Sukses

Orangtua Lalai, Baterai Jam Karatan Bersarang di Tenggorokan Putrinya

Bocah berumur 3 tahun ini mengalami sesak napas setelah menghirup baterai jam tangan yang sangat kecil, yang bersarang di tenggorokannya.

Liputan6.com, Thailand - Kelalaian orangtua dalam mengawasi anak dipadu dengan sifat para bocah yang penasaran dan selalu ingin tahu akan berakibat fatal dan bisa membahayakan nyawa mereka.

Baru-baru ini seorang bocah di Thailand telah menjadi korban kelalaian orangtuanya. Melansir World of Buzz, Senin (31/8/2020), bocah berumur 3 tahun ini mengalami sesak napas setelah menghirup baterai jam tangan yang sangat kecil hingga bersarang di tenggorokannya.

Insiden tersebut pertama kali dibagikan seorang pengguna Facebook bernama Arak Wongworachat.

Dalam keterangan unggahannya, dia mengatakan bahwa insiden tersebut diketahui setelah ibu bocah itu menemukan putrinya mengalami sesak napas tiba-tiba dan hidung meler.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikira Penyumbatan pada Lubang Hidung

Saat pemeriksaan awal, Arak menduga bocah itu mengalami sumbatan pada lubang hidungnya dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Saat menjalani rontgen di rumah sakit, dokter akhirnya menemukan penyebab kesulitan bernapasnya, yakni baterai jam tangan kecil yang entah bagaimana dihirup bocah itu hingga masuk ke tenggorokannya.

 

3 dari 4 halaman

Lakukan Operasi

Karena kondisinya tersebut, bocah itu pun harus menjalani bedah. Sebelum dioperasi, bocah itu diminta untuk berpuasa dan kemudian dibius sebelum tim medis bisa mengoperasi lubang hidung kirinya untuk mengeluarkan baterai.

Namun, sebelum tim medis bisa mengeluarkan baterai, mereka harus mengeluarkan banyak nanah yang terkumpul di tenggorokan gadis itu.

 

4 dari 4 halaman

Baterai Mulai Berkarat

Ternyata, baterai jam tangan tersebut tidak hanya terjebak di tenggorokan bocah itu, tapi juga secara bertahap mulai berkarat, melelehkan jaringan lunak di sekitarnya yang melapisi tenggorokannya, mengubahnya menjadi cokelat dan hitam.

Selama mengeluarkan baterai, dokter harus memotong jaringan yang terkorosi dari tenggorokannya. Bocah itu kemudian diresepkan dosis antibiotik sebelum dinyatakan sehat setelah dirawat di rumah sakit selama seminggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.