Sukses

Alasan Mengapa Sakit Kepala Muncul Setelah Menangis Tersedu-sedu

Ternyata ada alasan dan cara mengatasi sakit kepala setelah menangis tersedu-sedu.

Liputan6.com, Jakarta - Terkadang ketika kamu disakiti atau ditinggalkan oleh orang tersayang, tentu kamu akan merasa sedih. Secara bersamaan, kamu juga mulai meneteskan air mata ketika perasaan itu tak mampu terbendung.

Menangis merupakan reaksi alami seseorang atas emosi yang kuat. Saat emosi yang kamu alami begitu dahsyat, kerja otak kita juga merasa tertekan. Alhasil, sering munculnya gejala fisik seperti pusing kepala.  

Hal serupa juga dialami jika emosi negatif datang begitu intens, seperti stres dan kecemasan. Ini menjadi juga akan berpotensi pada otak kita semakin tertekan dan pusing.

Ternyata ada alasan dan cara mengatasi sakit kepala setelah menangis tersedu-sedu. Penasaran? Berikut ulasannya seperti melansir dari Healthline, Senin (14/9/2020).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sakit Kepala yang Dialami

Ketika emosi negatif yang melanda cukup hebat, kamu memungkinkan terkena migrain dan sakit kepala tegang. Bahkan, hingga membahayakan pengidap sinus.

Migrain, gejala sakit kepala yang hanya dirasakan di salah satu sisi kepala. Biasanya, kemunculannya disertai mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara jadi ekstrem.

Saat emosi negatif terus-menerus menyelimuti dirimu. Terkadang, kepala kita terasa seperti terikat tali yang kencang. Hingga leher dan bahumu akan ikut kesakitan. Ini akibat dari sakit kepala tegang. 

Tangisan ekstrem pun bisa menyerang pengidap depresi. Menangis juga akan memperburuk gejala sinus seperti hidung tersumbat dan pilek. Tekanan di saat hidung tersumbat menyebabkan sakit kepala pada penderita sinus.

3 dari 4 halaman

Terapi yang Dilakukan

Untuk meredakan tangisan yang menggebu-gebu cukup sulit. Namun, kamu butuh usaha untuk mencegah dan mengurangi sakit kepala yang diakibatkan. 

Pilihlah ruangan yang gelap dan tenang. Dan lakukan dengan mata tertutup.  Kemudian, kamu bisa juga mengompreskan dengan air panas atau dingin ke leher, mata, dan dahi. 

Terakhir, kamu bisa memijat bagian leher dan bahu secara perlahan untuk meredakan ketegangan.

4 dari 4 halaman

Gunakan Obat

Jika tangisan semakin menjadi-jadi dan tidak mampu dikendalikan. Cobalah menggunakan obat-obat untuk mengurangi rasa sakit kepala.

Kamu bisa meminum obat pereda nyeri, seperti aspirin dan ibuprofen (Advin). Bila keadaannya mulai parah, biasanya dokter menganjurkan untuk meminu Triptan.

Bagi kamu yang kepalanya terasa tegang usai menangis. Kamu bisa mengonsumsi obat seperti metolprolol. Alternatif lainnya yang bisa kamu coba adalah meminum obat anti-depresan.

Yang mengalami peradangan di saluran sinus, kamu bisa meminum obat becamethasone (Beconase AQ), budesonide (Rhinocort), dan fluticasone (Nasonex). 

Penulis:

Ignatia Ivani

Universitas Multimedia Nusantara

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.