dan kesehatan jantung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.