Sukses

Gara-Gara Asyik Selfie, Pria Ini Rusak Patung Berumur 200 Tahun

Patung yang rusak adalah model plester asli dari Canova mengukir patung marmer yang bertempat di Borghese Gallery, Roma.

Liputan6.com, Italia - Mengabadikan momen ketika tengah berkunjung ke suatu tempat tentu lumrah dilakukan. Namun, kamu tentu harus mengetahui aturan tempat tersebut apalagi jika tempat yang kamu kunjungi bersejarah.

Baru-baru ini sebuah Museum Gipsoteca yang berada di Possagno, Italia, dibuat geram dengan aksi seorang pengunjung yang merusak patung ketika sedang asyik selfie.

Melansir dari laman CNN, Rabu (5/8/2020), polisi di Italia mengidentifikasi seorang pria Austria berusia 50 tahun mematahkan tiga jari dari patung dari museum tersebut. Insiden ini terjadi ketika ia berpose untuk foto dengan karya seni itu.

Badan penegak hukum setempat Treviso Carabinieri menyebut kepada CNN, patung Paolina Bonaparte rusak saat kejadian pada Jumat, 31 Juli 2020. Mirisnya, patung karya Antonio Canova itu telah berusia 200 tahun.

Nama turis yang belum dirilis itu tertangkap kamera pengintai melompat ke bagian dasar patung untuk berfoto. Pria tersebut secara tak sengaja mematahkan jari kaki patung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3 Jari Kaki Patung Patah

Patung yang rusak adalah model plester asli dari Canova mengukir patung marmer yang bertempat di Borghese Gallery, Roma. Antonio Canova adalah seorang pematung yang hidup pada 1757--1822 silam dan terkenal dengan karya patung marmernya.

Polisi menyebut kepada CNN, pria itu bersama delapan turis Austria lainnya dan memisahkan diri untuk berswafoto dengan patung. Hal itu membuat tiga jari kaki dari kaki kanan patung patah.

Disebutkan pula, terdapat kemungkinan ada kerusakan lebih lanjut pada bagian dasar patung. Hal ini ini harus dipastikan oleh para ahli museum, demikian menurut para penyelidik.

Presiden Antonio Canova Foundation, Vittorio Sgarbi, menulis dalam unggahan di Facebook bahwa ia meminta polisi untuk kejelasan dan ketegasan. Ia melanjutkan, pria itu tidak boleh "tidak dihukum dan kembali ke tanah kelahirannya. Bekas luka di Canova tidak dapat diterima".

3 dari 4 halaman

Pelacakan

Sementara, sebagai langkah pencegahan corona Covid-19, semua pengunjung museum harus meninggalkan informasi pribadi mereka. Hal ini untuk melacak kontak terkait kunjungan ke museum. Dengan cara itulah pria tersebut diketahui identitasnya.

Saat polisi menghubungi seorang perempuan yang masuk atas nama dirinya dan suaminya, ia menangis. Kemudian, ia mengakui suaminya adalah yang mematahkan jari kaki patung, menurut siaran pers dari Treviso Carabinieri.

4 dari 4 halaman

Mengaku Menyesal

Sang suami kemudian mengaku dan menyesali tindakan tersebut, menurut rilis. Treviso saat ini memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan.

Insiden ini bukan pertama kalinya karya seni yang berharga rusak hanya untuk mendapatkan foto yang mengesankan. Pada Oktober 2018, seorang perempuan merusak dua karya seni, oleh Francisco Goya dan Salvador Dali, setelah menjatuhkannya ketika mencoba berswafoto di sebuah galeri di Yekaterinburg, Rusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini