Sukses

Kekurangan Vitamin Ini Perbesar Risiko Anda Terinfeksi Covid-19

Ternyata kekurangan vitamin ini dapat memperbesar risiko Anda tertular virus Corona

Liputan6.com, Jakarta Sejak awal pandemi virus Corona, para tenaga medis telah memperingatkan untuk meninggalkan kebiasaan tidak sehat dan membiasakan kebiasaan sehat untuk membantu menurunkan risiko Anda tertular Covid-19. Kebiasaan buruk itu seperti merokok atau nge-vape.

Satu penelitian terbaru menemukan bahwa kekurangan vitamin D meningkatkan risiko tertular Covid. Faktanya, hal itu membuat Anda hampir 80 persen lebih mungkin dites positif Covid.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Studinya

Studi yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association tersebut mengamati 489 pasien di University of Chicago yang dites virus Corona antara Maret dan April. Hasilnya menemukan bahwa dari 60 persen pasien dengan kadar vitamin D yang cukup, hanya 12 persen yang terinfeksi.

Namun, di antara 25 persen pasien dengan kekurangan vitamin D, sebanyak 22 persen dinyatakan positif Covid. Ini berarti mereka 77 persen lebih mungkin memiliki Covid.

 

3 dari 6 halaman

Manfaat vitamin D dalam melawan virus Corona

Melansir Bestlifeonline, temuan ini menambah daftar penelitian yang telah menemukan vitamin D bermanfaat dalam perang melawan Covid.

"Vitamin D penting untuk fungsi sistem kekebalan dan suplemen vitamin D sebelumnya telah terbukti menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akibat virus," tulis penulis studi David O. Meltzer, MD, seorang profesor kedokteran di University of Chicago dalam sebuah pernyataan.

"Analisis statistik kami menunjukkan ini mungkin benar untuk infeksi Covid-19."

 

4 dari 6 halaman

Studi lainnya

Studi baru ini juga mengikuti penelitian lain yang baru-baru ini dirilis tentang efek vitamin D dalam tubuh untuk melawan virus Corona.

Hasil studi yang diterbitkan dalam The Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology itu menemukan bahwa pasien yang diobati dengan vitamin D dosis tingi secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di unit perawatan intensif atau diintubasi.

 

5 dari 6 halaman

Bukan menjadi alasan tak mematuhi protokol kesehatan

Meski demikian, Meltzer mengingatkan bahwa temuan studinya tak boleh digunakan sebagai alasan untuk mengabaikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.

"Jika seseorang mengonsumsi vitamin D dan kemudian pergi ke pesta sambil berpikir bahwa mereka tak akan tertular Covid, mereka telah melakukan kesalahan," kata Meltzer kepada The Chicago Tribune.

"Ini bukan pengganti untuk menghindari paparan."

 

6 dari 6 halaman

Sumber-sumber vitamin D

Jadi, di mana Anda bisa mendapatkan nutrisi bermanfaat ini setiap hari?

"Ada beberapa sumber makanan vitamin D, termasuk ikan berlemak seperti salmon, telur, jamu, dan sebagian besar produk susu," kata Meltzer kepada UPI.

"Tapi tak mudah untuk mendapatkan tingkat vitamin D yang didapat dari suplemen hanya dari sumber makanan ini."

Meltzer merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen. Terlebih jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan tertentu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.